| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 21 Oktober 2016 Hari Biasa Pekan XXIX

Jumat, 21 Oktober 2016
Hari Biasa Pekan XXIX
  
“Tuhan telah meletakkan ajaran kebenaran pada kursi kesatuan [ex cathedra]. Pada saat duduk di kursi ini, yang daripadanya diajarkan ajaran keselamatan, bahkan [Paus] yang jahatpun dipaksa untuk mengajarkan apa yang baik. Sebab apa yang diajarkannya bukan ajaran mereka sendiri, tetapi ajaran Tuhan.” (St. Agustinus, Ep. 105, 16)

   
Antifon Pembuka (Ef 4:2-3)
  
Bersikaplah rendah hati, lemah lembut dan sabar, serta saling membantu dalam cinta kasih. Berusahalah selalu memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:1-6)
         
  
  
"Satu tubuh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan."
            
Saudara-saudara, aku yang dipenjarakan demi Tuhan, menasehati kalian supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kalian hidup sepadan dengan panggilanmu itu. Hendaklah kalian selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. Satu tubuh, satu Roh, sebagaimana kalian telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu. Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan. Satu Allah dan Bapa kita sekalian yang mengatasi semua, menyertai semua dan menjiwai kita semua.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm. 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:25) 
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.  
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:54-59)    
        
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"
         
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, "Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, 'Akan datang hujan.' Dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata, 'Hari akan panas terik.' Dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika engkau dan lawanmu pergi menghadap penguasa, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu, 'Engkau takkan keluar dari sana, sebelum melunasi hutangmu'."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
      
Renungan
     

Banyak dari kita mudah mengenal tanda-tanda alam, misalnya kalau kelembapan udara tinggi, pasti akan hujan; atau kalau bunyi binatang tertentu mulai sering didengar, akan mulai musim hujan. Bahkan beberapa orang dapat dengan jelas mengerti kapan akan ada tsunami, kapan gunung akan meletus, dll. Orang Yahudi oleh Yesus juga dikatakan mudah melihat tanda-tanda alam untuk mengetahui apa yang akan terjadi.

 Yang disayangkan oleh Yesus atau dikritik oleh Yesus kepada mereka adalah bahwa mereka tidak peka pada tanda-tanda kedatangan Mesias, tanda-tanda kedatangan Kerajaan Allah. Mereka melihat apa yang dilakukan Yesus, yaitu menyembuhkan orang-orang sakit, mengusir setan, menghidupkan orang mati, tetapi mereka tidak menangkap bahwa Yesus adalah Sang Mesias, bahkan mereka menolak-Nya.

 Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita dapat menangkap tanda-tanda kehadiran Tuhan dalam hidup, lingkungan, dan sesama kita? Apakah kita dengan mudah melihat kehadiran Tuhan di sekitar kita, di keluarga kita, di tempat kerja kita, sehingga membantu kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan?

 Temanku berkisah bagaimana dia dengan mudah menemukan kehadiran Tuhan lewat sapaan dan tindakan istri dan anak-anaknya. Waktu dia malas berdoa dan malas ke gereja, ajakan dan teladan istri dan anak-anaknya dirasakan sebagai peringatan Tuhan sendiri, sehingga ia bertobat dan kembali kepada Tuhan.

 Seorang teman lain membagikan pengalamannya bahwa saat menikmati keindahan alam di pegunungan ia merasakan kasih dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Maka, di alam itu ia dapat khusyuk bersyukur dan merasa hidupnya dikuatkan oleh Tuhan. Teman lain mengatakan bahwa ia dapat menemukan kasih Tuhan dan kehadiran-Nya lewat perjumpaan dengan orang lain yang meneguhkannya.

 Bagaimana dengan kita? Apakah kita mudah menemukan dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, lewat alam, lewat sesama, lewat rahmat-Nya yang kita terima? Marilah kita bersyukur atas kehadiran Tuhan dalam hidup kita! (PS/Inspirasi Batin 2016)Banyak dari kita mudah mengenal tanda-tanda alam, misalnya kalau kelembapan udara tinggi, pasti akan hujan; atau kalau bunyi binatang tertentu mulai sering didengar, akan mulai musim hujan. Bahkan beberapa orang dapat dengan jelas mengerti kapan akan ada tsunami, kapan gunung akan meletus, dll. Orang Yahudi oleh Yesus juga dikatakan mudah melihat tanda-tanda alam untuk mengetahui apa yang akan terjadi.

 Yang disayangkan oleh Yesus atau dikritik oleh Yesus kepada mereka adalah bahwa mereka tidak peka pada tanda-tanda kedatangan Mesias, tanda-tanda kedatangan Kerajaan Allah. Mereka melihat apa yang dilakukan Yesus, yaitu menyembuhkan orang-orang sakit, mengusir setan, menghidupkan orang mati, tetapi mereka tidak menangkap bahwa Yesus adalah Sang Mesias, bahkan mereka menolak-Nya.

 Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita dapat menangkap tanda-tanda kehadiran Tuhan dalam hidup, lingkungan, dan sesama kita? Apakah kita dengan mudah melihat kehadiran Tuhan di sekitar kita, di keluarga kita, di tempat kerja kita, sehingga membantu kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan?

 Temanku berkisah bagaimana dia dengan mudah menemukan kehadiran Tuhan lewat sapaan dan tindakan istri dan anak-anaknya. Waktu dia malas berdoa dan malas ke gereja, ajakan dan teladan istri dan anak-anaknya dirasakan sebagai peringatan Tuhan sendiri, sehingga ia bertobat dan kembali kepada Tuhan.

 Seorang teman lain membagikan pengalamannya bahwa saat menikmati keindahan alam di pegunungan ia merasakan kasih dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Maka, di alam itu ia dapat khusyuk bersyukur dan merasa hidupnya dikuatkan oleh Tuhan. Teman lain mengatakan bahwa ia dapat menemukan kasih Tuhan dan kehadiran-Nya lewat perjumpaan dengan orang lain yang meneguhkannya.

 Bagaimana dengan kita? Apakah kita mudah menemukan dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, lewat alam, lewat sesama, lewat rahmat-Nya yang kita terima? Marilah kita bersyukur atas kehadiran Tuhan dalam hidup kita! 
     
Antifon Komuni (Mzm 24:3-4ab)
 
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan? Siapakah berdiri di tempat-Nya yang kudus? Yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak bersikap curang dan tidak bersumpah palsu. 
 
Doa Malam

Allah Bapa kami, sumber segala harapan, kami bersyukur berkat tebusan yang sudah dilunasi Yesus. Semoga Dia merupakan perwujudan kedamaian dan sabda pengharapan bagi seluruh dunia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
    
(PS/Inspirasi Batin 2016)

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy