| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 02 Oktober 2016 Hari Minggu Biasa XXVII

Minggu, 02 Oktober 2016
Hari Minggu Biasa XXVII

 
“Suatu hari, St Fransiskus dari Assisi sedang berkhotbah di suatu wilayah di mana banyak kaum bidaah. Orang-orang malang ini menutup telinga mereka agar jangan mereka mendengarnya. Maka, St Fransiskus membawa orang-orang itu ke tepi pantai, lalu memanggil ikan-ikan di laut untuk datang dan mendengarkan Sabda Allah, sebab manusia menolaknya. Ikan-ikan bermunculan di permukaan air; ikan-ikan yang besar di belakang ikan-ikan yang lebih kecil. Orang kudus itu bertanya kepada ikan-ikan, `Adakah kalian bersyukur kepada Allah yang baik karena telah menyelamatkan kalian dari gelombang pasang?' Ikan-ikan itu mengangguk-anggukkan kepala mereka. Lalu, kata St Fransiskus kepada orang banyak, `Lihatlah, ikan-ikan ini bersyukur atas kasih karunia Tuhan, sementara kalian begitu tidak tahu terima kasih, bahkan mengacuhkannya!'” (St Yohanes Maria Vianney)

Antifon Pembuka (Bdk. Est 3:2-3)

Semesta alam takluk kepada kehendak-Mu, ya Tuhan, dan tidak ada yang dapat menentangnya. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, langit dan bumi serta segala isinya. Engkaulah Tuhan atas semesta alam.

Within your will, O Lord, all things are established, and there is none that can resist your will. For you have made all things, the heaven and the earth, and all that is held within the circle of heaven; you are the Lord of all.

In voluntate tua, Domine, universa sunt posita, et non est qui possit resistere voluntati tuæ: tu enim fecisti omnia, cælum et terram, et universa quæ cæli ambitu continentur: Dominus universorum tu es.    
    
Doa Pagi

Allah yang Mahakuasa dan kekal, kebaikan-Mu tiada tara, jauh melampaui segala yang kami mohon dan jauh melebihi jasa-jasa kami. Curahkanlah belas kasih-Mu atas kami, singirkanlah segala yang menggelisahkan hati kami, dan tambahkanlah apa yang belum terungkap dalam doa-doa kami ini. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini, dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Habakuk (1:2-3; 2:2-4)
     
  
"Orang benar akan hidup berkat imannya."
   
Tuhan, berapa lama lagi aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu ‘Penindasan!’ tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku menyaksikan kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi di sekitarku. Lalu Tuhan menjawab aku, demikian, “Catatlah penglihatan ini, guratlah pada loh batu agar mudah terbaca. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi segera akan terpenuhi dan tidak berdusta. Bila pemenuhannya tertunda, nantikanlah, akhirnya pasti akan datang, dan tidak batal! Sungguh, orang yang sombong tidak lurus hatinya, tetapi orang benar akan hidup berkat imannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854.
Ref. Singkirkanlah penghalang sabda-mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 96:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 1:6-8.13-14)
  
"Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita."
    
Saudaraku terkasih, aku memperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku. Sebab Allah memberi kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Tuhan. Tetapi berkat kekuatan Allah, ikutlah menderita bagi Injil-Nya! Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat, dan lakukanlah itu dalam iman serta kasih dalam Kristus Yesus. Berkat Roh Kudus yang diam di dalam kita, peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1 Petrus 1:25)
Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya; inilah firman yang disampaikan Injil kepada-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:5-10)
  
"Sekiranya kamu mempunyai iman!"
   
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyampaikan beberapa nasihat, para rasul berkata kepada-Nya, “Tuhan, tambahkanlah iman kami!” Tetapi Tuhan menjawab, “Sekiranya kamu memiliki iman sebesar biji sesawi, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini, ‘Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut’ dan pohon itu akan menuruti perintahmu.” Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang ‘Mari segera makan’? Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum; dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum’? Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata, ‘Kami ini hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Seorang ibu miskin masuk ke sebuah warung. Dengan sangat terbata-bata ia memohon agar diperbolehkan berhutang. Ia memberitahukan keadaan suaminya yang sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja dan memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makanan. Si pemilik warung mengusir dia keluar. "Tolonglah Pak, saya janji akan membayar setelah aku punya uang." Si pemilik kedai tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut. Namun karena didesak terus akhirnya si penjual berkata, "Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja? Letakkanlah daftar belanja ibu di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis belanjaan ibu sesuai dengan berat timbangan tersebut."

Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, ibu itu menundukkan kepala sebentar. Ia kemudian menuliskan sesuatu pada secarik kertas kumal. Lalu dengan kepala tetap tertunduk, ia meletakkannya ke dalam timbangan. Mata si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah. Ibu miskin tadi mengambil barang-barang yang diperlukan. Si pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tidak kunjung imbang, sehingga ibu itu terus mengambil barang-barang keperluannya. Si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan hingga tak muat lagi.

Si pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa. Karena tidak tahan, si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas kumal dari ibu tadi. Dan ia pun terbelalak. Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek, "Tuhan, Engkau tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tangan-Mu." Si pemilik toko terdiam. Si ibu berterimakasih kepadanya dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratis. Si pemilik toko kemudian memeriksa dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata rusak.

Saudara-saudari, Injil hari ini diawali dengan suatu permintaan yang begitu luar biasa indahnya dari para murid. Mereka minta iman. Iman yang semakin kuat dan berkualitas. Ini sangat mirip dengan persoalan Nabi Habakuk yang merasa "tidak ditolong oleh Allah". Banyak hal dan peristiwa ataupun kejadian dalam hidup kita yang bisa membuat kita kehilangan iman. Dalam konteks Injil hari ini, para rasul takut dengan banyaknya penyesatan yang akan mereka hadapi dalam beriman pada Tuhan Yesus. Habakuk juga bingung mengapa Tuhan membiarkan terjadi banyak penindasan, seolah-olah Tuhan membiarkan semua terjadi.

Kita mendapat jawaban tentang bagaimana supaya kita tetap percaya dan berharap pada Tuhan dari kelanjutan Injil hari ini. Untuk bisa mengerti rencana Tuhan dan memiliki iman yang teguh tak tergoyahkan yaitu dengan memiliki kerendahan hati yang mendalam. Kita harus sadar bahwa kita ini pelayan Allah yang hanya melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Dan yang seharusnya kita lakukan, apapun taruhannya, apapun kondisi hidup kita atau apapun peristiwa yang sedang kita alami, tugas kita adalah terus percaya dan berharap pada Tuhan. Dalam kitab Habakuk dijelaskan bahwa orang benar akan hidup oleh imannya.

Kita sebagai para murid Yesus dikatakan hidup ketika kita tetap percaya akan keberadaan Yesus, kebaikan dan segala kuasa yang bisa dilakukan Yesus. Karena ketika kita kehilangan iman, maka di situlah kita mati. Di saat kita percaya, di situlah kita akan hidup dan didampingi Tuhan. Tuhan tidak akan meninggalkan orang yang tulus hatinya dan percaya kepada-Nya. Karena itu, apapun masalah hidup dan keadaan kita, tetaplah percaya dan berserah pada Tuhan Yesus.

Mari kita mohon agar iman kita terus ditambahkan dan makin kokoh dalam kepercayaan pada Tuhan.
    
Antifon Komuni (Rat 3:25)

Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.

The Lord is good to those who hope in him, to the soul that seeks him.

Atau (Bdk. 1Kor 10:17)

Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh sebab kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.

Though many, we are one bread, one body, for we all partake of the one Bread and one Chalice.  
  
      
Rm. Patrisius Marianus Simanjuntak, O.Carm / RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy