Hari Biasa Pekan XXX
“Doa Rosario adalah salah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga.” (St. Yohanes Paulus II)
Antifon Pembuka (Mzm 43:3)
Jiwaku haus akan Allah, Allah hidup! Bilakah aku boleh datang menghadap Allah?
Doa Pagi
Allah Bapa Mahabaik, orang yang datang menghadap-Mu dengan sederhana tak pernah dikecewakan. Engkau selalu mendengarkan bila kami sebut nama-Mu. Kami mohon perkenankanlah kami menyerupai Yesus yang sudi merendahkan diri untuk dapat menjunjung kami. Ia sudi menjadi cermin teladan kami dan jalan kehidupan kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Paulus menyatakan kepada jemaat Filipi bahwa asal Yesus diwartakan, ia tetap bersukacita. Baginya, hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Ini berarti hidup harus menghasilkan buah.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (1:18b-26)
Saudara-saudara, asal saja Kristus diwartakan, aku bersukacita karenanya. Dan aku akan tetap bersukacita sebab aku tahu, bahwa akhir dari semuanya ini ialah keselamatanku berkat doamu dan berkat pertolongan Roh Yesus Kristus. Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan, ialah bahwa dalam segala hal aku tidak mendapat malu. Kuharapkan bahwa seperti dahulu, sekarang pun Kristus dengan nyata dimuliakan dalam tubuhku baik oleh hidup maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup ialah Kristus dan mati keuntungan. Hidup di dunia bagiku berarti bekerja dan menghasilkan buah. Maka aku tidak tahu, mana yang harus kupilih. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama Kristus, karena ini memang jauh lebih baik. Tetapi demi kalian, lebih perlu aku tetap tinggal di dunia ini. Dalam keyakinan ini tahulah aku bahwa aku akan tetap tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kalian semua, supaya kalian makin maju dan bersukacita dalam iman. Dengan demikian kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, yaitu apabila aku kembali kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843.
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:2.3.5bcd; R: 42:2, 2/4)
1. Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
2. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup! Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
3. Bagaimana aku berjalan maju di tengah kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah di tengah suara sorak sorai dan nyanyian syukur, di tengah keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:29ab)
Melalui perumpamaan, Yesus mengajak kita untuk berlaku rendah hati. Sebab orang yang rendah hati akan ditinggikan oleh Allah.
"Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan."
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk rumah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat terhormat, Yesus lalu mengatakan perumpamaan berikut, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang telah mengundang engkau dan tamu itu berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pindah ke tempat yang paling rendah! Tetapi apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Persatuan dengan Kristus memiliki dua aspek, persatuan penuh bersama Allah nanti sesudah mati dan saat ini sembari kita masih di dunia ini. Dalam kedua aspek persatuan ini, kita sama-sama ada di dalam Allah. Oleh karena itu, sembari kita di dunia ini, kita bisa mengambil semangat hidup Paulus, yaitu tetap bekerja sebaik-baiknya dalam Allah dan demi Allah. Dengan demikian hidup kita akan lebih bernilai karena baik hidup maupun mati, kita ada bersama-sama dengan Allah.
Antifon Komuni (Flp 1:21)
Syukur kepada-Mu, ya Tuhan, atas penyelenggaraan-Mu sepanjang hari ini. Semoga pengajaran-Mu tentang kerendahan hati dapat kami terapkan dalam kehidupan kami sehari-hari. Sebab, itulah yang berkenan kepada-Mu, Tuhan, dan Penyelamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.