Jumat, 04 November 2016
Peringatan Wajib St. Karolus Boromeus, Uskup
Bagi para pelayan Gereja, tidak ada sesuatu yang begitu mutlak perlu seperti doa pribadi. (St. Karolus Boromeus)
Antifon Pembuka (Flp 3:21)
Kristus akan mengubah tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, berdasarkan kuasa yang membuat Dia sanggup menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber segala pembaharuan, kuatkanlah kiranya dalam umat-Mu semangat yang menjiwai uskup-Mu Santo Karolus Boromeus. Semoga Gereja-Mu selalu diperbarui dan semakin menyerupai Kristus, sehingga sanggup menampakkan wajah Kristus kepada dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:17-4:1)
Peringatan Wajib St. Karolus Boromeus, Uskup
Bagi para pelayan Gereja, tidak ada sesuatu yang begitu mutlak perlu seperti doa pribadi. (St. Karolus Boromeus)
Antifon Pembuka (Flp 3:21)
Kristus akan mengubah tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, berdasarkan kuasa yang membuat Dia sanggup menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber segala pembaharuan, kuatkanlah kiranya dalam umat-Mu semangat yang menjiwai uskup-Mu Santo Karolus Boromeus. Semoga Gereja-Mu selalu diperbarui dan semakin menyerupai Kristus, sehingga sanggup menampakkan wajah Kristus kepada dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:17-4:1)
"Kita menantikan Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia."
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab seperti yang telah sering kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi. Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus, Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. Ku menuju ke Altar Allah dengan sukacita.
Atau. Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122:1-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumahTuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan Sabda Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:1-8)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:1-8)
"Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Akhir-akhir ini di daerah tempat saya melayani, banyak anak-anak sekolah menderita sakit campak. Ada seorang ibu yang sangat memperhatikan kesehatan tubuh anaknya. Ibu tersebut begitu khawatir, jika nanti anaknya terkena penyakit campak yang banyak diderita anak-anak di sekitar lingkungan rumahnya. Ibu ini menyuruh keluarga yang tinggal di rumah untuk melarang anaknya bermain ke rumah teman-temannya supaya tidak tertular. Sayang sekali, ternyata anaknya tetap terkena penyakit campak beberapa hari kemudian. Dia tertular bukan karena bermain ke rumah tetangganya, tetapi karena tertular seorang temannya, yang sudah terlebih dahulu kena campak, di mobil yang biasa mereka naiki untuk pergi ke sekolah.
Dalam hidup rohani pun tidak ada
orang yang kudus, meski bagaimanapun dirinya berhati-hati dalam segala
perilaku. Kita tidak mungkin hidup menyendiri demi memperoleh kekudusan.
Hidup kita umat beriman penuh godaan. Kita tidak bisa hanya
mengharapkan hidup pada hal-hal duniawi semata. Hal-hal duniawi tidak
memberikan keselamatan. Rasul Paulus meminta umat yang dilayani untuk
tidak hanya mengikut dirinya dalam bidang duniawi saja, tetapi juga
mengikuti hidup rohani Rasul Paulus. Dari hidup rohani tersebut kita
akan dibangun menjadi pribadi baru dalam Kristus Yesus. Kita pun harus
berlaku cerdik dan pandai seperti seorang bendahara yang dipuji oleh
Yesus. Kita pengikut Yesus harus bisa cerdik dan pandai mencari akal
bagaimana dapat memperoleh keselamatan yang ditawarkan Tuhan Yesus. Kita
tidak bisa hanya mengasingkan diri untuk berdoa saja. Kita harus berani
berkomunikasi dengan dunia dan menjalin kasih dengan sesama, karena
pada dasarnya, seseorang diterima baik oleh Allah karena apa yang
dilakukan oleh orang tersebut dan bukan hanya karena imannya saja.
Perbuatan baik mengantar kita berdiri teguh dalam Tuhan. Karolus
Boromeus memberikan contoh nyata untuk kita. Dia merelakan hidupnya
melayani sesama yang menderita dengan pebuh semangat bela rasa.
Sekarang, sudahkah kita melakukan kebaikan demi memperoleh keselamatan
yang Tuhan tawarkan? Mari kita menjawab dalam hidup sehari-hari dengan
cinta dan pelayanan. (AL/Inspirasi Batin 2016)
Orang-orang Kristen harus rela meringankan kemalangan orang-orang yang
berkekurangan. Seorang Kristen adalah bendahara harta pusaka Tuhan
(Katekismus Gereja Katolik, 952)
Antifon Komuni (Mat 20:28)
Putra Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan manusia.