Minggu, 27 November 2016 Hari Minggu Adven I

Minggu, 27 November 2016
Hari Minggu Adven I

Adven adalah masa amat khusus. Ini adalah masa suci -- St. Karolus Borromeus
  
Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3/PS 444)

Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku: Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.

To you, I lift up my soul, O my God. In you, I have trusted; let me not be put to shame. Nor let my enemies exult over me; and let none who hope in you be put to shame.

Ad te levavi animam meam: Deus meus in te confido, non erubescam: necque irrideant me inimici mei: etenim universi qui te exspectant, non confundentur.

Mzm. Vias tuas, Domine, demonstra mihi: et semitas tuas edoce me.

     
Doa Pagi
     
Allah Bapa yang Mahakuasa, anugerahilah kami, umat-Mu, kehendak yang kuat untuk menyongsong kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik. Semoga dengan demikian kami layak mewarisi Kerajaan Surga, bersama Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.  Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)
    
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan Allah yang damai abadi."
  
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan’. Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (13:11-14a)
  
"Keselamatan sudah dekat pada kita."
 
Saudara-saudara, kamu mengetahui keadaan waktu sekarang: Saatnya telah tiba kamu bangun dari tidur. Sebab sekarang ini keselamatan sudah lebih dekat pada kita daripada waktu kita baru mulai percaya. Malam sudah hampir lewat, dan sebentar lagi pagi akan tiba. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan; jangan dalam percabulan dan hawa nafsu; jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (24:37-44)
 
"Berjaga-jaga dan siap siagalah!"
 
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti halnya pada zaman Nuh, demikianlah kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada zaman sebelum air bah itu orang makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera; mereka tidak menyadari apa yang terjadi sampai air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua. Demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Kalau ada dua orang perempuan sedang menggiling gandum, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Oleh karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga, dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu selalu siap siaga, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Hari Minggu ini, Gereja memulai tahun liturgi baru yang dikenal dengan Masa Adven. Kita akan memiliki empat hari Minggu dalam Masa Adven dan hari ini adalah hari Minggu pertama. Masa Adven sering diartikan dengan masa persiapan untuk kedatangan Yesus Kristus di dunia ini, yang kita rayakan dengan Natal. Oleh sebab itu, masa khusus ini disebut juga dengan masa penantian.

Sehubungan dengan masa penantian tersebut, sikap yang diharapkan oleh Gereja adalah bersigap untuk menyambut kedatangan Kristus. Kita memang sudah mengetahui bahwa kedatangan-Nya adalah Natal nanti. Akan tetapi, sikap sigap ini sebenarnya juga untuk mengajak kita pada kedatangan Kristus, yang dikenal dengan kedatangan Kristus yang kedua. Kedatangan Kristus yang kedua ini jauh lebih penting. Perayaan Natal juga penting untuk dipersiapkan, dan sekaligus juga mempersiapkan kita akan kedatangan Kristus itu, yang merupakan tujuan hidup kita sebagai orang beriman.

Gambaran suasana penantian ini, yaitu kesigapan, ditekankan sangat kuat dalam bacaan Injil Matius hari ini dengan mengatakan, "Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang." Kemudian pada bagian akhir Injil, diulangi lagi tujuan yang sama dengan cara lain, "Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."

Mungkin kita bertanya, bagaimana sikap kita bersigap? Apa yang harus kita perbuat dalam suasana bersigap itu? Sampai kapan kita bersigap? Apakah hanya pada Masa Adven ini saja? Banyak paroki telah merencanakan berbagai aksi karitas dan berbagai kegiatan selama Masa Adven ini, sebagai suatu sikap akan persiapan Natal. bahkan juga kelompok-kelompok koor telah mengalokasikan waktu untuk mulai latihan koor untuk perayaan tersebut. Para pastor juga sudah mulai memikirkan khotbah yang akan disampaikan pada hari itu. Yang jelas, tidak ada kelompok yang merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember, karena liturgi kita sampai dengan tanggal ini adalah suasana persiapan di segala bidang, terlebih bagian yang dikenal dengan persiapan rohani.

Sikap sigap kita untuk Natal yang akan datang adalah bagian dari kedatangan Kristus yang saatnya tidak diketahui oleh siapa pun. Dengan alasan inilah, Gereja memberikan kesempatan kepada setiap umat beriman untuk memperbarui dan mengingatkan dirinya setiap tahun dengan sikap bersigap ini, sementara kita masih sibuk dengan berbagai urusan dalam keluarga, pekerjaan dan aktivitas lainnya yang membutuhkan pemikiran dan tenaga yang banyak.

Walaupun demikian, bacaan pertama yang kita dengarkan dari Kitab Yesaya memberikan jaminan bagi kita bahwa Tuhan selalu memberikan penerangan pada setiap langkah yang diayunkan. Dalam bacaan itu, Tuhan digambarkan tinggal di Gunung Sion yang terdapat di dalam diri setiap orang. Jika kita berusaha mendengarkan-Nya, maka kesigapan yang kita persiapkan akan berlangsung sesuai dengan kehendak-Nya. Orang yang mendengarkan Tuhan, akan memiliki jalan yang pasti.

Sikap sigap seperti ini selalu perlu kita persiapkan, baik itu sebagai persiapan untuk perayaan Natal maupun sekaligus untuk persiapan kedatangan Kristus yang kedua pada akhir zaman. Mendengarkan Tuhan yang tidak jauh dari diri kita, akan memberikan kita kedamaian yang tidak bisa diberikan oleh siapa pun. Kemudian ia sendiri juga membawa kedamaian kepada orang lain. Ini adalah tanda orang sigap untuk menerima kedatangan Kristus.
(Rm. Hendrikus Edison R.L Tinambunan, O.Carm/RUAH)

Antifon Komuni (Mzm 85:13)

Tuhan akan memberikan kebaikan dan negeri kita akan memberikan hasilnya.

The Lord will bestow his bounty, and our earth shall yield its increase.

Dominus dabit benignitatem: et terra nostra dabit fructum suum.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy