Hari Biasa Pekan XXXIV
Dengan mengembara di antara penganiayaan dunia dan hiburan yang diterimanya dari Allah, Gereja maju. --- St. Agustinus
Antifon Pembuka (Why 15:3bc)
Agung dan mengagumkan segala karya-Mu, ya Tuhan Allah Mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya Raja segala bangsa.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan jalan keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga Sabda-Nya yang kami dengar sungguh menjadi bekal perjalanan hidup kami untuk mewujudkan cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera serta untuk memasuki Kerajaan-Mu yang abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (15:1-4)
Aku, Yohanes, melihat suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir. Dengan itu berakhirlah murka Allah. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur dengan api, dan di tepi lautan kaca itu berdirilah orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Mereka memegang kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya, “Besar dan ajaiblah segala karya-Mu ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab hanya Engkaulah yang kudus; semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala penghakiman.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Besar dan ajaiblah segala karya-Mu, ya Tuhan, Allah yang mahakuasa!
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
3. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak sorai bersama-sama.
4. Biarlah mereka bersorak di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Konteks perkataan Yesus dalam bacaan Injil di atas adalah peringatan bagi para murid-murid-Nya, bagaimana mereka akan mengalami kesulitan dalam tugas pewartaan Injil pada masa-masa Gereja Perdana. Derita penganiayaan tidak boleh menjadi rintangan. Sebaliknya, saat-saat itu akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk bersaksi. Karena itu, Yesus ingin meneguhkan para murid-Nya supaya tidak gentar menghadapi orang-orang yang membenci mereka karena iman dan pewartaan akan Yesus, Sang Juruselamat. Yesus sendiri akan membuat mereka mampu mewartakan Injil, sekaligus menjadikan pewartaan itu sebagai pembelaan bahwa apa yang mereka imani sungguh benar adanya. Para rasul telah menunjukkan teladan kesetiaan mereka sampai mati. Para rasul - dan para martir dalam Gereja Katolik sampai saat ini merelakan diri sampai mati, karena apa yang mereka imani - dan juga kita imani - adalah kebenaran mutlak, bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat kita. Seandainya apa yang kita imani bukan kebenaran, tidak ada satu orang pun yang rela kehilangan nyawanya. Justru demi menutupi kebohongan dan kejahatan, orang tega menganiaya dan menghilangkan nyawa orang.