Minggu, 25 Desember 2016
Hari Raya Natal (Misa Fajar)
“Percayalah
kepada Putra Tunggal Allah yang demi menebus dosa kita turun ke dunia,
dan mengambil bagi-Nya kodrat manusia seperti kita, dan dilahirkan oleh
Perawan Maria dan dari Roh Kudus, dan menjadi manusia, tidak hanya
kelihatannya saja atau hanya seperti sandiwara/ “show“, melainkan
sungguh-sungguh terjadi; tidak hanya sekedar lewat melalui Perawan Maria
seperti melalui sebuah saluran; tetapi daripadanya dibuat menjadi
sungguh-sungguh daging, dan [Ia] makan dan minum seperti kita. Sebab
jika Inkarnasi hanya sebuah bayangan, maka keselamatan kita hanyalah
sebuah bayangan juga. Kristus terdiri dari dua kodrat, Manusia di dalam
apa yang terlihat, namun [juga] Tuhan di dalam apa yang tak terlihat.
Sebagai manusia [Ia] sungguh-sungguh makan seperti kita,…. namun sebagai
Tuhan [Ia] memberi makan lima ribu orang dari lima buah roti (Mat
14:17- dst). (St. Sirilus dari Alexandria)
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:2.6; Luk 1:33)
Hari ini cahaya bersinar atas kita, sebab Tuhan telah lahir bagi kita.
Ia akan disebut Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Raja Damai, Bapa Kekal
dan kerajaan-Nya takkan berakhir.
Today a light will shine upon us, for the Lord is born for us; and he
will be called Wondrous God, Prince of peace, Father of future ages: and
his reign will be without end.
Lux fulgebit hodie super nos: quia natus est nobis Dominus: et vocabitur
Admirabilis, Deus, Principes pacis, Pater futuri sæculi: cuius regni
non erit finis.
Mzm. Dominus regnavit, decorem indutus est: indutus est Dominus fortitudinem, et præcinxit se. (Graduale Romanum, p.44)
Pada
Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung
dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III, Communicantes Natal.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa, kami sudah disinari oleh Terang yang baru. Dialah
Sabda-Mu yang menjadi manusia. Semoga terang-Nya, yang bersinar dalam
hati karena iman, bersinar juga dalam tindakan kami sehari-hari. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (62:11-12)
"Katakanlah kepada putri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang."
Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi: Katakanlah
kepada putri Sion: Lihat, Penyelamatmu datang! Mereka yang dikumpulkan
dengan jerih payah-Nya ada bersama-sama dengan Dia, dan mereka yang
dihimpun-Nya berjalan di hadapan-Nya. Orang akan menyebut mereka:
"Bangsa-Kudus", Orang-orang Tebusan-Tuhan"; dan engkau akan disebut:
"Yang-Dicari", "Kota-Yang-Tidak-Ditinggalkan".
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 97:1.6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau
bersukacita! Langit memberikan keadilannya dan segala bangsa melihat
kemuliaan-Nya.
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang
yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan
nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:4-7)
"Oleh kasih karunia-Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal"
Saudaraku terkasih, ketika kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat
kita telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu
terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan
karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat
pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada
kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita
sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima
hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:14; 2/4)
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:15-20)
"Segala sesuatu yang mereka dengar dan lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka."
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga,
gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita
pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang
diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan
menjumpai Maria dan Yosef dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam
palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang
telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang
mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada
mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan
merenungkannya.Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan
memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka
lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Bacaan pada Misa Fajar kali ini
menceritakan sebuah hal menarik, dimana para Gembala datang untuk
menghampiri Yesus Kristus yang lahir (Luk 2:15). Para gembala adalah
orang-orang yang tersingkir, yang hidupnya di padang belantara
menggembalakan domba siang malam; jika malam tidur di alas rumputan,
beratapkan langit dengan terang bintang-bintang. Namun, justru
orang-orang ini yang dipilih Allah, untuk melihat, mendengar dan
memberitahukan tentang kelahiran Sang Mesias ini (bdk. ay. 15, 17, 19).
Orang-orang Betlehem heran dan takjub mendengar cerita para gembala (ay.
18). Hanya saja, mereka berhenti pada keadaan ini. Perasaan takjub
tidak diiringi oleh sikap ingin tahu dan memperdalam berita gembira itu
lebih lanjut. Mereka diam, dan akhirnya tidak ada makna apa pun yang
mereka bawa. Dengan demikian, kehadiran Mesias hanya dipandang sebelah
mata. Karena itu, mereka tidak mengenal tuhannya dan iman mereka tidak
berakar sama sekali. Sedangkan para gembala, mereka pulang sambil memuji
dan memuliakan Allah (ay. 20). Sayang, sikap mereka tidak berbeda dari
orang-orang Betlehem. Kegembiraan mereka hanya sesaat saja, untuk
kemudian melupakannya.
Kelahiran Yesus mengundang berbagai
reaksi, baik dari para gembala, maupun dari orang-orang yang mendengar
beritu tersebut dari mereka. Bunda Maria yang paling terlibat dalam
peristiwa kelahiran Yesus, justru menyimpan semua peritiswa kelahiran
Yesus ini di dalam hatinya. Sedangkan bagi raja Herodes, peristiwa
kelahiran Yesus diterimanya sebagai ancaman bagi dirinya sebagai raja.
Dia menjadi ketakutan, kalau-kalau bayi Yesus ini akan menjatuhkan
dirinya. Maka ia berusaha keras untuk membunuhnya, dengan berbagai cara
serta siasat untuk bisa menangkap dan membunuhnya. Bagaimana dengan
reaksi atau tanggapan kita terhadap kelahiran Yesus ini? Apakah kita
menganggapnya sebagai peristiwa rutin, setiap tahun terulang dan
begitu-begitu saja acaranya, tidak pernah ada perubahan dan
membosankan.
Melalui bacaan-bacaan Misa Natal Fajar
ini kita diajak untuk mengarahkan hati kita kepada "Sang Fajar" yang
membuka tirai kegelapan dosa, dan mengajak kita bersama dengan para
gembala pergi mendapatkan "Sang Cahaya" itu. -STATE IN FIDE-
Antifon Komuni (Bdk. Za 9:9)
Bersorak-sorailah,
hai Putri Sion! Bergiranglah, hai Putri Yerusalem! Lihat Rajamu datang:
Dialah Yang Kudus dan Juru Selamat dunia.
Rejoice,
O Daughter Sion; lift up praise, Daughter Jerusalem: Behold, your King
will come, the Holy One and Savior of the world.
Exsulta filia Sion, lauda filia Ierusalem: ecce Rex tuus venit sanctus, et Salvator mundi