| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 26 Januari 2017 Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup

Kamis, 26 Januari 2017
Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup

   
“Tidak seorang pun dapat memberikan apa yang tidak dimilikinya. Dia harus memilikinya dulu” (St. Teresa dari Avila)

Antifon Pembuka (Yeh 34:11; 23-24)

Tuhan bersabda, "Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka."
  
atau (Mzm 96:3-4)

Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa. Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah.

Tell among the nations his glory, and his wonders among all the peoples, for the Lord is great and highly to be praised.

Doa Pembuka


Allah Bapa Maha Pengasih, Santo Timotius dan Titus Kaulimpahi bakat, yang mereka perlukan dalam kegiatan kerasulan. Semoga berkat doa restu mereka kami di dunia ini hidup secara jujur dan saleh, agar kelak dapat Kauterima di tanah air surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

       
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:19-25)
  
 
"Marilah kita berpegang teguh pada harapan! Marilah kita saling memperhatikan dan saling mendorong dalam cinta kasih."
   
Saudara-saudara, berkat darah Yesus, kita sekarang dapat masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keberanian, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang memberi hidup bagi kita, yakni melalu tabir, yang tidak lain adalah diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Agung sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat, dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan akan harapan kita, sebab Dia, yang menjanjikannya, adalah setia! Di samping itu marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadat umat, seperti dibiasakan oleh beberapa orang! Sebaliknya marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Atau Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:21-25)
   
"Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu."
   
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Yesus berkata lagi, “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 
Kita hidup dalam dunia hingar-bingar, dunia yang penuh dengan kata-kata, pandangan-pandangan dan pendapat-pendapat, dunia televisi yang tiada henti menyiarkan berbagai hal yang terjadi di belahan dunia ini siang dan malam, dunia jaringan internet dan game, dunia handphone: BBM, Twitter, whatsApp, facebook, skype, dan sebagainya. Semua ini dapat menjadi pelanturan dan mengganggu konsentrasi dalam proses kita mendengarkan sebagai orang beriman dan mencintai Tuhan. Mengapa? Karena kita tahu bahwa mendengarkan merupakan suatu faktor penting di mana kita mencintai, mengasihi dan "berjalan bersama" Allah. 
 
Yesus mengatakan dalam sabda-Nya hari ini kepada para murid-Nya, dan juga kepada kita, "Camkan apa yang kamu dengar!" (Mrk 4:24). Di tengah-tengah alam yang penuh hiruk-pikuk serta pelanturan-pelanturan ini, di tengah-tengah kebisingan dunia ini, bagaimana caranya kita mendengar suara Allah yang bergemal embut dalam kehidupan dan juga hati kita? Yesus bahkan meminta, "Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaknya ia mendengar!" (ay. 23). Ini berarti terkadang kita harus mencondongkan telinga-hati kita kepada-Nya, atau mengasingkan diri ke tempat yang sunyi untuk mendengarkan suara-Nya. 
 
 Akan tetapi, kita perlu bertanya pada diri sendiri, apakah kita percaya bahwa Allah selalu berbicara kepada kita?  Atau apakah kita memiliki kerinduan untuk mendengarkan Sabda Allah? Kalau jawabannya "ya", selanjutnya kita perlu bertanya lagi, saat-saat manakah kita meluangkan waktu hening untuk membaca Kitab Suci dan mendengarkan Sabda-nya? Hanya dengan "meninggalkan" dunia keramaian, dunia kebisingan, kita akan mampu mendengarkan suara Allah dengan tenang. Bebaskanlah diri kita, pendengaran dan pemikiran kita dari berbagai kebisingan dunia. Tanyakanlah pada diri kita, apakah kita sungguh memusatkan diri pada Allah dan mendengarkan suara-Nya? 
 
 Mari kita membuka diri untuk mendengarkan suara Tuhan yang bergema lembut menyapa kita. Mari kita menciptakan keheningan lahir-batin agar dapat berjumpa dengan Allah, sehingga bersama St. Timotius dan Titus yang kita peringati hari ini, kita boleh dengan gembira mewartakan Kristus yang kita cintai kepada dunia di mana kita hidup!
 
Antifon Komuni (Mrk 16: 15; Mat 28: 20)

Pergilah ke seluruh dunia, dan wartakanlah Injil. Aku bersamamu selalu, sabda Tuhan.

Go into all the world, and proclaim the Gospel. I am with you always, says the Lord.
  
Rm. Alberto Djono Moi, O.Carm / Cafe Rohani

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy