Sabtu, 04 Februari 2017
Hari Biasa Pekan V
“Kekerasan bukanlah sesuatu yang bersifat Kristiani” (Paus Paulus VI)
Antifon Pembuka (Mzm 23:1.3b; PS 656)
Tuhanlah Gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia menuntun aku di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
Doa Pagi
Ya Allah, nama-Mu dimuliakan bila orang saling menaruh cinta kasih, sebab Engkaulah sumber segala kebaikan. Semoga semua orang Kauhimpun menjadi umat-Mu yang rukun bersatu dan saling menaruh cinta kasih agar mereka hidup bahagia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (13:15-17.20-21)
Hari Biasa Pekan V
“Kekerasan bukanlah sesuatu yang bersifat Kristiani” (Paus Paulus VI)
Antifon Pembuka (Mzm 23:1.3b; PS 656)
Tuhanlah Gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia menuntun aku di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
Doa Pagi
Ya Allah, nama-Mu dimuliakan bila orang saling menaruh cinta kasih, sebab Engkaulah sumber segala kebaikan. Semoga semua orang Kauhimpun menjadi umat-Mu yang rukun bersatu dan saling menaruh cinta kasih agar mereka hidup bahagia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (13:15-17.20-21)
"Semoga Allah damai sejahtera melengkapi kamu dengan segala yang baik."
Saudara-saudara, marilah kita, dengan perantaraan Yesus, senantiasa mempersembahkan kurban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Di samping itu janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab kurban-kurban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka menjaga keselamatan jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggungjawab atasnya. Dengan sikap kita yang demikian mereka akan melakukan tugasnya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. Oleh darah perjanjian yang kekal, Allah damai sejahtera, telah menghidupkan kembali Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita. Semoga Allah memperlengkapi kalian dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya. Dan semoga Ia mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, berkat Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1.3a.4b.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaanmu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)
"Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."
Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus. Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Paulus setia menasihati dan mendoakan umat yang dilayaninya. Ia meminta agar mereka tidak jemu-jemunya berbuat baik dan memberi bantuan. Yesus telah lebih dahulu memberi contoh. Ia mengajar orang banyak yang mengikuti Dia. Ketika mereka letih dan lapar Yesus menaruh belas kasih kepada mereka dan mewujudkan belas kasih itu dengan berusaha memberi bantuan yaitu mencari makanan untuk mereka. Yesus tidak hanya mengajar dan memberi nasihat tetapi juga berbuat sesuatu yang nyata untuk membantu orang lain yang sedang membutuhkan pertolongan.
Ketika masih berada di sekolah dasar sering sekali saya bersama saudari sulungku pergi dari kampungku di lereng bukit menuju kampung nenekku sekitar 7 km di tepi pantai untuk membawa sirih-pinang dan ubi-ubian serta dedak sesuai pesanan nenek karena ia suka makan sirih pinang dan senang memelihara beberapa ekor babi. Setelah berjalan jauh dengan membawa beban di pundah dan di kepala, kami merasa letih dan lapar sekali. Sangat menyenangkan hati ketika di rumah nenek kami disuguhi buah-buah delima yang sudah disiapkannya lalu diberi makan dan minum sambil memberi nasihat-nasihat yang sangat bermanfaat untuk menjadi anak yang baik dan manusia yang berguna di masa depan.
Kita semua tentu mengaami banyak kesempatan bahkan setiap hari untuk melakukan perbuatan baik dan memberi bantuan kepada yang membutuhkannya.
Antifon Komuni (Mrk 6:34)
Yesus tergerak hati-Nya oleh belas kasih, sebab mereka bagaikan domba-domba tak bergembala.
Doa Malam
Ya Allah, kami telah Kauanugerahi gembala baik, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kami. Kami mohon, semoga Ia menghimpun kami menjadi satu kawanan berkat Sabda-Mu dan membimbing kami menuju kedamaian sejati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Ya Allah, kami telah Kauanugerahi gembala baik, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kami. Kami mohon, semoga Ia menghimpun kami menjadi satu kawanan berkat Sabda-Mu dan membimbing kami menuju kedamaian sejati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Renungan Harian Mutiara Iman 2017