| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 23 Maret 2017 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Kamis, 23 Maret 2017
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Setan membujuk kita (dengan berpikir) bahwa kesombonganlah yang membuat kita ingin memiliki keinginan yang mulia dan mau meniru para kudus dan ingin menjadi martir. Setan juga menyebabkan kita berpikir, bahwa karena kita adalah orang berdosa, maka perbuatan-perbuatan para kudus boleh dikagumi akan tetapi bukan untuk ditiru. (Sta. Theresia dari Avila, Otobiografi, XIII, 4)

Antifon Pembuka

Tuhan bersabda, Akulah keselamatan umat-Ku. Dalam penderitaan mereka berseru kepada-Ku, dan Aku mendengarkan mereka. Dan Aku menjadi Tuhan mereka selama-lamanya.

I am the salvation of the people, says the Lord. Should they cry to me in any distress, I will hear them, and I will be their Lord for ever.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahamulia, hari raya Paskah semakin mendekat. Kami mohon dengan rendah hati, semoga kami semakin giat mempersiapkan diri untuk perayaan yang menyelamatkan itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (7:23-28)
   
 
"Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan."
    
Beginilah firman Tuhan, “Inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia! Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan punggungnya dan bukan mukanya. Sejak nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi, hari demi hari, terus menerus. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku dan tidak mau memberi perhatian; malahan mereka menegarkan tengkuknya, berbuat lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada mereka, mereka tidak akan menjawab engkau. Sebab itu, katakanlah kepada mereka: Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allah mereka, dan yang tidak mau menerima pengajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah musnah dari mulut mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=es, 4/4, PS No. 854
Ref. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati.
atau Singkirkanlah penghalang sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yl 2:12-13)
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:14-23)
  
"Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku."
     
Sekali peristiwa Yesus mengusir dari seseorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata, “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari surga kepada Yesus untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata, “Setiap Kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah pasti runtuh. Jikalau Iblis itu terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi, jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Nah, merekalah yang akan menjadi hakimmu! Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagi rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  

Lain yang diminta, lain yang dibuat. Nabi Yeremia, penyambung lidah Allah, meminta umat Israel untuk mendengarkan suara Tuhan dan mengikuti seluruh jalan yang diperintahkan Tuhan kepada mereka supaya hidup mereka bahagia. Tetapi, umat Israel tidak mengindahkan, tidak mendengarkan, tidak melaksanakan permintaan Allah ini. Mereka hanya mempersembahkan korban bakaran, yang sesungguhnya tidak diminta dan tidak dikehendaki oleh Allah. Mereka hanya mempercayai bahwa kehadiran Allah dalam Bait Suci akan melindungi mereka dari musuh-musuh tanpa perlu mendengarkan dan melakukan amanat Allah. Sejak mereka keluar dari Mesir bersama nenek moyang mereka, Allah telah berusaha mengetuk hati mereka, terus-menerus, dengan mengutus para nabi. Namun, usaha para nabi termasuk nabi Yeremia sia-sia. Mereka tetap tidak peduli, tidak belajar dari ketidaksetiaan nenek moyang mereka yang diganjar dengan hukuman. Jangankan belajar, kini mereka bahkan lebih jahat daripada nenek moyang mereka. "Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah hapus dari mulut mereka." Akibatnya, hidup mereka tidak bahagia dan berada di ambang kehancuran. 
 
Lain yang diminta, lain yang kita buat. Tetapi ketika yang kita buat itu hasilnya tidak sesuai harapan kita, kita kecewa, protes dan marah. Apa tidak boleh protes dan marah? Boleh! Tetapi jangan protes dan marah pada Tuhan, tapi protes dan marahlah pada diri sendiri. (WD/Renungan Harian Mutiara Iman 2017)

Antifon Komuni (Mzm 119(118):4-5)

Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!

Doa Malam

Allah Bapa pengasih dan penyayang, kami telah mendengar Sabda-Mu dan telah ikut serta dalam perjamuan-Mu. Kami mohon, semoga kami menjadi umat-Mu yang pantas, dan selalu menjadi tanda bahwa Engkau selalu hadir di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy