Rabu, 15 Maret 2017
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
“Yesus menyerahkan hidup-Nya untuk "menjadi tebusan bagi banyak orang"
(Mat 20:28). Ungkapan "untuk banyak orang" bukan menyempit, melainkan
menempatkan seluruh umat manusia di hadapan pribadi Penebus
satu-satunya, yang menyerahkan Diri, untuk menyelamatkannya Bdk. Rm
5:18-19.. Seturut teladan para Rasul Bdk. 2 Kor 5:15; 1 Yoh 2:2., Gereja
mengajarkan bahwa Yesus wafat untuk semua manusia tanpa kecuali: "Tidak
ada seorang manusia, tidak pernah ada seorang manusia, dan tidak akan
ada seorang manusia, yang baginya Ia tidak menderita" (Sinode Quiercy
853: DS 624)” (Katekismus Gereja Katolik, No. 605)
Antifon Pembuka (Mzm 38 (37):22-23)
Jangan Kautinggalkan daku, ya Tuhan Allahku, jangan Kaujauhkan diri-Mu
daripadaku. Bergegaslah menolong aku, ya Tuhan penyelamatku
Forsake me not, O Lord! My God, be not far from me! Make haste and come to my help, O Lord, my strong salvation!
Doa Pembuka
Allah Bapa pemelihara alam semesta, peliharalah umat-Mu dan ajarilah
kami berbuat baik. Bantulah kami dengan kekuasaan-Mu, agar kami layak
menikmati anugerah surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh
Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (18:18-20)
"Persekongkolan melawan Nabi Yeremia."
Para lawan Nabi Yeremia berkata, “Marilah kita mengadakan persepakatan
terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang
bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan
firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan
memperhatikan setiap perkataannya!” “Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan
dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan
kejahatan? Mereka telah menggali lubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku
telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya
amarah-Mu disurutkan dari mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu!
Ayat. (Mzm 31:5-6.14.15-16; R:17b)
1. Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap
aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mulah
kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang
setia.
2. Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, menghantuiku dari
segala penjuru; mereka bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud
mencabut nyawaku.
3. Tetapi aku, kepada-Mu ya Tuhan, aku percaya, aku berkata, "Engkaulah
Allahku!" Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan
musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 8:12b)
Akulah terang dunia, sabda Tuhan, barangsiapa mengikuti Aku ia akan mempunyai terang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:17-28)
"Yesus akan dijatuhi hukuman mati."
Pada waktu Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas
murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka, “Sekarang kita pergi ke
Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka
akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
supaya Ia diolok-olok, disesah dan disalibkan, tetapi pada hari ketiga
Ia akan dibangkitkan.” Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus beserta
anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta
sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus, “Apa yang kau kehendaki?” Jawab ibu itu,
“Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam
Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di
sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu, apa yang kamu
minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka
kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang
akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah
kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada
orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu,
marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi
Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah
bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan
pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di
antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin
menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Sama
seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kita sering mendengar ungkapan "Surga ada di telapak kaki ibu." Ungkapan ini menggambarkan keyakinan bahwa di mana ada ibu, di situ ada surga bagi anak-anaknya. Oleh karenanya, apabila seorang anak merindukan ibunya, sesungguhnya ia juga sedang merindukan surga. Surga yang dihadirkan oleh seorang ibu bagi anak-anaknya membawa suatu gambaran akan surga yang abadi.
Hari ini, penginjil Matius menunjukkan kerinduan terbesar seorang ibu dalam diri ibu Yakobus dan Yohanes. Kerinduan agar anak-anaknya mendapatkan kehidupan yang baik yani dengan tinggal dalam Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus. Harapan dan doa ibu yang demikian agungnya ini memberi penjelasan yang mendalam tentang cinta seorang ibu. Cinta yang penuh ketulusan bagi anak-anaknya. Cinta yang besar bagi anak-anaknya bahkan membuat seorang ibu rela mengorbankan segalanya dan juga sering tidak bisa dimengerti dengan akal sehat. Terhadap permohonan ibu itu, "Yesus sendiri mengakui hal ini ketika Ia mengatakan, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta" (Mat 20:22). Demikian realitasnya; sering seorang ibu tidak tahu apa yang dimintanya. Yang terpenting baginya adalah anak-anaknya bahagia.
Namun, apabila lebih jauh kita melihatnya, kisah permohonan ibu Yakobus dan Yohanes ini mengajarkan sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupan iman kita. Dengan ketidaktahuan ibu itu tentang apa yang dimintanya, menolong kita untuk mendapatkan penjelasan tentang hal ihwal Kerajaan Allah. Penjelasan Yesus tentang rahasia Kerajaan Allah ini membantu kita untuk mengimani Dia secara benar. Oleh karena itu, kita juga diminta agar tidak segera menghakimi setiap kesalahan orang lain. Pastilah ada sesuatu yang positif yang dapat dipetik maknanya.
Akhirnya, kasih seorang ibu yang menggugah ini hendaknya membantu kita untuk lebih memahami apa artinya mencintai orang lain dan juga tentunya lebih memahami perihal Kerajaan Allah. Dengan demikian, kita boleh tetap yakin bahwa di telapak kaki ibu memang ada surga. Hanya sekarang apakah kita siap dan membuka hati untuk cinta yang seperti ini? Di situlah kita dituntut untuk berjuang. (Fr. Vinsensius Ndua Woa, O.Carm/Cafe Rohani)
Antifon Komuni (Mat 20:28)
Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
The Son of Man did not come to be served but to serve, and to give his life as a ransom for many.