Minggu, 21 Mei 2017
Hari Minggu Paskah VI
“Kalau kamu bertanya kepadaku apa itu jalan Tuhan, aku akan menjawab bahwa yang pertama adalah kerendahan hati, yang kedua adalah kerendahan hati, dan yang ketiga adalah kerendahan hati. Bukan berarti tidak ada lagi ajaran untuk diberikan, tetapi jika kerendahan hati tidak mendasari semua perbuatan kita, maka semua perbuatan kita menjadi tidak berarti….” St. Agustinus
Antifon Pembuka (Bdk. Yes 48:20)
Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluya.
Proclaim a joyful sound and let it be heard; proclaim to the ends of the earth: The Lord has freed his people, alleluia.
Vocem iucunditatis annuntiate, et audiatur, alleluia: nuntiate usque ad extremum terræ: liberavit Dominus populum suum, alleluia, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Yang Mahakuasa, bantulah kami agar dengan semangat yang tinggi kami merayakan hari-hari sukacita ini untuk menghormati Tuhan yang bangkit. Semoga apa yang kami kenang dalam perayaan ini senantiasa kami amalkan dalam karya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:5-8.14-17)
Hari Minggu Paskah VI
“Kalau kamu bertanya kepadaku apa itu jalan Tuhan, aku akan menjawab bahwa yang pertama adalah kerendahan hati, yang kedua adalah kerendahan hati, dan yang ketiga adalah kerendahan hati. Bukan berarti tidak ada lagi ajaran untuk diberikan, tetapi jika kerendahan hati tidak mendasari semua perbuatan kita, maka semua perbuatan kita menjadi tidak berarti….” St. Agustinus
Antifon Pembuka (Bdk. Yes 48:20)
Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluya.
Proclaim a joyful sound and let it be heard; proclaim to the ends of the earth: The Lord has freed his people, alleluia.
Vocem iucunditatis annuntiate, et audiatur, alleluia: nuntiate usque ad extremum terræ: liberavit Dominus populum suum, alleluia, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Yang Mahakuasa, bantulah kami agar dengan semangat yang tinggi kami merayakan hari-hari sukacita ini untuk menghormati Tuhan yang bangkit. Semoga apa yang kami kenang dalam perayaan ini senantiasa kami amalkan dalam karya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:5-8.14-17)
"Kedua rasul itu menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus."
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat di Yerusalem, Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua menerima apa yang diberitakannya itu dengan bulat hati. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu. Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke sana. Setibanya di sana kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan di atas orang-orang yang percaya itu, dan mereka menerima Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4; Ul: lih 1; PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a.16.20)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi; mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu.
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu." Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia!
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberang sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
4. Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih-Nya dari padaku.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1Ptr 3:15-18)
"Yesus telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi dibangkitkan menurut Roh."
Saudara-saudara terkasih, kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Bersiap sedialah setiap saat untuk memberi pertanggungjawaban kepada tiap-tiap orang yang meminta dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu. Tetapi semua itu haruslah kamu lakukan dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya, karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, mereka yang memfitnah kamu menjadi malu karena fitnahan mereka itu. Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, daripada menderita karena berbuat jahat. Sebab Kristus pun telah mati satu kali untuk segala dosa kita. Ia yang benar telah mati untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi dibangkitkan menurut Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 14:23)
Siapa yang mengasihi Aku dan hidup menurut Sabda-Ku; Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (Yoh 14:15-21)
"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain."
Pada perjamuan malam terakhir Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku akan datang kembali kepadamu. Tinggal sesaat lagi, dan dunia tidak akan melihat Aku lagi. Tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup. Pada waktu itulah kamu akan tahu bahwa Aku ada di dalam Bapa-Ku, bahwa kamu ada di dalam Aku, dan Aku ada di dalam kamu. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia, dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Mendengar kata "perintah" untuk orang zaman sekarang sepertinya telinga ini tidak enak, alergi. Bahkan saat mendengar kata itu orang menjadi lesu, kurang semangat, seolah tidak ada diskusi lagi, tidak ada usulan lagi. Satu arah, tinggal jalankan. Siapppp... kerjakan! Benarkah demikian?
Bagaimana kalau "perintah" itu datang dari orang yang kita cintai dan mencintai kita? Apakah kata perintah akan terdengar dan terasa lain nuansanya? Kalimat Yesus yang pertama dalam renungan hari ini adalah "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku." (ay. 15). Kalau ada "kasih", nuansa "perintah" berbeda. Orang dengan mudah mengerjakannya. Perintah, bila dilaksanakan dengan kasih, akan dikerjakan dengan semangat dan dengan cara yang terbaik. Semestinya, hasilnya juga baik.
Coba saja kita baca pelan-pelan dan kita cerna kata-kata Yesus pada akhir Injil hari ini. "Siapa saja yang memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Siapa saja yang mengasihi Aku, ia akan dikasihi Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (ay. 21). Sabda ini sarat dengan pengajaran melaksanakan perintah dan mengasihi; yaitu mengasihi Yesus, akan dikasihi Bapa dan Yesus juga. Akhirnya kita mengenal siapa Yesus dan Bapa, ketika kita mengasihi-Nya. Bagi saya kasih itu dahsyat. Maksudnya, orang yang mengasihi akan mengalami dan merasakan pengalaman-pengalaman yang menggetarkan dan mengubah hidup. Inilah misteri kasih. Dahsyat!
Rasul Yohanes menulis, "Allah adalah kasih". Bapa adalah Sang Kasih itu. Maka, dengan mengasihi seseorang, kita akan mengalami perasaan dahsyat itu (semangat, tidak kenal lelah, berbunga-bunga, bahagia). Kalau kita bekerja dengan kasih, hasilnya juga akan dahsyat, karena di situ hadir kekuatan Bapa sendiri, karena kita bekerja dengan hati. Cobalah! Selamat merenung. Tuhan memberkati. (JK/Inspirasi Batin 2017)
Antifon Komuni (Yoh 14:15-16)
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku, sabda Tuhan. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, Alleluya.
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku, sabda Tuhan. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, Alleluya.
If you love me, keep my commandments, says the Lord, and I will ask the
Father and he will send you another Paraclete, to abide with you for
ever, alleluia.
Ego vos elegi de mundo, ut eatis, et fructum afferatis: et fructus vester maneat, alleluia.