Hari Biasa Pekan XII
Inilah persahabatan yang sejati sempurna dan bertahan: tidak dirusakkan oleh iri, tidak diperlemah oleh curiga dan tidak dihancurkan oleh persaingan. (St. Aelredus)
Antifon Pembuka (Mzm 128:1)
Doa Pembuka
Ya Allah, kami bersyukur karena melalui Putra-Mu, Yesus Kristus, Engkau telah mengangkat martabat orang-orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan menderita. Semoga, teladan hidup-Nya menggerakkan kami untuk melakukan hal yang sama sehingga karya penyelamatan-Mu sungguh menjadi nyata dalam diri kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (17:1.9-10.15-22)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:1-4)
Setelah Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Seorang ibu datang kepada dokter untuk menanyakan kemungkinan kesembuhan purtinya yang sedang sakit kanker darah. Dokter tersebut menyebutkan, "Kami akan melakukan yang terbaik, selebihnya bergantung pada kuasa Tuhan." Dalam kesedihannya, ibu tersebut datang kepada seorang pastor dan menceritakan keadaannya. Seusai berbincang-bincang, pastor tersebut mengajak ibu itu untuk berdoa bagi putrinya. Hati ibu ini sangat sedih karena penderitaan yang dialami oleh putrinya. Namu, ia juga menaruh harapannya pada Tuhan yang menjadikan segalanya baik seturut kehendak-Nya. Ibu tersebut kembali ke rumahnya dengan setitik harapan.
Tidak mudah memahami misteri kehidupan. Hanya dengan mata iman, kita dapat mencoba meraba-raba maksud dan rencana Tuhan dalam hidup kita. Barangkali, penderita kusta juga tidak pernah mengetahui maksud Tuhan, mengapa dirinya menderita kusta sehingga diasingkan dan dianggap terkutuk. Ia tentu ingin sembuh, namun kepada siapa dirinya dapat meminta pertolongan. Maka, ketika ia mendengar Yesus datang, ia segera menyembah Yesus dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuhan dapat mentahirkan aku." Permohonan ini adalah harapan terakhirnya pada Tuhan, pemilik hidupnya. Harapan dari seorang penderita penyakit untuk sembuh. Sebuah harapan yang tulus dan manusiawi.
Antifon Komuni (Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.