Kamis, 08 Juni 2017
Hari Biasa Pekan IX
“Kerendahan hati itu ibu dan ratu semua keutamaan.” (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 128:1)
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Pengasih, ajarilah kami memahami doa yang memenuhi
hukum-Mu dan membangun manusia baru. Berilah kami cinta kasih kepada
sesama, cinta kasih-Mu sendiri yang sejak semula Kaucurahkan kepada
manusia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang
hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan
sepanjang segala masa. Amin.
Raguel mengambil keputusan untuk memberikan Sara menjadi istri Tobia. Tobia dan Sara berdoa bersama mohon perlindungan Tuhan. Mereka pun tidur berdua.
Bacaan dari Kitab Tobit (6:10-11; 7:1.6.8-13; 8:1.5-9)
"Semoga Tuhan menganugerahkan damai sejahtera kepada kamu berdua."
Dalam perjalanannya, Tobia dan Rafael memasuki negeri Media dan sudah
sampai dekat kota Ekbatana. Lalu berkatalah Rafael kepada Tobia,
“Saudara Tobia!” Sahut Tobia, “Ada apa?” Rafael menyambung, “Malam ini
kita harus bermalam pada Raguel. Dia itu seorang kerabatmu, dan
mempunyai seorang puteri bernama Sara.” Ketika mereka tiba di Kota
Ekbatana, berkatalah Tobia kepada temannya, “Saudara Azarya, antarkanlah
aku langsung ke rumah Raguel, saudara kami.” Ia pun lalu
mengantarkannya ke rumah Raguel. Raguel sedang duduk pada pintu
pelataran rumahnya. Mereka memberi salam kepada Raguel. Dia membalas,
katanya, “Banyak salam, Saudara-saudara. Selamat datang!” Lalu mereka
dipersilahkannya masuk. Kemudian Raguel berkata kepada Tobia, Tuhan
memberkati Engkau, Nak. Engkau adalah putera seorang mulia dan baik!
Alangkah celakanya ayahmu! Orang yang begitu baik dan dermawan itu
menjadi buta!” Kemudian Raguel menyembelih seekor domba betina dari
kawanannya, dan ia menyambut Tobia dan Rafael dengan ramah. Sesudah
mencuci dan membasuh diri mereka duduk makan. Berkatalah Tobia kepada
Rafael, “Saudara Azarya, katakanlah kepada Raguel, supaya saudariku Sara
diberikannya kepadaku.” Mendengar perkataan itu berkatalah Raguel
kepada pemuda itu, “Makan dan minumlah, serta bersenang-senanglah malam
ini. Memang, Saudara, tak seorang pun lebih berhak mengambil Sara,
anakku, sebagai isterinya, daripada engkau. Karena itu aku tidak
berwenang lagi memberikannya kepada seseorang kecuali kepadamu. Sebab
engkaulah yang paling karib. Tetapi, anakku, aku harus memberitahukan
kebenaran. Sara sudah kuberikan kepada tujuh laki-laki di antara saudara
kita! Tetapi semuanya mati pada malam pertama menghampiri Sara. Maka
anakku, baiklah sekarang makan dan minum saja. Tuhan akan mengambil
tindakan bagimu!” Tetapi sahut Tobia, “Aku tidak akan makan atau minum
apa-apa, sebelum engkau mengambil keputusan tentang diriku.” Maka jawab
Raguel, “Baiklah! Sara kuberikan kepadamu sesuai dengan ketetapan kitab
Musa. Allah sudah memutuskan, bahwa Sara harus diberikan kepadamu. Maka
hendaklah menerima saudarimu ini. Mulai sekarang ini engkau menjadi
kakaknya, dan ia menjadi adikmu. Semenjak hari ini ia diberikan kepadamu
untuk selama-lamanya. Dan, anakku, semoga kamu kamu pada malam ini juga
diberkati oleh Tuhan semesta langit. Semoga Ia menurunkan kasih setia
dan damai sejahtera atas dirimu.” Lalu Raguel memanggil Sara, anaknya.
Ketika Sara datang, Raguel memegang tangannya, dan dengan demikian ia
menyerahkan Sara kepada Tobia, sambil Berkata, “Sungguh, sesuai dengan
hukum Taurat ia kupercayakan kepadamu dan seturut ketetapan yang
tersurat dalam kitab Musa ia kuberikan kepadamu menjadi isterimu.
Ambillah dia, dan antarkanlah kepada ayahmu dengan sehat walafiat.
Moga-moga Yang Berkuasa di surga menganugerahkan damai sejahtera kepada
kamu berdua. Selesai makan dan minum mereka semua mau pergi tidur. Tobia
diantar ke kamar yang sudah disiapkan untuk mereka. Setelah masuk kamar
tidur, Tobia dan Sara berdoa dan mohon supaya mereka mendapat
perlindungan. Mereka memanjatkan doa sebagai berikut: Terpujilah Engkau,
ya Allah lelluhur kami, dan terpujilah nama-Mu sepanjang sekalian abad.
Hendaknya sekalian langit memuji Engkau, dan juga segenap ciptaan-Mu
untuk selama-lamanya. Engkaulah yang telah menjadikan Adam, dan baginya
telah Kaubuat Hawa istrinya sebagai pembantu dan penopang. Dari mereka
berdua lahirlah umat manusia seluruhnya. Engkau pun bersabda, ‘Tidak
baik, kalau manusia itu seorang diri saja, mari Kita menjadikan penolong
baginya, yang sepadan dengan dia’. Ya Tuhan, bukan karena nafsu birahi
kuambil saudariku ini melainkan dengan hati benar. Sudilah kiranya
mengasihani kami berdua, dan membuat kami menjadi tua bersama.” Serentak
berkatalah mereka, “Amin! Amin!” Kemudian mereka tidur semalam-malaman.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah semua orang yang takwa kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan
yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu,
berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu;
anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa
hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat
kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:34)
Berilah aku pengertian, maka aku akan mentaati hukum-Mu, aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan.
Yesus menjawab pertanyaan seorang ahli Taurat tentang perintah yang paling utama. Ahli Taurat itu mengamini penjelasan Yesus. Yesus pun memuji dia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)
"Inilah perintah pertama. Dan yang kedua sama dengan yang pertama."
Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus, dan
bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab,
“Perintah yang utama ialah: ‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah
kita itu Tuhan yang Esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati,
dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap
kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti
dirimu sendiri’. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua
perintah ini. Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat
sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain
kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap
pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia
seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan
persembahan.” Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka
Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” Dan tak
seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
"Terpujilah Engkau, ya Allah leluhur kami, dan terpujilah nama-Mu sepanjang sekalian abad. Hendaknya sekalian langit memuji Engkau, dan juga segenap ciptaan-Mu untuk selama-lamanya." Inilah doa yang diucapkan oleh Tobit. Sungguh sebuah doa yang dalam, doa yang penuh kepercayaan kepada Allah yang Mahaagung; doa yang mengungkapkan cinta kepada Allah. Bila kita mampu mencintai Allah, maka kita pun hendaknya mampu mencintai sesama manusia. Tak mungkin kita mampu mencintai Allah yang tak kelihatan tanpa mencintai manusia yang sungguh kelihatan dalam hidup kita sehari-hari. Semoga karena kasih-Nya, Tuhan membuat kita mampu untuk mencintai Dia dan sesama kita dengan tulus dan jujur.
Antifon Komuni (Tob 8:5)
Terpujilah Engkau, ya Allah nenek moyang kami, dan terpujilah nama-mu sepanjang segala abad.
Doa Malam
Allah Bapa kami sumber kedamaian, semoga kami memahami benar apa yang
mendamaikan hati kami berkat Yesus, Adam baru, yang semata-mata cinta
kasih adanya, agar dapat menghimpun kami bersujud di hadapan-Mu, Bapa
kami dan Tuhan segenap umat manusia. Amin.