| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 21 Juni 2017 Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan

Rabu, 21 Juni 2017
Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan

“Percayalah, orang yang sungguh-sungguh rendah hati akan diberi Tuhan hati yang damai” (Sta. Teresia dari Avila)

Antifon Pembuka (Yoh 14:23)

Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya.
  
Doa Pembuka
       
Ya Allah, dalam diri Santo Aloysius Engkau menyatukan hidup suci dengan semangat tapa. Kami takkan mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meneladan semangat tapanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:6-11)
  
"Allah mengasihi orang yang memberi sukacita."
   
Saudara-saudara, camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kalian, supaya kalian senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, “Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma. Kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Dia juga yang akan menyediakan benih bagi kalian serta melipatgandakannya, dan menumbuhkan buah kebenaranmu. Kalian akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.7-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)
   
"Bapamu yang melihat yang tersembunyi, akan mengganjar engkau."
    
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

  
Pada suatu siang yang terik, seorang tukang becak duduk setengah berbaring di atas becaknya. Sambil bersantai di bawah rindangnya pohon di depan gereja, sesekali ia tampak bangun dan berdiri lalu membantu orang lain menyeberang jalan. Pemandangan ini menginspirasi permenungan saya atas bacaan Kitab Suci hari ini. 
 
Manakala semua orang bekerja hingga sore bahkan larut malam hanya demi mencukupi kebutuhan hidupnya, bapak ini seolah hanya menunggu datangnya penumpang. DI saat orang tidak merasa cukup dengan hasil pekerjaannya, bahkan sampai melakukan korupsi, ia menyeberangkan orang lain hanya dengan imbalan, "terima kasih". Satu pertanyaan sempat terlontar", "apa cukup, pak?" Dan jawabannya pun mengejutkan, "Lha, buktinya saya masih kuat mengayuh becak ini." 
 
Baiklah kita renungkan ayat berikut, "Kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami." (2Kor 9:11). Betapa rasa syukur kepada Allah perlu senantiasa ada dalam perjuangan hidup kita. Rasa syukur atau terima kasih mengungkapkan bahwa apa yang kita peroleh dan miliki adalah pemberian Allah. Perolehan dan pemilihan itu bukan semata-mata usaha kita sendiri, tetapi karena kemurahan Allah. Manakala tidak pernah disadari sebagai kemurahan hati Allah, maka kita lupa untuk duduk - meski hanya sejenak - sekadar bersyukur kepada-Nya. 
 
 Berbuat baik, berbagi dan melakukan praktik keagamaan menjadi alat negosiasi manusia kepada Allah (Bdk. Mat 6:1-18). Kita do ut des, berbuat baik supaya Allah berbuat baik juga untuk kita. Kita lupa bahwa kehidupan, kesehatan dan keselamatan telah lebih dahulu diberikan secara cuma-cuma sehingga kita bisa memiliki dan memperoleh apa yang kita butuhkan. Andai saja napas hidup itu tidak diberikan, kesehatan tidak menyertai hidup kita atau keselamatan tidak menaungi perjalanan kita, mungkinkan kita memperoleh semuanya?
 
Penulis teringat sebuah pesan singkat, "Hidup menjadi berat karena kamu tidak menempatkan K(ristus) di tengahnya. Andai K(ristus) ada di tengah, hidupmu akan menjadi berkat." Saat kita menyadari berkat ini, dari lubuk hati yang terdalam kita akan mampu berucap, "Syukur kepada Allah." (CAFE ROHANI/Bpk. FA. Hatta Adi Mas Prihandono)  
 
Antifon Komuni (Mat 77:24-25)
 
Roti surgawi diberikan kepada manusia. Roti malaikat menjadi santapan mereka. 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy