Hari Minggu Biasa XVI
Orang yang rendah hati, pada lain hal, adalah aman didalam kasih Allah dan oleh karena itu tidak memiliki kemegahan dan keadaan. Ia tidak takut untuk melihat pada kekerdilannya, baginya sangat jelas untuk melihat kebesaran Allah yang bukanlah seorang kompetitor, tetapi Bapa yang mengasihi. (Dr. Marcellino D’Ambrosio)
Antifon Pembuka (Mzm 54:6-8)
Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku mempersembahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah nama-Mu.
See, I have God for my help. The Lord sustains my soul. I will sacrifice to you with willing heart, and praise your name, O Lord, for it is good.
Ecce Deus adiuvat me, et Dominus susceptor est animæ meæ: averte mala inimicis meis, in veritate tua a disperde illos, protector meus Domine.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau selalu memberi kesempatan kepada kami untuk bertobat. Semoga, kami peka dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Kauberikan itu sehingga kesabaran-mu sungguh-sungguh membuahkan perbaikan dan pembaruan bagi hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (12:13.16-19)
Selain Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, sehingga Engkau harus membuktikan kepadanya bahwa Engkau menghukum dengan adil. Asas keadilan-Mu ialah kekuatan-Mu, dan karena berdaulat atas semuanya maka Engkau bersikap lunak terhadap segala sesuatu. Kekuatan-Mu hanya Kauperlihatkan apabila orang tak percaya akan kepenuhan kuasa-Mu, orang yang berani menentang kekuasaan-Mu Kaupermalukan. Tetapi, meskipun Engkau Penguasa yang kuat, Engkau mengadili dengan belas kasihan, dan dengan sangat murah hati memperlakukan kami. Sebab kalau mau, Engkau dapat berbuat apa saja. Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 86:5-6.9-10.15-16a; Ul: lih 5a)
1. Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan dan perhatikanlah suara permohonanku.
2. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan; mereka akan memuliakan nama-Mu: Tuhan, sungguh besarlah Engkau! Engkau melakukan keajaiban-keajaiban hanya Engkaulah Allah!
3. Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah pengasih dan penyayang, Engkau sabar dan berlimpah kasih setia. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:26-27)
Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mzm 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:24-43)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Ladang itu adalah dunia kita ini sekaligus Gereja kita. Di situlah kita dapat hidup, berkembang, berdosa, bertobat dan menjadi suci. Dalam masyarakat kita, selalu hadirlah Allah yang penuh kasih, adil, murah hati, dan rahim. Namun, Allah menyaksikan juga dalam dunia kita ini adanya kejahatan, ketidakadilan, pertentangan, dan permusuhan bahkan kebencian. Dalam Kitab Kebijaksanaan ditandaskan bahwa Allah sungguh adil, murah hati, berbelas kasih, dan bersedia menyelamatkan umat-Nya, asal mau bertobat. Tetapi dalam kenyataannya seperti kita alami sendiri, penipuan, ketidakadilan, kebencian, rasa dendam, korupsi justru merajalela. Lenyaplah hati nuranilah yang berkuasa dalam ladang masyarakat. Menghadapi situasi semacam itu Yesus menegaskan, pada saat panenan, yakni dalam pengadilan terakhir, akan terjadi pengadilan Allah yang definitif nasib kita abadi.
Antifon Komuni (Mzm 111:4-5)
Perbuatan Tuhan yang agung pantas dikenang, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Orang yang takut akan Dia diberi-Nya makanan.
The Lord, the gracious, the merciful, has made a memorial of his wonders; he gives food to those who fear him.
atau (Why 3:20)
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jika ada yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya, Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Behold, I stand at the door and knock, says the Lord. If anyone hears my voice and opens the door to me, I will enter his house and dine with him, and he with me.