Jumat, 10 November 2017
Peringatan St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja
“Apa yang ditaburkan seseorang, itu akan dituai juga, dan upah seseorang itu sesuai dengan perbuatannya” (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Sir 45:30)
Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat dan memberinya martabat imam agung.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau menghendaki agar Gereja-Mu dibangun di atas wadas kokoh
Rasul Petrus tak pernah dikalahkan oleh kekuatan mereka. Kami mohon
semoga berkat doa Santo Leo Agung, umat-Mu berpegang teguh pada
kebenaran-Mu dan selalu dilindungi dalam damai-Mu. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa,
Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (15:14-21)
"Aku menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi
supaya mereka diterima Allah sebagai persembahan yang berkenan di
hati-Nya."
Saudara-saudara, aku sendiri yakin bahwa kalian penuh dengan kebaikan
dan segala pengetahuan, dan bahwa kalian sanggup untuk saling
menasihati. Namun karena kasih karunia yang telah dianugerahkan Allah
kepadaku, aku di sana-sini dengan agak berani telah menulis kepadamu
untuk mengingatkan kalian, bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus
bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. Aku boleh melayani pemberitaan Injil
Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah
sebagai persembahan yang berkenan di hati-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus. Maka aku boleh bermegah dalam Kristus tentang pelayananku bagi
Allah. Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang
lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus dengan
perantaraanku. Demikian Ia telah memimpin bangsa-bangsa lain kepada
ketaatan, berkat perkataan dan perbuatan, berkat tanda-tanda serta
mukjizat-mukjizat, dan berkat kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan
keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah mewartakan Injil
Kristus dengan sepenuh-penuhnya. Dan dalam pewartaan itu aku menganggap
sebagai kehormatanku, bahwa aku tidak melakukannya di tempat-tempat di
mana nama Kristus telah dikenal orang, supaya aku jangan membangun di
atas dasar, yang telah diletakkan orang lain. Tetapi aku mengikuti ayat
Kitab Suci yang berbunyi: "Mereka yang belum pernah menerima berita
tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka yang belum pernah mendengar
tentang Dia, akan mengertinya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan
karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan
kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya,
telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan
kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah
kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Bergembiralah dan
bermazmurlah!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:1-8)
"Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang
kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan
bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Maka si kaya itu memanggil
bendaharanya dan berkata, 'Apakah yang telah kudengar tentang dirimu?
Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh
bekerja sebagai bendahara lagi.' Berkatalah bendahara itu dalam hatinya,
'Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku.
Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan
kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara,
ada orang yang mau menampung aku di rumah mereka.' Lalu ia memanggil
satu demi satu orang yang berutang kepada tuannya. Berkatalah ia kepada
yang pertama, 'Berapa besar utangmu pada tuanku?' Jawab orang itu,
'Seratus tempayan minyak.' Lalu kata bendahara itu, 'Inilah surat
utangmu. Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang juga: Lima puluh
tempayan.' Kemudian ia berkata kepada yang lain, 'Dan Saudara, berapa
utangmu?' Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang
itu, 'Inilah surat utangmu. Buatlah surat utang lain: Delapan puluh
pikul.' Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah
bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap
sesamanya daripada anak-anak terang."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Seiring berkembangnya
zaman, manusia semakin hari tidak lagi peduli dengan sesamanya.
Kepentingan sendiri begitu kuat sehingga menyingkirkan semangat
solidaritas kepada sesama. Akal budi justru digunakan untuk menindas
sesama.
Hari ini bendahara yang cerdik dipuji
oleh Yesus karena dengan akalnya dia berusaha mencari jalan keluar dari
kesulitan. Kita pengikut Yesus pun diminta dengan akal untuk mencari
keselamatan yang ditawarkan. Akal yang ada pada kita bukan untuk
menindas dan memperdaya orang lain, tetapi untuk melayani dan memberi
berkat pada sesama. Hendaknya perbuatan mengabaikan sesama demi
kepentingan diri kita sendiri semata, dijauhi karena kita adalah
pengikut Yesus. Kita harus membawa kerahiman bagi sesama dengan akal,
dengan hati, dan dengan segala daya yang ada pada kita. Karena kita ini
sama seperti Paulus yang adalah pengikut Yesus, maka kita wajib
mengatakan di dalam diri kita seperti Rasul Paulus, "Aku boleh
menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi, agar
mereka diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan di
hati-Nya." (AL/INSPIRASI BATIN 2017)
Antifon Komuni (Mat 16:16.18) Petrus berkata kepada Yesus: Engkau adalah Mesias, Putra Allah yang hidup. Dan Yesus menjawab: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku. Tu es Petrus, et super hanc petram ædificabo Ecclesiam meam. Peter
said to Jesus: You are the Christ, the Son of the living God. And Jesus
replied: You are Peter, and upon this rock I will build my Church.