Rabu, 29 November 2017
Hari Biasa Pekan XXXIV
“Kita bergerak menuju kediktatoran relativisme yang tidak menganggap apapun sebagai sesuatu yang definitif dan memiliki nilai tertinggihnya pada ego dan keinginan seseorang…Gereja harus bertahan melawan arus trend dan hal-hal baru…Kita harus dewasa dalam iman yang dewasa ini, kita harus membimbing gembala Kristus kepada iman ini” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.
Hari Biasa Pekan XXXIV
“Kita bergerak menuju kediktatoran relativisme yang tidak menganggap apapun sebagai sesuatu yang definitif dan memiliki nilai tertinggihnya pada ego dan keinginan seseorang…Gereja harus bertahan melawan arus trend dan hal-hal baru…Kita harus dewasa dalam iman yang dewasa ini, kita harus membimbing gembala Kristus kepada iman ini” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang mahakuasa, berkenanlah menjelaskan isi Kitab Suci, dan perkenankanlah kami menyaksikan bahwa Engkau selalu menjaga dan melindungi kami serta selalu menatang kami di tangan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6.13-14.16-17.23-28)
Allah Bapa kami yang mahakuasa, berkenanlah menjelaskan isi Kitab Suci, dan perkenankanlah kami menyaksikan bahwa Engkau selalu menjaga dan melindungi kami serta selalu menatang kami di tangan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6.13-14.16-17.23-28)
"Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Dan 3:62.63.64.65.66.67)
1. Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan
2. Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit
3. Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun
4. Pujilah Tuhan, hai segala angin
5. Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik
6. Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)
"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang, tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
”Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” (Luk. 21:19).Keberanian untuk menderita karena dianiaya dan dipenjara, tentu tidak dimiliki semua orang. Umumnya orang akan mundur, dan memilih tak ambil risiko dan mencari selamat diri saja. Juga kebanyakan orang akan lebih suka ikut arus, tidak usah berbantah dengan orang lain. Apalagi kalau harus dibenci dan dibunuh, pastilah orang akan menghindar. Namun, Injil Luk 21:12-19 ini menganjurkan untuk melawan apa yang menjadi kecenderungan orang. Diminta orang menetapkan hatinya, tak memikirkan bagaimana cara membela diri menghadapi lawan. Kalau pun harus menderita dan dianiaya sampai dipenjara, orang beriman akan dilindungi Allah. Berhadapan dengan lawan, bagaimana pun harus dihadapi, ternyata Allah yang diimani akan memberi kata-kata hikmat.
Orang beriman yang menghadapi pelbagai cobaan dan penderitaan, tidak akan ditinggalkan Allah. Orang yang dilindungi Allah tak akan kehilangan sehelai rambutnya, ia akan tetap utuh. Perlindungan Allah memang menyeluruh, tanpa ada celah yang bisa dimasuki oleh lawan. Kehidupan dan keselamatan akan diperoleh pada akhirnya. Gambaran tentang perlindungan dari Allah bagi orang beriman itu menjadikan hidup lebih tenang dan tanpa kekhawatiran yang berarti. Kekuatan orang beriman terletak bukan pada dirinya melainkan ada pada Allah. Oleh karena itu semakin teguh beriman dan meningkatkan kepercayaan kepada Allah akan semakin menjadikan diri orang beriman menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, sumber keselamatan orang beriman.
Antifon Komuni (Luk 21:15)
Aku sendirilah yang akan memberikan kata-kata hikmat kepadamu, sehingga tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2017