Hari Biasa Pekan XXXI
Tidak seorang pun dapat mempunyai Allah sebagai Bapa, kalau ia tidak mempunyai Gereja sebagai ibu. (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Rom 12:5)
Bersama-sama kita semua merupakan satu tubuh dalam Kristus. Tetapi masing-masing kita adalah anggota yang tergantung satu sama lain.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, sumber sukacita sejati, baruilah kiranya kami dengan semangat saling melayani sesama. Semoga segala tingkah laku kami selalu membuat bahagia dan gembira sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Rasul Paulus memberi nasihat bagaimana hidup dalam kebersamaan. Orang harus saling mengasihi dan mendukung satu sama lain. Kita harus selalu bersemangat untuk melayani Tuhan dan sesama.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:5-16a)
Saudara-saudara, kita ini, walaupun banyak, merupakan satu tubuh dalam Kristus, masing-masing adalah anggota satu sama lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita. Jika karunia itu untuk bernubuat, baiklah kita bernubuat sesuai dengan iman kita. Jika untuk melayani, baiklah kita melayani. Jika untuk mengajar, baiklah kita mengajar. Jika untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia membagi-bagi dengan hati yang ikhlas. Siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia memimpin dengan rajin. Siapa yang menunjukkan kemurahan hati, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. Kasihmu janganlah berpura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kalian saling menaruh kasih sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah kerajinanmu berkurang, hendaklah rohmu menyala-nyala, dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa. Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangan dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kalian! Berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis. Hendaklah kalian sehati sebudi dalam hidupmu bersama. Janganlah kalian memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, lindungilah aku dalam damai-Mu.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.
Ambil bagian dalam perjamuan bersama Tuhan terbuka bagi setiap orang. Syaratnya justru pada keterbukaan untuk menerima tawaran Tuhan. Kesempatan itu bisa hilang, bila orang hanya menjalankan keinginannya sendiri.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:15-24)
Pada waktu itu Yesus diundang makan oleh seorang Farisi. Sementara perjamuan berlangsung, seorang dari tamu-tamu berkata kepada Yesus, “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ada seorang mengadakan perjamuan besar. Ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan, ‘Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap’. Tetapi mereka semua minta dimaafkan. Yang pertama berkata, ‘Aku baru membeli ladang dan harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. Yang lain berkata, ‘Aku baru membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan’. Yang lain lagi berkata, ‘Aku baru saja menikah, dan karena itu aku tidak dapat datang’. Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semua itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya, ‘Pergilah segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan cacat, orang-orang buta dan lumpuh’. Kemudian hamba itu melaporkan, ‘Tuan, apa yang Tuan perintahkan sudah dilaksanakan. Sekalipun demikian, masih ada tempat’. Maka tuan itu berkata, ‘Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh’. Sebab aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari para undangan itu akan menikmati jamuan-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Rasul Paulus menunjukkan indahnya hidup komunitas yang dipenuhi dengan cinta. Cinta menjadi dasar untuk saling berbagi dalam sebuah komunitas. Keutuhan dan kesatuan komunitas menjadi area perjuangan bersama. Dengan demikian, siapa pun di dalamnya, bisa memberikan sumbangan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing. Itulah nilai sebuah persaudaraan komuniter. Persaudaraan yang dihayati dalam sebuah komunitas untuk saling mengembangkan diri dan saling mendukung dalam rangka peziarahan menuju kepada persatuan dengan Allah. Lalu, apakah sumbangan kita untuk menjaga keutuhan dan kesatuan komunitas Gereja kita? Apa pula yang bisa kita sumbangkan untuk komunitas Gereja tersebut?
Doa Malam
Allah yang Mahamulia, Engkau selalu mengundang aku untuk hadir dalam perjamuan Ekaristi. Bukalah mata hatiku supaya dapat menanggapi undangan-Mu dengan hati penuh sukacita. Amin.
RUAH