Jumat, 29 Desember 2017
Hari Kelima dalam Oktaf Natal
Memang Anak kecil yang diberikan kepada kita, tetapi di situ bersemayam ke-Allah-an sepenuhnya.-- St. Bernardus
Antifon Pembuka (bdk. Yoh 3:16)
Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan
Putra Tunggal-Nya, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa
melainkan memperoleh hidup abadi.
God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all
who believe in him may not perish, but may have eternal life.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau mengutus Putra-Mu untuk menerangi
dunia yang gelap. Bantulah kami untuk memperingati kelahiran-Nya dengan
puji-pujian yang pantas. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Amin
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:3-11)
"Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang."
Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah,
yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata
“Aku mengenal Allah”, tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah
seorang pendusta dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi
barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh
sudah sempurna; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam
Allah. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah, ia wajib
hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara terkasih, bukan
perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang
telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah
kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu;
perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab
kegelapan sedang melenyap dan terang yang benar telah bercahaya.
Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci
saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa
mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia
tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada
di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana
ia pergi karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya,
ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah
karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Kristuslah cahaya yang menerangi para bangsa. Dialah kemuliaan bagi umat Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-35)
"Kristus cahaya para bangsa."
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf
membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada
Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki
sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk
mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan,
yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah
di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh
hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada
diatasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak
akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas
dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak
Yesus dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan
hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji
Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam
damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat
keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan
segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa
lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Yusuf dan Maria amat
heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu
Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak
itu,”Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau
membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang
menimbulkan perbantahan --dan suatu pedang akan menembus jiwamu
sendiri--, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Setelah
Yesus lahir, Bunda Maria dan Santo Yusuf membawa bayi Yesus ke Bait
Allah sesuai hukum Taurat. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon.
Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel.
Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh
Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia
yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika
Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan
kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan
menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah
hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab
mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau
sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan
bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.
Saudara-saudari terkasih,
Bunda
Maria dan Bapa Yusuf atau Yoseph adalah dua tokoh yang sangat penting
dalam proses kelahiran Yesus di dunia. Namun mereka berdua juga sama
seperti kita tetap mengalami kesulitan untuk mengerti dan memahami siapa
itu Yesus. Oleh karena itu, Allah pun secara perlahan-lahan membuka
satu demi satu rahasia mengenai siapakah Yesus itu. Walaupun kita tahu
dan harus kita pahami bersama bahwa sampai akhir hidup mereka, yakni
ketika Bunda Maria dan bapak Yoseph meninggal, mereka berdua tetap belum
mengerti siapa Yesus yang sesungguhnya. Namun meskipun mereka tidak
sepenuhnya memahami siapa Yesus, Bunda Maria dan bapak Yusuf tetap
melakukan apa yang terbaik, melakukan apa yang bisa mereka lakukan
sebagai orang tua. Salah satu yang mereka lakukan adalah mengikuti hukum
Taurat dimana semua anak laki-laki dibawa dan dipersembahkan kepada
Allah agar dikuduskan dan anak itu sepenuhnya menjadi milik Allah.
Saudara-saudari terkasih,
Allah
mengetahui kelemahan manusia termasuk Bunda Maria dan bapak Yoseph.
Karena itu, Allah secara perlahan-lahan memberitahukan siapa Yesus.
Pertama, ketika Bunda Maria menerima kabar dari malaikat Gabriel
sementara bapak Yoseph didatangi oleh malaikat Allah dalam sebuah mimpi
agar Yoseph tidak takut mengambil Maria menjadi isterinya karena Bunda
Maria mengandung dari Roh Kudus. Kedua, saat Yesus lahir. Ketika Yesus
lahir, ada para gembala yang datang untuk melihat dan menyembah bayi
Yesus. Diceritakan bahwa setelah para gembala didatangi oleh malaikat
Allah, lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yosep
dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka
melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada
mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang
apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria
menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Saudara-saudari terkasih,
Rahasia
ketiga yang dibuka oleh Allah kepada Bunda Maria dan bapak Yosep lewat
kehadiran orang majus. Berkat sebuah bintang, orang majus itu datang
dari Timur jauh dan bisa tiba di tempat dimana bayi Yesus lahir.
Dikisahkan bahwa ketika mereka melihat bintang itu, sangat
bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan
melihat bayi Yesus bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia.
Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan
kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan
dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka
ke negerinya melalui jalan lain. Sedangkan rahasia keempat, disampaikan
oleh Simoen yang sehari-hari berada di Bait Allah dengan doa dan puasa
yang tiada henti. Kedekataan Simeon dan Allah sungguh luar biasa,
sehingga pada waktu bayi Yesus dibawa ke Bait Allah oleh kedua orang
tua, Simeon mampu melihat bahwa bayi Yesus bukan anak biasa, meliankan
Sang Penyelamat dunia. (RENUNGAN LUMEN 2000)
Antifon Komuni (Luk 1:78)
Melalui rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, Fajar pagi dari tempat yang tinggi akan mengunjungi kita.
Through the tender mercy of our God, the Dawn from on high will visit us.
Doa Malam
Yesus, Engkau hadir dalam dunia fana
ini, gembirakanlah hati kami selalu akan rahmat kehadiran-Mu. Sebab
Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.