Rabu, 03 Januari 2018
Hari Biasa Masa Natal
Dengan mencintai sesamamu dan memperhatikan mereka, kamu maju di dalam perjalananmu --- St Agustinus.
Hari Biasa Masa Natal
Dengan mencintai sesamamu dan memperhatikan mereka, kamu maju di dalam perjalananmu --- St Agustinus.
Antifon Pembuka (Mzm 118:26-27)
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Dialah Tuhan Allah yang menerangi kita.
Blessed is he who comes in the name of the Lord: The Lord is God and has given us light.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahabaik, Putra-Mu yang tunggal telah tampak sebagai manusia, dan kami mengakui-Nya sebagai seorang di antara kami. Semoga hidup kami pun dapat disesuaikan dengan hidup-Nya berkat bantuan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:29-3:6)
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahabaik, Putra-Mu yang tunggal telah tampak sebagai manusia, dan kami mengakui-Nya sebagai seorang di antara kami. Semoga hidup kami pun dapat disesuaikan dengan hidup-Nya berkat bantuan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:29-3:6)
"Setiap orang yang tetap berada dalam Yesus tidak berbuat dosa lagi."
Anak-anakku terkasih, jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Allah. Saudara-saudaraku terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia suci adanya. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Dan kamu tahu, bahwa Kristus telah menyatakan diri-Nya untuk menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada dalam Dia, tidak berdosa lagi, setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan mengenal Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.3c-4.5.6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 1:14:12b)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, semua orang yang menerima-Nya diberi kuasa menjadi anak-anak Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:29-34)
"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Pada
umumnya orang menyukai bahkan mencari popularitas. Menjadi pribadi
terkenal dan terhomat bisa menjadi cita-cita. Seiring dengan itu,
kerapkali orang bersangkutan merasa alergi pada kritikan dan cemburu
pada keberhasilan orang lain. Yohanes Pembaptis adalah pribadi yang
berhasil, sukses, populer pada zamannya, bahkan banyak orang menyangka
bahwa ia adalah Mesias. Namun, popularitas yang dimilikinya bukan
sesuatu yang dicita-citakan, apalagi menjadi sebuah obsesi, menjadi
tujuan. Ia populer karena karisma dan misinya mempersiapkan jalan bagi
Yesus, Sang Mesias. Maka ketika Sang Mesias, Yesus datang ke dunia, ia
mewartakan-Nya kepada khalayak ramai, bahwa Dia adalah Sang Mesias. Ia
ingin agar hanya Yesus yang mereka kenal dan ikuti. Ia sendiri merasa
tidak layak membuka tali kasut-Nya sekali pun. Karena keagungan-Nya.
Inilah kerendahan hati Yohanes sekaligus keagungan Yesus. Yohanes
benar-benar setia menunaikan tugasnya sebagai penyiap jalan bagi Yusus.
Kesombongan kerap kali menjadi penghalang hadirnya rahmat Allah, Keren
dahan hati adalah peluang bagi hadirnya rahmat. Selebihnya kehadiran
Allah juga menuntut penyangkalan diri.
Saudara-saudari terkasih.
Kehadiran
Yesus tentu saja akan memudarkan popularitas Yohanes Pembaptis. Tetapi
Yohanes tetap berkomitmen pada tugas perutusannya untuk menjadi
pendahulu, menjadi penyiap jalan Yesus. Ia menerima panggilan khusus itu
dan itulah kebang gaannya sekaligus kebesaran hatinya. Semangatnya
itulah pula yang hendaknya menjadi inspirasi bagi kita untuk hidup
tenang, tenteram dan bahagia. Kompetisi kita adalah kompetisi religius
yang menekankan kesetiaan pada peran sebagai saksi untuk Tuhan, menjadi
saluran atau penunjuk kebaikan bagi sesama. Dalam Gereja, kompetisi ala:
"homo homini lupus" harus dihilangkan, harus ditinggalkan dan dibuang
jauh-jauh. Sebaliknya hendaknya kita memohon kepada Tuhan Yesus Kristus,
agar bisa menjadi berkat bagi sesama. Kepada kita dianugerahkan
semangat untuk berbagi kasih dan milik kepada sesama kita.
Saudara-saudari terkasih.
Mengikuti
Allah berarti menjadi anak-anak Allah. Inilah kebanggaan dan sukacita
kita. Jika kita benar-benar bersukacita menjadi anak-anak Allah, maka
kita akan menem patkan rasa bahagia itu sebagai pegangan hidup kita.
Kebanggan itu akan membuat kita tidak mudah untuk putus asa. Anak-anak
Allah tidak mudah putus asa, tidak mudah pula untuk putus harapan.
Yohanes bergembira karena diperbolehkan mempersiapkan jalan Tuhan Yesus.
Yohanes bergembira karena ia diperbolehkan menjadi pelayan Tuhan.
Kedekatannya dengan Yesus semakin menjadikan dirinya lebih rendah hati
dan tahu diri. Bahwa ia hanyalah hamba dan berbahagia sebagai orang yang
berada di bawah kemuliaan Allah. Menjadi pelayan Tuhan di dunia ini
dapat membuat kita menjadi lebih rendahhati seperti Yohanes, yang
memberikan dirinya untuk kemuliaan Allah Bapa kita di sorga. Maka
layaklah kita ini selalu memohon kepada Bapa di sorga, agar kita menjadi
pribadi yang menyenangkan Allah, hidup berkenan dengan kehendak-Nya,
selalu setia mencintai-Nya dan menyerahkan segala sesuatunya kepada-Nya.
Kiranya itulah yang semestinya dan selayknya kita lakukan selama kita
hidup masih hidup di dunia ini.
Saudara-saudari terkasih.
Masih
di masa Natal, Yohanes Pembaptis telah menampilkan Yesus sebagai Anak
Domba Allah, julukan ini mengantar kita pada Anak Domba Paskah. Yang
disembelih. Yang darah-Nya membebaskan orang Israel dari perbudakan Mesir
dan darah-Nya menghapus dosa dunia. Masa Natal, awal tahun, mengundang
kita untuk menjalani Tahun Baru ini dengan semangat damai, penuh
selamat, sekaligus berani berkorban, berani memberikan diri demi
kesejahteraan, kebahagiaan dan keselamatan sesama kita. Pembaptisan
Yesus oleh Yohanes adalah rencana Allah agar dunia melihat dan
mengetahui bagaimana Yesus mulai berkarya, tidak untuk skala kecil, tapi
untuk skala besar, untuk seluruh dunia. Dimana Yesus telah siap
menderita dan disalibkan guna menyelamatkan manusia, untuk menyelamatkan
para murid dan pengikut-Nya. Demikian kita sebagai orang Kristiani,
sebagai orang Kristen; yang telah menerima Sakramen Baptis,
kita dijadikan saudara dan saudari Yesus serta dijadikan anak-anak Bapa.
Meski demikian, kadang kita jatuh dalam dosa dan salah. Akibatnya kita
selalu merasa berdosa. Kita kurang percaya kepada Bapa yang selalu
bersedia mengampuni dosa dan salah kita.
REFLEKSI:
Percayakah kita bahwa Yesus adalah Penebus, Penyelamat dan Mesias, Ia akan mem bawa kita pada kemuliaan sorga? (RENUNGAN LUMEN 2000)
Antifon Komuni (Ef 2:4; Rm 8:3)
Oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, Ia mengutus Anak-Nya dalam rupa manusia yang berdosa.
Because of that great love of his with which God loved us, he sent his Son in the likeness of sinful flesh.
Doa Malam
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Anak Domba Allah yang taat dan tanpa suara. Kami ingin mengisi Tahun Baru ini dengan berani memberikan diri kepada orang lain. Berani kanlah kami menerima segala resiko serta konsekwensi apa pun yang akan terjadi atas diri kami, ya Yesus... Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu yang Kudus, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Anak Domba Allah yang taat dan tanpa suara. Kami ingin mengisi Tahun Baru ini dengan berani memberikan diri kepada orang lain. Berani kanlah kami menerima segala resiko serta konsekwensi apa pun yang akan terjadi atas diri kami, ya Yesus... Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu yang Kudus, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.