Kamis, 01 Maret 2018 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Kamis, 01 Maret 2018
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

“Takut akan Tuhan itu seluruhnya bergerak atas dasar cinta.” (St. Hilarius)


Antifon Pembuka (Mzm 139 (138):23-24)

Ya Tuhan, ujilah dan selidiki jalanku. Periksalah batinku dan bimbinglah aku di jalan menuju hidup abadi.
  
Test me, O God, and know my thoughts. See that my path is not wicked,and lead me in the way everlasting.
   

Doa Pembuka


Allah Bapa pencipta dan pemulih kesucian, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar berkat kekuatan Roh-Mu kami tetap teguh dalam iman dan giat dalam karya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
     

Bacaan dari Kitab Yeremia (17:5-10)
   
"Terkutuklah yang mengandalkan manusia. Diberkatilah yang mengandalkan Tuhan."
    
Beginilah firman Tuhan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatan sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan! Ia seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya hari baik; ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun, di padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan tidak mengalami datangnya panas terik; ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu! Hati yang sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati dan menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan hasil perbuatannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
atau  Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang, yang setelah mendengar firman Tuhan, menyimpannya dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.   
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:19-31)
  
"Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."
    
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dengan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini!’ Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberangi!’ Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan itu’. Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.’ Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati’.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
 
Sering ada ungkapan begini: "Hidup itu cuma sekali, maka ya ayo kita nikmati! Ini tentu ungkapan dari orang-orang yang ingin sungguh menikmati kehidupan yang cuma sekali di dunia ini. Nyatanya, kehidupan ini memang indah dan bila kita sungguh mencermati dan dapat menikmati. Menikmati hidup tentu tidak selalu salah. Syaratnya: yang kita nikmati itu memang hasil jerih payah kita sendiri, sah dan tidak merugikan orang lain. 
 
 Tampaknya semangat seperti itulah yang dihidupi oleh orang kaya dalam Injil hari ini. Yesus menceritakan tentang orang kaya yang setiap hari selalu bersukaria dan berpesta dalam kemewahan. Kita andaikan saja, kekayaan itu memang hasil usahanya sendiri dan bukan hasil korupsi dan merampas hak orang lain. Tetapi cerita bergulir demikian: orang kaya itu mati dan ternyata ia menderita sengsara di alam maut, katakanlah masuk neraka. Lho bagaimana ini? Kalau kekayannya dahulu merupakan hasil kejahatan sewaktu hidup, seperti korupsi misalnya, mungkin rang mudah menerima akhir kisah itu: pantaslah orang kaya itu masuk neraka. Tetapi poinnya memang bukan di situ. Yesus tidak mempermasalahkan soal kekayaan orang itu. Nah, poinnya amat jelas ketika dikaitkan dengan sikap orang kaya itu terhadap sesamanya, terlebih orang miskin dan menderita seperti Lazarus, pengemis itu. Tidak adanya rasa peduli, berbelarasa, dan kemauan untuk membantu sesamanya yang menderita itulah yang menjadikan diri orang kaya itu kena hukuman yaitu penderitaan di alam maut. 
 
 Peka, peduli, dan bertindak konkret untuk membantu sesama yang menderita sebagai ungkapan belarasa merupakan poin sangat penting bagi jalan kekudusan atau jalan untuk mengalami persatuan dengan Tuhan. Pada masa prapaskah ini, kita diminta banyak berdoa, doa jalan salib pada hari Jumat, berpantang dan berpuasa juga., namun sekaligus kita diminta untuk beramal kasih. Semua menjadi satu kesatuan jalan kekudusan agar dapat mengalami persahabatan dan persatuan dengan Tuhan. Dari pengalaman rohani, bila kita merasakan dan menjalani betul pengorbanan bagi sesama yang menderita, hal itu membantu kita dapat semakin sanggup berdoa secara lebih intensif kepada Tuhan. Tetapi sebaliknya, sikap hidup yang suka berfoya-foya dan tidak peduli pada sesama yang menderita akan membuat hampa pula doa-doa kita. 
 
Antifon Komuni (Mzm 119 (118):1) 
 
Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
     
Blessed are those whose way is blameless, who walk in the law of the Lord.


EM/Inspirasi Batin 2018

Rabu, 28 Februari 2018 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Rabu, 28 Februari 2018
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Yesus menyerahkan hidup-Nya untuk "menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:28). Ungkapan "untuk banyak orang" bukan menyempit, melainkan menempatkan seluruh umat manusia di hadapan pribadi Penebus satu-satunya, yang menyerahkan Diri, untuk menyelamatkannya Bdk. Rm 5:18-19.. Seturut teladan para Rasul Bdk. 2 Kor 5:15; 1 Yoh 2:2., Gereja mengajarkan bahwa Yesus wafat untuk semua manusia tanpa kecuali: "Tidak ada seorang manusia, tidak pernah ada seorang manusia, dan tidak akan ada seorang manusia, yang baginya Ia tidak menderita" (Sinode Quiercy 853: DS 624)” (Katekismus Gereja Katolik, No. 605)
 

Antifon Pembuka (Mzm 38 (37):22-23)

Jangan Kautinggalkan daku, ya Tuhan Allahku, jangan Kaujauhkan diri-Mu daripadaku. Bergegaslah menolong aku, ya Tuhan penyelamatku
 
Forsake me not, O Lord! My God, be not far from me! Make haste and come to my help, O Lord, my strong salvation!

 
Doa Pembuka

 
Allah Bapa pemelihara alam semesta, peliharalah umat-Mu dan ajarilah kami berbuat baik. Bantulah kami dengan kekuasaan-Mu, agar kami layak menikmati anugerah surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (18:18-20)
   
 
"Persekongkolan melawan Nabi Yeremia."
    
Para lawan Nabi Yeremia berkata, “Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!” “Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Mereka telah menggali lubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu!
Ayat. (Mzm 31:5-6.14.15-16; R:17b)
1. Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
2. Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, menghantuiku dari segala penjuru; mereka bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku.
3. Tetapi aku, kepada-Mu ya Tuhan, aku percaya, aku berkata, "Engkaulah Allahku!" Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 8:12b)
Akulah terang dunia, sabda Tuhan, barangsiapa mengikuti Aku ia akan mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:17-28)
   
"Yesus akan dijatuhi hukuman mati."
      
Pada waktu Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olok, disesah dan disalibkan, tetapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus beserta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus, “Apa yang kau kehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan 
  
 
Di dunia profan, suatu penugasan lazimnya dibarengi dengan kemudahan-kemudahan seperti: uang, pangkat, kehormatan dan kemuliaan. Semakin berat tugas yang diemban, semakin tinggi kehormatan dan semakin besar penghasilan. Tidak demikian halnya dengan penugasan dari Allah dalam hal kerohanian. Nabi Yeremia adalah seorang nabi besar pada zaman yang sulit dalam sejarah bangsa Israel. Kerajaan dikalahkan dan ditaklukkan oleh penguasa asing. Nabi Yeremia diutus Allah untuk membesarkan hati umat yang sedang sangat terpuruk. Kehadirannya bukannya dipuji atau disyukuri. Dia malah dianggap orang gila yang tidak mengerti keadaan dan karenanya "ngaco", asbun, asal bunyi. Bahkan ada yang mengancam untuk membunuh dirinya. Namun kendati takut dan gentar, dia tidak mau meninggalkan tugasnya. Dalam keluh kesah tersirat harapan kuat akan pendampingan Allah yang tak pernah surut serta masa depan bangsanya yang lebih cerah. 
 
 Pengalaman Yeremia hanyalah bayang-bayang pengalaman Yesus yang lebih getir dan konyol lagi. Dialah anak manusia, utusan yang sudah ribuan tahun dinantikan oleh umat manusia khususnya bangsa Israel. Namun "jawaban" manusia terhadap kehadiran-Nya di dunia ialah pengkhianatan dan pembunuhan. Nasib malang itu dijalani Yesus dengan penyerahan diri yang kuat kepada Allah dan kesetiaan tanpa batas akhir. Ia menyadari bahwa hidup-Nya adalah untuk pelayanan dan darah-Nya yang ditumpahkan di salib adalah demi "tebusan bagi banyak orang" (Mat 28:28) .     (RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018)

Antifon Komuni (Mat 20:28)

Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

The Son of Man did not come to be served but to serve, and to give his life as a ransom for many.

Selasa, 27 Februari 2018 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Selasa, 27 Februari 2018
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Orang yang lemah-lembut ialah orang yang tahu bagaimana bersabar terhadap sesama dan terhadap dirinya sendiri.” (St. Yohanes dari Salib)
 

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 13 (12):4-5)

Terangilah mataku, agar aku jangan tertidur dalam maut; jangan sampai musuhku berkata: Dia telah kukalahkan!
  
Give light to my eyes lest I fall asleep in death, lest my enemy say: I have overcome him.


Doa Pembuka


Allah Bapa Mahamulia, kami mohon lindungilah Gereja-Mu senantiasa. Tanpa Engkau segala usaha manusia akan gagal. Luputkanlah kami dari segala yang jahat dan bantulah kami mencapai kebahagiaan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
   

Bacaan dari Kitab Yesaya (1:10.16-20)
  
 
"Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan."
  
Dengarlah firman Tuhan, hai para pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora! “Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik. Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuanganlah perkara janda-janda! Lalu kemarilah, dan baiklah kita berperkara! Firman Tuhan. Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil yang baik dari negeri ini. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.” Sungguh, Tuhan sendirilah yang mengucapkan ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23)
1. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu, atau kambing jantan dari kandangmu.
2. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
3. Itulah yang engkau lakukan, apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan engkau? Aku menggugat engkau dan ingin beperkara denganmu.
4. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan dari Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah daripadamu segala durhaka yang kamu buat terhadap-Ku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.  
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:1-12)
   
"Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan."
    
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah suka disebut rabi; karena hanya satulah Rabimu, dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satulah Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapapun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
   
Bila seseorang menerima tugas baru serta di tempat baru, umumnya pertanyaan spontannya adalah bagaimana fasilitas di sana. Orang akan sangat senang dan bersemangat bila diberi jabatan baru yang lebih keren atau lebih tinggi, dengan fasilitas yang sangat memadai dan diberi gaji yang tinggi pula. Siapa orangnya yang tidak mau. Berpikir akan tempat yang terhormat, kedudukan yang tinggi, fasilitas yang lengkap dan baik, syukur-syukur berbagai tunjangan yang serba enak adalah spontanitas orang-orang zaman ini. 
 
 Tampaknya hal yang sama terjadi di antara para murid Yesus. Dimulai dengan permohonan dari ibu anak-anak Zebedeus yang memohon kepada Yesus agar kedua anaknya kelak diperkenankan duduk di dalam kerajaan Yesus. Bayangan ibu dan kedua anaknya itu tentu berupa kedudukan terhormat, jabatan mentereng dan disegani orang.Mereka berpikir bahwa kelak Yesus ini akan menjadi Raja di Israel, raja dalam pengertian duniawi dengan kekuasaan duniawi yang serba wah dan terhormat. Ini persis bayangan para politikus yang berebut kekuasaan di lembaga eksekutif, legislatif dan juga yudikatif. Orang membayangkan kehormatan dan fasilitas yang akan diterima. Kisahnya dilanjutkan bagaimana permintaan ibu dengan kedua anaknya itu membuat marah pada murid yang lain. Jelas alasannya: para murid yang lain tidak mau kalah saing, tidak mau tidak mendapat tempat dan kedudukan yang terhormat pula. Dan ironisnya adalah sejak awal Injil hingga akhir Injil hari ini, Yesus berbicara tentang nasib-Nya harus menderita dan bahkan dijatuhi hukuman mati. Mengapa Yesus harus menderita dan dibunuh? Bukan hanya karena ditolak bangsa-Nya tetapi terlebih karena Yesus datang "untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Demikianlah senantiasa terjadi kontras dan ironi jalan Tuhan yang rela menderita demi keselamatan banyak orang dan jalan manusia yang diingininya serba enak demi dirinya sendiri. 
 
 Poinnya terakhir di atas dapat menjadi renungan kita hari ini. Marilah kita mawas diri terhadap reaksi spontan kita ketika menerima tugas baru atau situasi baru: apakah kita masih terjebak pada jalan manusia yang berpikir pertama-tama selalu soal kenyamanan dan kemudahan serta kehormatan demi diri sendiri? Ataukah kita sudah menuju jalan Tuhan, yakni kerelaan untuk mengikuti jalan pengorbanan bagi kebaikan sesama kita.

Antifon Komuni (Mzm 9:2-3)

Aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi,

I will recount all your wonders. I will rejoice in you and be glad, and sing psalms to your name, O Most High.

Doa Malam

Allah Bapa yang Mahaagung, semoga hati kami selalu terbuka terhadap segala yang tertulis tentang Dikau. Berilah kami semangat, bukan untuk mendengarkan saja, melainkan untuk benar-benar menghayati Sabda-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

 
PS/Inspirasi Batin 2017

Senin, 26 Februari 2018 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Senin,  26 Februari 2018
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Rahmat dan pengampunan adalah kurnia Putra Tunggal, Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus” (St. Yohanes Krisostomus)
 

Antifon Pembuka (Mzm 26 (25):11-12)

Selamatkanlah aku, ya Tuhan, dan kasihanilah aku. Aku menempuh jalan yang lurus dan memuji Tuhan dalam himpunan umat

Redeem me, O Lord, and have mercy on me. My foot stands on level ground; I will bless the Lord in the assembly.

Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau menghendaki kami melakukan matiraga lahiriah untuk menyembuhkan batin kami. Bantulah kami melepaskan diri dari segala dosa agar sanggup menunaikan tugas kebaktian kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Daniel merasa malu karena Israel, penduduk Yerusalem dan orang-orang Yehuda telah berdosa, tidak setia pada perintah Tuhan yang pengasih dan pengampun, dan tidak mendengarkan seruan para nabi dan utusan Tuhan.

 
Bacaan dari Nubuat Daniel (9:4b-10) 
  
 
"Kami telah berbuat dosa dan salah."
    
Ah, Tuhan, Allah yang Mahabesar dan dahsyat, yang memegang perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu, kami telah berbuat dosa dan salah; kami telah berlaku fasik dan telah memberontak; kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu. Kami pun tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri. Ya Tuhan, Engkaulah yang benar! Patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem, dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri ke mana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad kepada Engkau. Ya Tuhan, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada belas kasih dan pengampunan, walaupun telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita.
Ayat. (Mzm 79:8.9.11.13; Ul: 103:10a)
1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
2. Demi kemuliaan-Mu, tolonglah kami, ya Tuhan penyelamat! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami, oleh karena nama-Mu!
3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh.
4. Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun temurun.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:64b, 69b)
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.
  
Yesus meminta agar para murid berlaku rendah hati, tidak menghakimi, rela mengampuni dan mau berbagi. Hanya orang yang demikianlah dapat bersatu dengan Bapa-Nya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:36-38)
  
"Ampunilah, dan kamu akan diampuni."
     
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaknya kamu murah hati, sebagaimana Bapa-Mu adalah murah hati. Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah, dan kamu akan diampuni. Berilah, dan kamu akan diberi; suatu takaran yang baik dan dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Keramahtamahan atau kemurahan hati adalah bagian dari penghayatan hidup keagamaan kita. Hal itu kita ungkapan juga dengan saling mengampuni. Bisa kita lakukan hal itu, kita menghadirkan Tuhan yang mengampuni. Karena Tuhan sendiri sudah begitu ramah tamah dan bermurah hati. Ia bergaul dengan kita para pendosa dan menerima kita apa adanya. Ia mengampuni segala dosa kita. Karena pada Tuhan, pada Yesus ada pengampunan dan belas kasih. Bersediakah kita untuk mengampuni sesama?
    
Antifon Komuni (Luk 6:36)
 
Tuhan bersabda: Hendaknya kamu berbelas kasih sebagaimana Bapamu di surga.
 
Be merciful, as your Father is merciful, says the Lord

Doa Malam

Ya Allah, pada-Mu ada kasih sayang dan pengampunan. Bantulah kami melepaskan diri dari segala dosa agar kami dapat menunaikan tugas dan berbakti kepada-Mu dengan sungguh-sungguh. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

 
RUAH

Minggu, 25 Februari 2018 Hari Minggu Prapaskah II

Minggu, 25 Februari 2018
Hari Minggu Prapaskah II
 
Tak seorang pun boleh malu terhadap salib Kristus, yang digunakan-Nya untuk menebus dunia (St. Leo Agung)
   

Antifon Pembuka (Mzm 27:8-9)

Kepada-Mu, ya Tuhan, hatiku berkata, "Kucari wajah-Mu." Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah memalingkan muka daripadaku.

Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.


(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 84)

Doa Pembuka


Allah Bapa yang Mahamulia, Engkau telah memaklumkan kepada kami bahwa Yesus Kristus adalah Putra-Mu terkasih. Ajarilah kami untuk selalu mendengarkan dan melaksanakan Sabda-Nya dan berilah kami pengertian akan misteri sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya demi keselamatan kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-2.9a.10-13.15-18)
   
 
"Kurban Bapa Abraham, leluhur kita."
  
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, “Abraham.” Abraham menyahut, “Ya Tuhan.” Sabda Tuhan, “Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, “Abraham, Abraham!” Sahut Abraham, “Ya Tuhan.” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, katanya, “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri – demikianlah firman Tuhan – Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4, PS 855
Ref. Bawalah kurbanmu bagi Tuhan sembahlah Dia dalam istana yang kudus.
Ayat. (Mzm 116:(5-6.)10.(12-14)15.16-17.18-19; Ul:9)
1. Berbelas kasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim. Orang bersahaja dijaga-Nya, dan yang hina-dina diselamatkan-Nya.
2. Apa balas budiku kepada Tuhan atas anugerah-Nya bagiku? Piala keselamatan akan kuangkat, dan nama Tuhan akan kuserukan.
3. Nadarku bagi Tuhan hendak kubayar di hadapan seluruh umat-Nya. Kukurbankan pada-Mu kurban pujian, dan nama-Mu akan kuserukan.
4. Nadarku bagi Tuhan hendak kubayar di hadapan seluruh umat-Nya. Di dalam pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:31b-34)
  
"Allah tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri."
  
Saudara-saudara, jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Allah bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya demi kita semua. Bagaimana mungkin Ia tidak menganugerahkan segalanya bersama Anak-Nya itu kepada kita? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah wafat? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Markus 9:6)
Dari dalam awan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:2-10)
  
"Inilah Anak-Ku terkasih."
  
Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini! Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara, “Inilah Anak-Ku terkasih, dengarkanlah Dia!” Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling, mereka tidak lagi melihat seorang pun bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan “bangkit dari antara orang mati”.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 

Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus,
   
Hari ini, kita harus ke gereja, untuk merayakan Ekaristi. Dalam perayaan Ekaristi kita selalu disuguhi santapan rohani dari meja Sabda dan dari meja Ekaristi. Pada meja Sabda hari ini diwartakan kepada kita : "Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." Tuhan Yesus menampakkan kemuliaan disaksikan oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama yaitu Musa dan Elia. Musa adalah nabi besar yang menuntun bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir dan meneruskan dekalog atau sepuluh perintah Allah. Musa ini tidak ditemukan di mana ia dimakamkan. Elia adalah salah satu nabi besar, yang memelekkan mata Israel agar tidak menyembah allah lain selain Yahweh. Elia ini tidak ditemukan makamnya, sebab ia naik ke langit dengan menaikki kuda berapi setelah memberikan tugas kepada penerusnya Elisa. Hadir di situ sokoguru gereja: Yakobus, Petrus dan Yohanes, dan kepada mereka ditegaskan siapa Yesus. Mereka harus mendengarkan Dia, sebab suara dari dalam awan itu, Bapa Tuhan Yesus Kristus bertitah: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!"
       
Saudara-saudari terkasih,
    
Kegiatan yang anda lakukan saat ini adalah "mendengarkan" bukan? Ya, anda sedang mendengarkan pengajaran atau renungan dari Firman Tuhan. Anda tidak sedang mendengarkan saya, melainkan mendengarkan sang Sabda sendiri. Adalah suatu kebiasaan yang baik, jikalau sebelum menghadap Tuhan dan merayakan Ekaristi Kudus, kita terlebih dahulu membaca Sabda Tuhan yang diwartakan di dalam perayaan Ekaristi terlebih dahulu di rumah. Apakah anda memiliki Alkitab? Mestinya anda punya itu! Tapi seberapa sering anda membuka dan membaca Alkitab itu? Bagaimana kita bisa mendengarkan Yesus kalau kita tidak membuka Sabda-Nya sendiri dalam Alkitab. Hanya dengan cara membaca Alkitab kita berjumpa dengan Kristus sendiri. Santo Hieronimus menegaskan: Tidak mengenal Alkitab berarti juga tidak mengenal Kristus. Maka kalau kita menaati perintah Bapa yang menghendaki kita "mendengarkan" Anak-Nya yang dikasihi-Nya, kita harus "punya waktu" membaca Firman-Nya dalam Alkitab. Membaca dan membuka hati untuk dipengaruhi dan dikuasai oleh Sabda Tuhan sendiri. Jangan berdalih: bukunya terlalu tebal! Atau berkata: saya tidak mengerti dan tidak bisa menafsirkannya. Yang pokok dari kegiatan ini adalah satu: mencintai Alkitab sebab di dalamnya Tuhan mencintai kita. Itu saja.
    
Saudara-saudari terkasih,
  
Budaya mendengarkan dewasa ini masih bisa ketemukan di ruang-ruang kelas, ketika bapak atau ibu guru sedang mengajar atau mendidik para muridNya. Atau juga kalau pemimpin rapat sedang menyampaikan wejangan atau pendapat serta pandangannya. Semua orang mau bicara, setiap orang ingin berpendapat, tak seorangpun mau menunggu sejenak dan tuntas mendengarkan temannya bicara.  Bagaimana hal itu dapat terjadi? Sebab setiap orang ingin didengarkan, tapi tidak hendak mau mendengarkan. Tiap orang ingin menjadikan dirinya sebagai pusat dan sumber kebenaran. Akulah yang paling benar, anda harus mendengarkan saya, begitu kira-kira maksud interupsi-interupsi tersebut. Bercermin dari  sindiran presiden RI yang keempat sebaiknya kita menahan diri untuk bicara, dan berganti belajar untuk mendengarkan. Santo Paulus sudah mengingatkan agar setiap orang untuk lambat berbicara tetapi cepat mendengarkan. Sebab dalam banyak bicara terdapat banyak pelanggaran, kata orang bijak yang menulis kitab Amsal. Maka suara dari dalam awan yang kita dengarkan hari ini, hendaknya menjadi perhatian kita. "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
  
Saudara-saudari terkasih,
Mengapa kita harus mendengarkan Yesus? Apakah ini menjadi pertanyaan serius dalam hati sanubarimu? Tentu ada alasan yang serius mengapa kita diminta untuk mendengarkan Yesus. Yesus itu adalah Mesias yang telah dijanjikan oleh Yahweh berabad-abad lamanya. Para nabi dan raja sangat ingin melihat kedatangan Mesias ini. Bahkan Simeon nabi jaman akhir yang tinggal dalam bait Allah memuliakan Allah karena telah menyaksikan kelahiran sang Mesias ini. Yohanes Pembaptis menunjukkan kepada para muridnya bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah, dan supaya mereka mengikuti Dia. Dan hari ini kita mendengarkan titah Allah Bapa sendiri, agar kita mendengarkan "Anak-Nya yang dikasihi-Nya" itu. Kini tibalah saatnya untuk memiliki habitus atau kebiasaan untuk menahan diri mengurangi bicara dan lebih sering mendengarkan. Mendengarkan Allah yang bersabda melalui Putra-Nya yang terkasih harus menjadi pilihan kita. Marilah kita menyediakan waktu untuk membuka dan membaca Alkitab serta merenungkannya. Jangan kita membatasi diri hanya membaca hanya di bulan September sebagai bulan Kitab Suci. Atau hanya kalau kita ke gereja pada hari minggu. Mengenal Yesus secara pribadi itu perlu dan penting. Sebab dengan mengenal-Nya kita akan juga menyayangiNya, sebab Dia telah terlebih dahulu menyayangi kita. Ia menjadi manusia, menjadi sama dengan kita bahkan rela menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan kita. Tak kenal  maka tak sayang.
  
Refleksi :
   
Apakah aku sudah meluangkan waktu  membaca dan merenungkan sabda Tuhan? [LUMEN 2018]
 
 
Antifon Komuni (Mat 17:5) 
 
Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan; dengarkanlah Dia.
 
Visionem quam vidistis, nemini dixeritis, donec a mortuis resurgat Filius hominis.
 
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mzm 45:2ab,3,4,5,6,7,8,18ab atau Mzm 97:1,2,3,4,5,6,11,12)

Sabtu, 24 Februari 2018 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Sabtu, 24 Februari 2018
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Bentuk cinta yang tertinggi yaitu cinta kepada musuh-musuh kita. (St. Aelredus Abas)


Antifon Pembuka (Mzm 19:8)

Sempurnalah hukum Tuhan dan menyegarkan jiwa. Benarlah kesaksian Tuhan, hikmat bagi orang sederhana.

Doa Pembuka


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar patuh setia berbakti kepada-Mu. Semoga kami selalu mencari Engkau dan mengamalkan karya cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Yesus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Musa menegaskan kepada umat Israel agar tetap setia melakukan ketetapan dan peraturan Tuhan sesuai dengan perintah-Nya sehingga mereka akan menjadi umat-Nya yang kudus sesuai dengan janji-Nya.
 
Bacaan dari Kitab Ulangan (26:16-19)
  
"Engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu."
    
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berbicara kepada bangsanya, “Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan: Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya. Dan pada hari ini pula Tuhan telah menerima janji dari padamu bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya. Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:1-2.4-5.7-8)
1. Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sunguh. Kiranya hidupku mantap untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
3. Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.
    
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (2Kor 6:2b)
Waktu ini adalah waktu perkenanan. Hari ini adalah hari penyelamatan.

Para murid Yesus dipanggil untuk menjadi sempurna seperti Bapa di surga. Kesempurnaan Bapa itu terletak dalam cinta-Nya. Ia berlaku adil. Ia tidak memandang muka dan tidak pilih kasih.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)
  
"Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya."
   
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang-orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

    
Kita dipanggil untuk menjadi sempurna seperti Bapa di surga. Kita dipanggil untuk membangun sebuah umat yang kudus sesuai dengan kehendak Tuhan dan menjadi umat kesayangan-Nya. Bagaimana upaya kita mendapatkannya? Hal itu dapat kita capai dengan melakukan segala ketetapan dan perintah yang diberikan oleh Tuhan sendiri. Yesus sendiri meminta kita untuk mencintai musuh dan berdoa bagi orang-orang yang menganiaya ita. Modelnya adalah Allan sendiri. Ia menurunkan hujan dan menyinarkan mataharinya, baik untuk orang benar maupun untuk orang jahat. Maukah kita setia untuk melakukan perintah dan ketetapan Tuhan?  Maukah kita setia untuk melakukan perintah dan ketetapan Tuhan? Beranikah kita mengasihi dan berdoa bagi orang yang membenci kita?
    
Antifon Komuni (Mat 5:48)

Tuhan bersabda: Hendaklah kamu sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya. 

Doa Malam

Ya Allah, Engkau berjanji akan mengangkat manusia, umat-Mu, untuk menjadi kudus dan segala berkat akan Kaulimpahkan atasnya. Janganlah tinggalkan kami agar segala usaha, sikap dan tingkah laku kami aman terjaga dan tidak menyimpang dari jalan-Mu. Dengan demikian kelak dapat mencapai kekudusan seperti yang Engkau janjikan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
      

RUAH

Jumat, 23 Februari 2018 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Jumat, 23 Februari 2018
Hari Biasa Pekan I Prapaskah -- Hari Pantang
 
Delapan puluh enam tahun aku mengabdi Kristus, tak pernah Ia menyakiti aku sedikit pun juga. (St. Polikarpus)

Antifon Pembuka (Mzm 25 (24):17-18)

Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.

Set me free from my distress, O Lord. See my lowliness and suffering, and take away all my sins.


Doa Pembuka


Allah Bapa Maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi kemajuan rohani kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Orang fasik yang bertobat akan beroleh kehidupan dan Tuhan tidak memperhitungkan kejahatannya. Tetapi, manusia sering menggunakan cara pandang yang salah, sehingga tidak mengenal rencana Tuhan di dalam hidupnya.
  
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:21-28)    
  
"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?"
   
Beginilah Tuhan Allah berfirman, "Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
atau Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; R:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Yesus menegaskan bahwa salah satu syarat hidup keagamaan yang benar ialah selalu menjalin hubungan baik dengan sesama. Berdamai dengan sesama akan membawa perdamaian pula dengan Allah.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:20-26)
   
"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."
    
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
  Kita dipanggil untuk melakukan pertobatan terus-menerus, seumur hidup. Itulah sebabnya, kalau kita menyadari dosa dan membarui diri, kita akan hidup. Sebaliknya, jika orang benar tidak tekun dan setia dalam melakukan apa yang berkenan di hati Tuhan dan melakukan apa yang jahat, ia justru akan mati. Yesus sendiri mengundang kita untuk menghayati hidup keagamaan secara baik dan benar. Kita diminta untuk menghindari apa yang buruk dan melakukan kebajikan. Beranikah kita meninggalkan dosa? Beranikah kita melakukan kebajikan hidup? (RUAH)
   
Antifon Komuni (Bdk. Yeh 33:11)

Tuhan telah bersumpah: Aku menghendaki bukan supaya orang berdosa mati, melainkan supaya ia bertobat dan hidup.
  
As I live, says the Lord, I do not desire the death of the sinner, but rather that he turn back and live.

Doa Malam

Allah Bapa Mahakudus, anugerah-Mu telah menyegarkan kami. Semoga kami Kausucikan dari noda hidup di masa lampau dan Kauberi bagian dalam misteri Paskah Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
  

Hari-hari Minggu dalam Masa Prapaskah harus diutamakan di atas semua Hari Raya Tuhan, dan semua Hari Raya yang jatuh pada salah satu dari Minggu-minggu ini, dipindah ke hari Sabtu sebelumnya. Hari-hari biasa Masa Tobat Prapaskah harus diutamakan di atas hari peringatan wajib. (Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya No. 11, Kongregasi Ibadat Ilahi, 1988)

Kamis, 22 Februari 2018 Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

Kamis, 22 Februari 2018
Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

“Dari seluruh dunia hanya seorang, yaitu Petrus telah dipilih untuk mengetuai panggilan para bangsa, semua rasul dan para Bapa Gereja” (St. Leo Agung)
 

Antifon Pembuka (Luk 22:32)

Tuhan bersabda kepada Simon Petrus, "Aku sudah berdoa bagimu, hai Simon supaya imanmu jangan luntur dan supaya engkau setelah bertobat meneguhkan saudara-saudaramu."

The Lord says to Simon Peter: I have prayed for you that your faith may not fail, and, once you have turned back, strengthen your brothers. 
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
Doa Pembuka

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mendirikan Gereja-Mu di atas wadas, dan mendasari iman kami dengan pengakuan iman para rasul. Kami mohon, selamatkanlah kami dan jangan sampai Gereja-Mu digoncangkan oleh kekuatan apa pun. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.         
     
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:1-4)  
  
"Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu."
   
Saudara-saudara yang terkasih, sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak, aku menasihati para penatua di antara kamu: Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan terpaksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2,4, PS 849/646
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
   
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.       
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-19)
   
"Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku."
  
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U.Terpujilah Kristus.

Renungan
 
Di dunia politik, kita mengenal dengan perebutan kursi. Ada kursi presiden, kursi DPR, kursi gubernur atau bupati. Para politikus selalu berebut kursi ini. Apa yang terbayang di sini: kursi kekuasaan. Kursi menjadi simbol posisi terhormat, pemegang kekuasaan dengan segala hak dan kewajiban. Dengan menduduki kursi itu, orang menjadi penguasa dan sangat dihormati rakyat atau khalayak. Bila orang terhormat dan penguasa itu lewat di jalan, mobilnya diiringi oleh barisan polisi dan voorijder atau motor pengawal dengan suara sirine yang mengaum-aum. Semua orang di jalan harus memberi tempat dan jalan bagi orang terhormat itu. Itulah sebabnya, orang berebut betul dengan segala cara untuk meraih kekuasaan kursi kehormatan itu 
 
 Hari ini kita merayakan Pesta Takhta Santo Petrus Rasul. Pertanyaannya: apakah kita juga merayakan kekuasaan dan kehormatan Santo Petrus sebagai pemimpin Gereja pertama, Paus pertama? Memang dari sisi penampilah, Paus yang menggantikan Santo Petrus selalu juga dihormati di mana-mana. Tetapi sebenarnya ada perbedaan mendasar antara kursi jabatan politis di atas dan takhta Santo Petrus di sini. Untuk meraih kursi jabatan presiden atau gubernur, orang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Sedangkan Santo Petrus ataupun para Paus penggantinya, meskipun dipilih dalam sebuah konklav (pemilihan Paus), seorang Paus dipilih oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri, bukan oleh umat Katolik katakanlah melalui pemilihan umum sedunia. Itulah makna sabda Yesus dalam Injil hari ini: "Dan Aku pun berkata kepadamu (Petrus): Engkaulah Petrus dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku." Tuhan Yesus sendirilah yang mendirikan Gereja dan memilih para pemimpinnya, sebab Ia pun bersabda: "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu." (Yoh 15:16). Dengan demikian, Pemimpin Utama dan Gembala Utama Gereja cuma ada satu sepanjang zaman yakni Yesus Kristus sendiri! Lalu takhta Santo Petrus justru lambang pelayanan seorang pemimpin Gereja yang dipilih Tuhan untuk menggembalakan domba dengan sukarela, pengabdian dan menjadi teladan, seperti dikatakan oleh Santo Petrus dalam suratnya.
 
 Marilah kita mensyukuri pemimpin Gereja kita, Sri Paus yang sekaligus Uskup Roma. Bukan kekuasaan duniawinya yang kita pestakan tetapi perutusannya sebagai gembala dan wakil Kristus di dunia yang tugas utamanya adalah melayani umat dan bahkan semua bangsa manusia serta sekaligus mempersatukan seluruh Gereja dan umat manusia pula. Akhirnya menghadirkan kemuliaan Kristus bagi semua orang adalah tugas paling pokok bagi Sri Paus, para uskup, dan para Imam yang dibantu oleh para Diakon. Kita doakan mereka semua. (EM/ INSPIRASI BATIN 2018)

Antifon Komuni (Bdk. Mat 16:16,18)

Petrus berkata kepada Yesus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
Dan Yesus menjawab: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku.

Peter said to Jesus: You are the Christ, the Son of the living God. And Jesus replied: You are Peter, and upon this rock I will build my Church.

Rabu, 21 Februari 2018 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Rabu, 21 Februari 2018
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
 
Untuk mencapai surga, tidak ada tangga lain yang bisa dilalui, kecuali salib. (St. Rosa dari Lima)
   
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25 (26):6.3.22)

Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan

Remember your compassion, O Lord, and your merciful love, for they are from of old. Let not our enemies exult over us. Redeem us, O God of Israel, from all our distress.


Doa Pembuka

Allah Bapa Maha Pengasih, perhatikanlah umat yang menyerahkan diri kepada-Mu. Semoga kami mampu menguasai raga kami dengan berpantang dan meningkatkan semangat kami dengan karya amal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)
   
  
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
   
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Atau: Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19; R:19b)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12-13)
Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)
  
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
   
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
 
 
Mencari tanda. Kita cenderung mencari tanda untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu. Ada yang peka akan tanda, ada yang tidak peka. Ada yang cepat tergerak, ada yang sulit untuk bergerak. Tanda atau peringatan itu entah berupa nasihat, teguran, juga bisa berupa peristiwa yang dialami sendiri, atau kejadian yang didengar, dilihat, dibaca. 
 
 Kota Niniwe bertobat ketika mendengar seruan Allah yang disampaikan melalui mulu Yunus. Orang Niniwe percaya kepada Allah. Mereka bertobat. Semuanya. Manusia dan ternak berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah. Mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Melihat perbuatan mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat itu, Allah membatalkan rencana hukuman malapetaka kepada mereka. Kemaharahiman Allah dilukiskan dalam kisah Yunus ini. Allah tidak ingin seorang pun binasa, tetapi agar setiap orang bertobat, menerima pengampunan dan hidup kekal. (MP/Mutiara Iman 2018)

Antifon Komuni (Mzm 5:12)
 
Bergembiralah semua orang, yang berlindung kepada-Mu, ya Tuhan. Mereka akan bersorak-sorai selamanya, dan Engkau akan berdiam di tengah-tengah mereka. 
 
Doa Malam

Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan penuh kasih Kauampuni orang-orang Niniwe yang bertobat. Kami mohon, perhatikanlah kami, umat-Mu, yang menyerahkan diri untuk bertobat, agar kelak kami beroleh pengampunan dan kebahagiaan kekal bersama Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy