Sabtu Malam, 31 Maret 2018
Vigili Paskah (Malam Paskah - Tirakatan Kebangkitan Tuhan)
Hari ini teduh tenang meliputi dunia, teduh, tenang, dan
diam. Tuhan wafat dalam daging, dan alam maut gentar. (Homili kuno untuk
Sabtu Suci)
Seluruh
perayaan Malam Paskah dilaksanakan waktu malam: tak boleh diadakan
sebelum gelap atau berakhir setelah fajar Minggu. Peraturan ini harus
ditepati secara ketat. Penyelewengan dan kebiasaan yang terjadi di sana
sini, yakni merayakan Malam Paskah pada waktu biasanya diadakan Misa
Sabtu sore, tak dibenarkan. Alasan yang kadang-kadang diajukan untuk
memajukan waktu perayaan Malam Paskah, misalnya kerawanan publik, tidak
diberlakukan di malam Kelahiran Tuhan atau bila menyangkut acara
macam-macam. (Perayaan Paskah dan persiapannya No. 78, Kongregasi Ibadat
Ilahi).
BACAAN DAN RENUNGAN UNTUK MISA MALAM PASKAH
Seringkali
kita memikirkan, Tuhan menawarkan keselamatan sesudah manusia jatuh ke
dalam dosa. Padahal penciptaan itu adalah bagian dari karya
penyelamatan Tuhan. Dengan demikian, kita diciptakan atau dilahirkan ke
dalam dunia untuk selamat dan dalam keadaan selamat. Hanya saja kita
keluar dari keadaan selamat ini karena ketidaktaatan kita kepada Tuhan
atau karena dosa-dosa kita.
Bacaan Pertama (Maka jadilah petang dan pagi: PS 866)
Bacaan dari Kitab Kejadian (1:1-31; 2:1-2)
"Allah melihat semua yang telah dijadikan-nya dan amat baiklah semuanya itu.”
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi
belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan
Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah:
"Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang
itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah
menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.
5 6 1 2 1 2 3 1 7 6 1 . 6 5 77 6 5 5
Maka jadilah petang dan pagi, hari per- ta - ma.
Lalu berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala
di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah
menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala
itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai
cakrawala itu langit.
Maka jadilah petang dan pagi, hari kedua.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit
berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah
demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air
itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda,
tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang
menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan
jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala
jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang
menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu
baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ketiga.
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk
memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi
tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan
tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu
menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua
benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai
siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga
bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk
menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk
memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keempat.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang
hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi
cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan
segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam
air, dan segala jenis burung - yang bersayap. Allah melihat bahwa
semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya:
"Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam
laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
Maka jadilah petang dan pagi, hari kelima.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk
yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang
liar." Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang
liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka
bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah:
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata
yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap
di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu
segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala
pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan
segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka
Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keenam
Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah
pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu,
berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah
dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan
menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala
pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan I, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat.(Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar!
Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat
mantol.
2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan
goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kau
selubungi; air telah naik melampaui gunung-gunung.
3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara
gunung-gunung. Burung-burung di udara bersarang di dekatnya,
bersiul-siul dari antara dedaunan.
4. Dari bangsal-Mu Engkau menyirami gunung-gunung, bumi penuh dengan
segala yang Kauturunkan dari langit. Engkau menumbuhkan rumput bagi
hewan, dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, Engkau
mengeluarkan makanan dari dalam tanah.
5. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan
kebijaksanaan. Bumi penuh dengan ciptaan-Mu: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
“Tuhan yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya.”
Kalimat ini sering terlupakan. Kita sering terpaku pada ketaatan
Abraham dan Ishak. Jika kita jatuh dalam dosa, Tuhan sendirilah yang
akan menyediakan korban pemulih atas dosa-dosa kita. Tuhan sendirilah
yang akan menyediakan sarana yang tepat supaya kita bisa selamat. Tuhan
telah menyediakannya. Pertanyaannya: apakah kita mau menerima atau
menggunakan sarana yang Tuhan telah sediakan?
Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-2.9a.10-13.15-18)
"Kurban Abraham leluhur kita."
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka
Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, "Abraham."
Abraham menyahut, "Ya Tuhan." Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal
kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah
dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan
Kukatakan kepadamu." Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan
Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil
pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan
dari langit, "Abraham, Abraham!" Sahut Abraham, "Ya Tuhan." Lalu
Tuhan bersabda, "Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia.
Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak
segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham
menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang
tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan
dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Untuk
kedua kali berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham,
kata-Nya, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri ---- demikianlah firman
Tuhan ---- Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak
segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan
memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat
banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan
keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui
keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab
engkau mentaati sabda-Ku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan II, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11; R1)
1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah
yang meneguhkan yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada
Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai dan tubuhku
akan diam dengan tentram sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia
orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada
sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Tuhan
tidak pernah kehabisan akal menawarkan keselamatan kepada kita,
meskipun kita sepertinya buntu atau kehilangan harapan di hadapan dosa.
Orang Israel yang telah diselamatkan oleh Tuhan dari perbudakan,
sekarang panik bahkan ingin kembali ke masa lalu karena orang Mesir yang
menindas mereka semakin dekat. Untuk selamat mereka harus melewati
lautan air. Sarana yang Tuhan telah berikan kepada kita ketika
berhadapan dengan dosa adalah Sakramen Baptis, Ekaristi, dan Tobat.
Jangan kita biarkan dosa memperbudak kita kembali. Larilah dari dosa
dengan menerima sakramen-sakramen yang Tuhan telah tawarkan di depan
kita.
Bacaan Ketiga
Bacaan dari Kitab Keluaran (14:15-15:1)
“Orang-orang Israel berjalan di tengah laut yang kering."
Dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir,
ketika hampir tersusul oleh pasukan Firaun, ketakutanlah orang-orang
Israel dan berseru-seru kepada Tuhan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada
Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada
orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah
tongkatmu, dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya,
sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di
tanah yang kering. Dan sementara itu Aku akan menegarkan hati
orang-orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap
Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orang-orangnya yang
berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insaf
bahwa Aku ini Tuhan apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap
Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.” Kemudian
bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara
Israel, lalu berpindah, berjalan di belakang mereka; dan tiang awan
yang tadinya bergerak di depan mereka, beranjak dan berdiri di belakang
mereka. Demikianlah tiang awan itu berdiri di antara tentara Mesir
dan orang Israel. Awan itu menimbulkan kegelapan, sehingga malam itu
berlalu tanpa kesempatan bagi bagi orang Mesir untuk mendekati
orang-orang Israel. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan
semalam-malaman Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin
timur yang keras, serta mengeringkan laut itu. Maka terbelahlah air
laut itu, dan orang Israel masuk dan berjalan di tengah-tengah laut
yang kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok
bagi mereka. Orang Mesir pun mengejar dan menyusul mereka. Semua kuda
Firaun, kereta dan pasukan berkudanya mengikuti orang Israel masuk
ke tengah-tengah laut itu. Pada waktu jaga pagi, Tuhan memandang
tentara Mesir dari dalam tiang api dan awan, lalu mengacau-balaukan
tentara Mesir. Tuhan membuat roda kereta mereka berjalan miring dan
maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata, “Marilah kita lari
meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka
melawan Mesir!” Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu
ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta
mereka, dan pasukan berkuda mereka.” Musa mengulurkan tangannya ke
atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya
semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah Tuhan
mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Jadi berbaliklah
segala air itu, lalu menimbun kereta dan orang berkuda dari seluruh
pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel ke laut. Tiada
seorang pun di antara mereka yang selamat. Tetapi orang Israel
berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri dan
kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari
itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan
orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut. Ketika
orang Israel melihat betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang
Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan; mereka
percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya. Pada waktu itulah
Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan madah ini bagi
Tuhan.
Mazmur Tanggapan III. PS 671 (Kel 15:1-2.3-4.5-6.17-18; R1a)
BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN
Solis/Kor:
1. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Allah segala dewata,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Tuhan segala penguasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.
2. Hanya Dia mengerjakan karya agung,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan arif menciptakan langit,
U: kar'na kekal kasih Allah.
membentangkan bumi di atas laut,
U: kar'na kekal kasih Allah.
3. Penerang yang besar dibuat-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
surya yang menguasai siang,
U: kar'na kekal kasih Allah.
bulan, bintang, cahaya malam,
U: kar'na kekal kasih Allah.
4. Yang membunuh anak sulung Mesir,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan membebaskan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan tangan kuat dan lengan perkasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.
5. Dia yang membelah Laut merah,
U: kar'na kekal kasih Allah.
yang menyeberangkan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan menumpas Firaun dan laskarnya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
6. Yang memimpin umat-Nya ke padang gurun,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kerajaan besar ditaklukkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
raja-raja masyhur dibunuh-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
7. Diberikan-Nya tanah mereka,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kepada Israel hamba-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kemalangan kita diindahkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
8. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pembebas kita dari penindas,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan segala makhluk diberi-Nya makan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
Sekali lagi
Tuhan mengingatkan kita lewat nabi Yesaya bahwa Ia tidak melupakan kita.
Mungkin sering kali kita tidak setia, tetapi Tuhan selalu setia.
Jangan pernah membayangkan Tuhan telah melupakan kita, Tuhan telah
mengabaikan kita. Tuhan selalu peduli dengan kita.
Bacaan Keempat
Bacaan dari Kitab Yesaya (54:5-14)
"Datanglah kepada-Ku, maka kamu akan hidup. Aku akan mengikat perjanjian kekal denganmu."
Tuhan bersabda kepada Nabi Yesaya, jika yang menjadi
suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, Tuhan semesta alam
nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel,
Ia disebut Allah seluruh bumi. Sebab seperti isteri yang ditinggalkan
dan yang bersusah hati Tuhan memanggil engkau kembali; masakan
isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. Hanya
sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang
yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku
telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya,
tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman
Tuhan, Penebusmu. Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh:
seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan
meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak
akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.
Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang,
tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian
damai-Ku tidak akan bergoyang, firman Tuhan, yang mengasihani
engkau. Hai yang tertindas, yang dilanggar angin badai, yang tidak
dihiburkan! Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam
dan dasar-dasarmu dari batu nilam. Aku akan membuat
kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu
dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu
permata. Semua anakmu akan menjadi murid Tuhan, dan besarlah
kesejahteraan mereka; engkau akan ditegakkan di atas kebenaran.
Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut,
dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat
kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan. IV, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; R2)
1. Aku akan memuji ya Tuhan, sebab Engkau telah
menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersuka cita
atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati,
Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi
oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab
hanya sesaat ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang
malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku! Aku
yang meratap telah Kuubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan,
Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.
Kepedulian Tuhan
itu tentunya selalu sebuah tawaran. Meskipun gratis, Tuhan menghormati
kebebasan kita. Itulah sebabnya Tuhan akan memberikan keselamatan
kepada mereka yang merindukannya, yang mencarinya. Tuhan tidak akan
mengecewakan kita, jika kita selalu merindukan Dia. Tuhan tidak menuntut
banyak dari kita selain merindukan dan berbalik
Bacaan Kelima
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu semua orang yang
haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang,
marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah
anggur dan susu tanpa bayar! Mengapa kamu belanjakan uang untuk
sesuatu yang bukan roti? Dan mengapa upah jerih payahmu kamu
belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku,
maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati
sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah
kepadaku, dengarkanlah Aku, maka kamu akan hidup! Aku akan mengikat
perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang
Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi
saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi
suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang
tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari
kepadamu, oleh karena Tuhan, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah
Israel, yang mengagungkan engkau. Carilah Tuhan selama Ia berkenan
ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik
meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya;
baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengasihaninya;
baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan
dengan limpah. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu
bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. “Seperti tingginya langit
dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan
rancangan-Ku di atas rancanganmu. Seperti hujan dan salju turun dari
langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya
subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberi benih kepada penabur
dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang
keluar dari mulut-Ku; Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia,
tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil
dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan V, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah keselamatanku; aku percaya
dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia
telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba dengan kegirangan,
dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah
kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukan karya-Nya di antara
bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulia karya-Nya;
baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan
bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab yang mahakudus, Allah
Israel, agung di tengah-tengahmu!
Tuhan
lewat nabi Barukh menyatakan hal yang telah dikatakan lewat nabi
Yesaya. Sering kali kita melihat perintah Tuhan itu membatasi kebebasan
kita. Tetapi sebenarnya perintah-perintah-Nya adalah bagian dari
bagaimana Tuhan menyelamatkan kita. Perintah-perintah-Nya itu adalah
sarana keselamatan. Perintah Tuhan itu berisikan kearifan Tuhan,
bagaimana kita menghidupi hidup kita di dunia ini supaya kita bahagia
dan selamat di dunia akhirat.
Bacaan Keenam
Bacaan dari Kitab Barukh (3:9-15)
"Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera."
Dengarkanlah, hai Israel, segala perintah
kehidupan, condongkanlah telinga untuk mengenal kearifan. Apa
sebabnya, hai Israel, apa sebabnya maka engkau berada di negeri
musuhmu serta menjadi tua di negeri yang asing dan menajiskan dirimu
dengan yang mati dan terbilang di antara mereka yang turun ke
dunia orang mati? Engkau telah meninggalkan sumber kebijaksanaan!
Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau
diam dengan damai sejahtera. Belajarlah di mana ada kearifan, di
mana kekuatan dan di mana pengertian, supaya sekaligus kauketahui
tempat umur panjang dan kehidupan, tempat cahaya mata dan damai
sejahtera. Siapakah telah menemukan tempat kebijaksanaan, siapakah
telah masuk ke dalam perbendaharaannya?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan VI, do = es, 2/4, PS. 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10-11)
1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh,
membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati.
Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
2. Hikmat Tuhan baik, tetap selama-lamanya. Keputusan Tuhan benar, adil
selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada
manu lebah.
Bagaimana
pun kita sudah menjauh dari Tuhan, sudah berdosa, Dia tetap berupaya
untuk menyelamatkan kita. Bahkan Ia memberikan kita hati yang baru.
Sabda-Nya: “Kamu akan Kuberikan hati yang baru.” Ada banyak kesempatan
di dalam hidup kita, di mana Tuhan menawarkan keselamatan. Tinggal dari
pihak kita: mau atau tidak.
Bacaan Ketujuh
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (36:16-17a, 18-28)
"Kamu akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu."
“Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di
tanahnya sendiri, mereka menajiskan tanah itu dengan tingkah laku
mereka. Maka Aku mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka, karena darah yang
mereka curahkan di atas tanah itu; mereka menajiskan tanah itu dengan
berhala-berhala mereka. Aku menghamburkan mereka di antara
bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di dalam negeri; Aku
menghakimi mereka selaras dengan tingkah lakunya. Di mana saja mereka
datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yang kudus,
sehingga semua orang menyindir mereka dengan berkata: Katanya mereka
umat Tuhan, tetapi mereka harus keluar dari tanahnya! Aku merasa sakit
hati karena nama-Ku yang kudus dinajiskan oleh kaum Israel di tengah
bangsa-bangsa, di mana mereka datang. Oleh karena itu katakanlah kepada
kaum Israel: Beginilah Firman Tuhan Allah: bukan karena kamu Aku
bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus, yang kamu
najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang. Aku akan
menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah
bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan
bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, demikianlah Firman
Tuhan Allah, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan
bangsa-bangsa. Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan
mengumpulkan kamu dari semua negeri; Aku akan membawa kamu kembali ke
tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan
kamu; dan segala kenajisanmu dan dari semua berhalamu aku akan
mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberi hati yang baru, dan roh yang baru
akan Kutaruh di dalam batinmu. Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati
yang keras, dan kepadamu Kuberi hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan
diam di dalam batinmu, dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala
ketetapan-Ku; aku akan membuat kamu tetap berpegang pada
peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam
negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu. Kamu akan menjadi
umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan VIIA, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:3.5bcd;43:3-4; Ul: lih 42:2; 2/4)
1. Jiwaku haus akan Allah akan Allah yang hidup! Bilakah tiba saatnya aku boleh datang melihat Allah.
2. Ku terkenang, ketika berkenan maju di tengah kepadatan manusia,
melangkah menuju ke rumah Allah di tengah sorak-sorai dan nyanyian
syukur.
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu supaya menuntun langkahku dan membawaku ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, suka citaku,
dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, sumber
kegembiraanku.
Madah Kemuliaan
Kemuliaan kepada Allah di surga,
dan damai di bumi kepada orang
yang berkenan pada-Nya.
Kami memuji Dikau.
Kami meluhurkan Dikau.
Kami menyembah Dikau.
Kami memuliakan Dikau.
Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa.
Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putra Bapa.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
Karena hanya Engkaulah kudus.
Hanya Engkaulah Tuhan.
Hanya Engkaulah mahatinggi,
ya Yesus Kristus,
bersama dengan Roh Kudus,
dalam kemuliaan Allah Bapa.
Amin.
Akibat
dari dosa adalah kematian. Tetapi bagi mereka yang mati dalam Kristus,
kematian tidak perlu menakutkan. Jika kita mati bersama Kristus, kita
bangkit pula bersama Dia. Bagaimana kita mati bersama Kristus? Mati
tanpa dosa berat. Kita sebagai orang Katolik sering lupa bahwa Tuhan
telah menyediakan sarana supaya kita meninggal dalam keadaan suci,
dalam keadaan tanpa dosa berat. Seringlah menerima Sakramen Tobat atau
Pengampunan. Mengakukan dosa juga berarti mati terhadap dosa.
Bacaan Kedelapan:
Epistola
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:3-11)
"Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan tidak akan mati lagi."
Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah
dibaptis dalam kematian-Nya. Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya, seperti
halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan
menjadi satu dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu bahwa manusia
lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang
kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab
siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi, jika kita telah
mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan
Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang
mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia! Sebab
kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk
selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya; kamu telah mati bagi dosa,
tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil PS 867
Ref. A l l e l u y a
(3x 1= F, G, A)
Dinyanyikan tiga kal; setiap kali ganti nada dasar. Sesudah ulangan ketiga baru dinyanyikan ayat-ayat Mazmur.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab.17.22-23)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya.
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan
melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan
menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan.
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu
penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di
antara kita.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:1-8)
"Yesus dari Nazaret yang tersalib itu sudah bangkit."
Hari Sabat sudah lalu, Maria
Magdalena, Maria ibunda Yakobus dan Salome membeli rempah-rempah untuk
mengurapi jenazah Yesus. Pagi-pagi benar pada hari pertama dalam pekan,
ketika matahari sudah terbit, mereka pergi ke makam. Mereka bertanya
satu sama lain, "Siapakah yang akan menggulingkan batu dari pintu makam
bagi kita?" Ketika mengangkat mata, mereka melihat batu sudah terguling.
Batu itu sangat besar. Mereka masuk ke dalam makam dan melihat seorang
pemuda duduk di sisi kanan. Ia memakai jubah putih. Mereka sangat
terkejut. Pemuda itu berkata kepada mereka, "Jangan takut!" Kamu mencari
Yesus dari Nazaret yang tersalib itu? Ia sudah bangkit dan tidak ada
lagi di sini. Lihatlah tempat Ia dibaringkan. Pergilah, katakanlah
kepada murid-murid-Nya dan Petrus, bahwa Ia mendahului kamu ke Galilea.
Di sana kamu akan melihat Dia, seperti telah dikatakan-Nya kepadamu."
Setelah keluar berlarilah mereka meninggalkan makam, karena sangat
ketakutan. Oleh karena sangat takutnya mereka tidak mengatakan sesuatu
kepada siapa pun.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Setiap orang dikaruniakan bermacam-macam potensi yang sering masih tersembunyi atau terkubur. Potensi itu boleh jadi belum berkembang sebagaimana mestinya. Seperti masih ada batu besar yang menutupi pintu kubur itu. Kisah kebangkitan Yesus, di mana dilukiskan bahwa para wanita menyaksikan sebuah batu yang amat besar itu sudah terguling, menjadi pertanyaan reflektif bagi kita orang beriman. Apakah batu besar yang masih menutupi pintu kubur kita sudah juga turut terguling?
Kisah kebangkitan Tuhan sesungguhnya menjadi kabar sukacita bagi semua orang. Bahwa sesuatu yang musthail bagi manusia, tidaklah mustahil bagi Allah. Belaskasih Allah itu melimpah bagi orang yang percaya. Kuasa Allah sendiri telah menggeser batu besar penutup pintu kubur itu dan juga menghidupkan kembali Yesus yang telah wafat. Yesus telah mengalahkan maut, yakni kematian. Dengan demikian, kematian bukanlah akhir dari cerita tentang Yesus, tetapi masih ada kebangkitan dan keselamatan yang bersumber dari itu.
Misteri kebangkitan Tuhan adalah inti kesaksian orang beriman. Bila Yesus tidak bangkit maka sia-sialah iman kita. Demikianlah Rasul Paulus bersaksi. Kebangkitan Tuhan juga dikaruniakan kepada kita sebagai manusia ciptaan-Nya. Namun, itu masih sebuah potensi di dalam diri kita. Mungkin masih ada batu besar yang menutupi pintu kubur kita, sehingga potensi itu belum teraktualkan. Kita juga dipanggil untuk mengaktualkan seluruh potensi di dalam diri kita. Inilah panggilan untuk bangkit bersama Tuhan. Namun, hal ini dapat terjadi bila kita sungguh percaya bahwa Allah telah membangkitkan Yesus yang telah menderita dan wafat di salib. (MT / INSPIRASI BATIN 2018)
Antifon Komuni (Bdk 1Kor 5:7-8)
Kristus, Anak
Domba kita, sudah dikurbankan. Marilah kita merayakan pesta dengan roti
tak beragi, yakni kesucian dan kebenaran. Alleluya.
Christ our
Passover has been sacrificed; therefore let us keep the feast with the
unleavened bread of purity and truth. Alleluia.
Pascha
nostrum immolatus est Christus, alleluia: itaque epulemur in azymis
sinceritatis et veritatis, alleluia, alleluia, alleluia.