| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 27 April 2018 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Jumat, 27 April 2018
Hari Biasa Pekan IV Paskah

Manusia adalah gambar dan rupa Allah, tempat Dia ingin untuk dihormati. (St. Fransiskus dari Assisi)

Antifon Pembuka (Why 5:9-10)

Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa, alleluya.

You have redeemed us, Lord, by your Blood, from every tribe and tongue and people and nation, and have made us into a kingdom, priests for our God, alleluia.

Doa Pembuka

Allah Bapa pokok kebebasan dan keselamatan kami, Engkau telah menebus kami dengan darah Putra-Mu. Dengarkanlah permohonan kami, supaya kami memperoleh hidup dalam diri-Mu dan menikmati keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)
   
 
"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."

Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6) 
 
"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
  
   
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus ikut merasakan kegelisahan para murid tentang diri-Nya yang akan beralih dari dunia dan kembali surga. Maka untuk menenangkan hati para murid, Yesus berkata: "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Saudara-saudari terkasih,

Keduabelas rasul Yesus merupakan orang-orang biasa sama seperti kita. Mereka dipilih bukan karena mereka hebat, pintar, kaya atau berpendidikan tinggi. Sebaliknya mereka dipilih oleh Allah secara bebas. Allah bebas memilih dan kita manusia tidak berhak untuk protes. Sebab kita manusia sendiri diberi kebebasan yang sama untuk memilih dan melakukan apa saja. Bahkan kita diberi kebebasan memilih untuk menolak atau menerima Allah, bebas menentukan mau mengimani atau tidak mau mengimani Allah. Dan para rasul yang sederhana dan berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja telah memilih untuk mengimani Allah yang diwartakan Yesus. Bahkan mereka bersedia menjadi rasul, orang kepercayaan Yesus yang hampir setiap hari melihat apa yang Yesus lakukan dan mendengar semua perkataan-Nya. Namun dengan menjadi rasul yang sangat dekat dengan Yesus, tidak membuat mereka bebas dari rasa gelisah. Sebagai manusia mereka juga merasa gelisah.

Saudara-saudari terkasih,

Para murid memang pantas merasa gelisah karena beberapa hal. Pertama, mereka belum sepenuhnya mengenal Yesus dengan baik dan benar. Sebab walaupun hampir setiap hari mereka hidup bersama Yesus, selalu ada hal-hal yang membuat mereka bingung siapa Yesus yang sesungguhnya. Sebaliknya kalau mereka benar-benar mengenal Yesus, tentu saja mereka tidak akan gelisah sebab Yesus pasti akan memberikan yang terbaik kepada para rasul. Selain itu, Yesus tidak pernah memberi harapan palsu atau bahasa lainnya PHP kepada manusia. Yesus tidak seperti manusia biasa yang sering mengecewakan orang lain karena memberikan harapan palsu. Banyak orang yang menjanjikan sesuatu tetapi mereka lupa atau mengingkarinya dikemudian hari. Terutama di saat pemilihan kepada daerah atau pemilihan anggota legislatif. Mereka membuat banyak janji yang tidak dapat mereka tepati. Sementara Yesus selalu memberikan sesuatu yang pasti dan jelas. Yesus juga selalu melakukan apa yang telah Dia ucapkan.

Saudara-saudari terkasih,

Hal kedua yang membuat para murid gelisah adalah bagaimana mereka bisa hidup setelah Yesus meninggalkan mereka. Hal ini tertu saja wajar. Sebab sekitar tiga tahun mereka telah mengikuti Yesus dan menjadi orang kepercayaan Yesus. Dan ketika mereka memilih untuk menjadi rasul Yesus, kedua belas rasul itu telah meninggalkan segala sesuatu termasuk pekerjaan mereka. Hal yang sama pasti juga dialami oleh kita para pengikut Yesus. kadang kita merasa gelisah. Misalnya, pegawai atau karyawan yang akan pensiun. Mereka gelisah apa yang bisa mereka kerjakan setelah pensiun. Atau para orang tua yang gelisah ketika mereka harus ditinggalkan oleh anak-anak yang akan sekolah, kuliah atau menikah. Demikan pula ada orang yang gelisah tentang masa depan dan hari tua yang tak jelas. Maka dalam menghadapi semua kegelisahan, kita harus ingat sabda Yesus yang mengatakan: "jangan gelisah hatimu." Percaya saja kepada Tuhan Yesus. selain itu, kegelisahan pun tidak akan menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.

REFLEKSI:

Apakah kita sudah benar-benar percaya kepada Yesus, atau kita masih sering dikuasai oleh kegelisahan yang membuat iman kita goyah?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah menasehati para murid agar mereka tidak gelisah tetapi benar-benar percaya kepada-Mu. Bantulah kami agar kebangkitan Yesus memberikan kekuatan dan kepastian kepada kami bahwa apa yang telah Yesus katakan dan janjikan akan terlaksana. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
(RENUNGAN LUMEN INDONESIA 2018)

Antifon Komuni (Rm 4:25)

Kristus, Tuhan kita diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita, alleluya.

Christ our Lord was handed over for our transgressions and was raised again for our justification, alleluia.

Taat [ob-audire] dalam iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy