Senin, 23 April 2018
Hari Biasa Pekan IV Paskah
"Barangsiapa mengikuti Yesus dengan hati tak terbagi, ia diberi makan di padang rumput yang selalu hijau." (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Rm 6:9)
Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami
yang mahamulia, Engkau tiada memberi nama lain, di mana terdapat
kebebasan dan kedamaian, selain nama Yesus, Gembala dan Pembimbing kami.
Kami mohon, semoga sabda-Nya memenuhi kami dengan nafas kehidupan-Mu
yang suci. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan
sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:1-18)
"Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."
Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah. Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia. Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka." Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya: "Aku
sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan
aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang
bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di
depanku. Aku menatapnya
dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan
binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung. Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku.
Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa
yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit. Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea. Lalu
kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan
keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu, 13
dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang
malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang
ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu. Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Jadi
jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada
kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah
mungkin aku mencegah Dia?"
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu
memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah
mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku, haus, pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4)
1. Seperti rusa merindukan sungai berair, demikianlah
jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah
yang hidup! Bilakah aku boleh datang melihat Allah.
2. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya
aku dituntun dan dibawa ke gunung-gunung yang kudus dan ke tempat
kediaman-Mu!
3. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap
Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan
kecapi, ya Allah, ya Allahku!
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:14)
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan, Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:1-10)
"Akulah pintu kepada domba-domba."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi,
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang
domba tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah
seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui
pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu, dan
domba-domba mendengarkan suaranya; ia memanggil dombanya, masing-masing
menurut namanya, dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah
dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-dombanya itu
mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing
pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara
orang-orang asing tidak mereka kenal.” Itulah yang dikatakan Yesus dalam
perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya
Ia berkata demikian kepada mereka. Maka kata Yesus sekali lagi, “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu kepada domba-domba itu.
Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan
domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa
masuk melalui Aku, ia akan selamat; ia akan masuk dan keluar, dan
menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh
dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Di
kampung-kampung daerah Palestina ada kandang domba bersama dan ditempat
itulah semua kawanan domba dikumpulkan pada waktu malam. Namun pada
musim panas, kawanan domba itu ditinggalkan di bukit-bukit dalam kandang
yang bertembok. Kandang itu hanya memiliki satu lubang sebagai pintu
untuk keluar-masuknya. Pada malam hari gembala membaringkan dirinya
persis pada pintu itu, sehingga tidak ada seekor domba pun yang bisa
keluar masuk tanpa melewati dan sepengetahuan gembala itu. Dengan
demikian, boleh dikatakan bahwa gembala itu adalah pintu bagi
domba-dombanya.
Dengan latar belakang dunia penggembalaan di Palestina itu Yesus berkata: "Sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu."
Artinya, Yesus adalah jalan dan hanya melalui Yesus saja orang bisa
masuk ke hadirat Allah. Yesuslah yang telah membukakan jalan bagi kita
untuk datang kepada Allah. Sebab sebelum kedatangan-Nya, orang hanya
dapat berpikir tentang Allah; dengan kedatangan-Nya, orang dimungkinkan
masuk ke hadirat Allah dan bersatu dengan-Nya. Yesus adalah pintu kepada
Allah, sehingga "barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan akan menemukan padang rumput." Yesus
adalah pintu yang memungkinkan orang berjalan menemukan Allah dan
mendapatkan selamat. Sedangkan yang datang sebelum Yesus datang adalah
pencuri dan perampok, dan domba-domba tidak mendengarkan mereka. Oleh
karena itu, peran Yesus dan para pencuri itu pun sangat berbeda: "Pencuri
datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang,
supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan."
Yang
dimaksud dengan pencuri dan perampok itu bukan para nabi, tetapi
orang-orang yang mengkalim sebagai utusan Allah dan menjanjikan zaman
keemasan lewat peperangan. Itulah jalan kekerasan yang dianut dan
diperjuangkan mati-matian oleh orang-orang Zelot. Sementara jalan Yesus
adalah jalan kasih, perdamaian, dan kehidupan. Untuk itulah Ia datang
supaya semua orang yang percaya kepada-Nya "mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."
Kadang
kita masih mencari-cari jalan untuk bertemu dan bersatu dengan Allah,
padahal Yesus yang adalah satu-satunya jalan ke hadirat Allah telah
datang untuk kita. Tidak jarang kita pun ragu dan bertindak menolak
karya penyelamatan Yesus dengan tetap tinggal dalam kedosaan tanpa usaha
pertobatan. Mengapa? Yesus telah menunjukkan bahwa diri-Nya adalah
satu-satunya jalan ke hadirat Allah dan pemberi kelimpahan hidup. Kita
adalah pengikut-pengikut Kristus zaman ini yang seharusnya mengandalkan
Yesus sebagai jalan satu-satunya ke hadirat Allah dan terus-menerus
bertobat. Apa mau kita sekarang?
Antifon Komuni (Yoh 20:19)
Yesus berdiri di tengah-tengah para murid dan berkata, "Salam damai bagimu sekalian!" Alleluya.
Doa Malam
Yesus, Gembala yang baik, menjelang istirahat malam ini kami bersyukur
atas kegembalaan-Mu yang sejati, yang telah kami rasakan sepanjang hari
ini. Kami juga bersyukur atas penyertaan-Mu sepanjang perjalanan hidup
kami di bulan April yang akan segera berakhir ini. Terima kasih Tuhan
dan jagailah kami dalam istirahat malam ini. Amin.
"Gereja
adalah kandang domba, dan satu-satunya pintu yang harus dilalui ialah
Kristus Bdk. Yoh 10:1-10.. Gereja juga kawanan, yang seperti dulu telah
difirmankan Bdk. Yes 40:11, Yeh 34:11-31., akan digembalakan oleh Allah
sendiri. Domba-dombanya, meskipun dipimpin oleh gembala-gembala
manusiawi, namun tiada hentinya dibimbing dan dipelihara oleh Kristus
sendiri, Sang Gembala Baik dan Pemimpin para gembala Bdk. Yoh 10:11; 1
Ptr 5:4., yang telah merelakan hidup-Nya demi domba-domba" (LG 62) Bdk.
Yoh 10:11-15. (Katekismus Gereja Katolik, 754)
SS/INSPIRASI BATIN 2018