| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 30 Juni 2018 Hari Biasa Pekan XII

Sabtu, 30 Juni 2018

Hari Biasa Pekan XII
      
Allah itu kemurnian, bebas dari hawa nafsu, terpisah dari yang jahat. (St. Gregorius dari Nissa)

    
Antifon Pembuka (Mat 8:11)

Banyak orang datang dari Timur dan Barat, dan duduk makan bersama di dalam Kerajaan Surga dengan Abraham, Ishak dan Yakub.

Doa Pagi
    
Allah Bapa Maha Pengasih, orang yang secara sederhana berseru mohon pertolongan, tentu Kau dengarkan. Kami mohon, hadirlah di tengah-tengah kami, tinggallah di antara kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
                
Kedosaan telah membuat manusia hancur dan tak berdaya, seperti gambaran putra-putri dan dara-dara Yerusalem yang jatuh pingsan. Para nabi yang seharusnya menyuarakan yang benar, justru mengajarkan kesesatan. Satu-satunya harapan ialah bertobat dan kembali kepada Tuhan.
  
Bacaan dari Kitab Ratapan (22:2.10-14.18-19)
  
"Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai putri Sion."
    
Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Dalam amarah-Nya Ia menghancurkan benteng-benteng puteri Yehuda. Ia mencampakkan ke bumi, dan mencemarkan kerajaan serta pemimpin-pemimpinnya. Maka duduklah para tua-tua puteri Sion tertegun di tanah. Mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung. Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah. Mataku kusam dengan air mata, hatiku remuk redam. Hancur luluh hatiku karena reruntuhan puteri bangsaku, sebab kanak-kanak dan bayi jatuh pingsan di lapangan-lapangan kita. Mereka bertanya kepada ibunya, “Mana roti dan anggur?” Di lapangan-lapangan kota mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur ketika menghembuskan napas di pangkuan ibunya. Apa yang dapat kunyatakan kepadamu? Dengan apa aku dapat menyamakan dikau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara Sion? Karena luas bagaikan lautlah reruntuhanmu. Siapa yang akan memulihkan dikau? Nabi-nabimu melihat penglihatan yang dusta dan hampa bagimu. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu guna memulihkan dikau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan. Berteriaklah dengan nyaring kepada Tuhan, hai puteri Sion! Cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam. Janganlah kauberi dirimu istirahat. Janganlah matamu tenang! Bangunlah, mengeranglah, pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam. Curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan. Angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan di ujung-ujung jalan karena lapar!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan 
Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan terus-menerus umat-Mu yang tertindas.
Ayat. (Mzm 74:1-2.3-5a.5b-7.20-21; Ul:19b)
1. Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu? Ingatlah akan umat-Mu yang telah Kauperoleh pada zaman purbakala, yang Kautebus menjadi bangsa milik-Mu sendiri! Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami.
2. Ringankanlah langkah-Mu ke tempat yang rusak terus-menerus; segala-galanya telah dimusnahkan musuh di tempat kudus. Lawan-lawanmu mengaum di tempat pertemuan-Mu dan telah mendirikan panji-panji mereka sebagai tanda. Mereka kelihatan seperti orang mengayunkan kepalan tinggi-tinggi.
3. Mereka siap menebas kayu-kayuan yang lebat; dan sekarang ukir-ukirannya seluruhnya dipalu mereka dengan kapak dan beliung; mereka menyulut tempat kudus-Mu dengan api, mereka menajiskan tempat kediaman nama-Mu sampai pada tanah.
4. Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh kekerasan. Janganlah biarkan orang yang terinjak-injak kembali dengan kena noda. Biarlah orang sengsara dan orang miskin memuji-muji nama-Mu.
 
Bait Pengantar Injil 
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 8:17) 
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
  
Tuhan Yesus berkuasa menyembuhkan dan melenyapkan segala sakit-penyakit. Dia bisa "menjamah" dari jauh maupun mendekat dan memegang tangan kita. Hal yang diminta Tuhan dari kita ialah iman yang penuh kepada-Nya.
              

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-17)
    
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama Abraham, Ishak, dan Yakub."
            
Pada suatu hari Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu berkata kepada-Nya, “Tuan, aku tdak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, ‘Datang!’, maka ia datang. Ataupun kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu, Yesus heran dan berkata kepada mereka yang mengikutinya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, Banyak orang akan datang dari timur dan barat dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu sendiri akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” Lalu Yesus berkata kepada perwira itu, “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan wanita itu, lalu lenyaplah demamnya. Wanita itu lalu bangun dan melayani Yesus. Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan, dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu, dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah sabda yang disampaikan oleh Nabi Yesaya, “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Kitab Ratapan mengajak kita untuk bertobat lebih banyak lagi dan mencurahkan isi hati bagai air di hadapan Tuhan. Menjadi rendah hati itulah yang utama di hadapan Tuhan. Perwira yang rendah hati, yang ditunjukkan dalam Injil hari ini mendapatkan berkat yaitu kesembuhan hambanya. Kata-kata yang rendah hati itu seperti menjadi "mantra yang kuat". Kerendahan hati Yesus - Allah yang menjadi manusia - banyak membuat mukjizat bahkan pada mertua Petrus juga. Maukah kita menjadi rendah hati di hadapan Tuhan? Mari kita renungkan diri kita dan kita lakukan evaluasi diri pada akhir bulan ini.
 
Antifon Komuni (Mat 8:8) 
 
Tuhan, saya tidak pantas menerima Tuhan di rumah saya. Tetapi, ucapkan kata sepatah, maka hamba-Mu akan sembuh. 
 
Doa Malam 
 
Yesus, tambahkanlah iman perwira yang rendah hati kepada kami. Kami mohon agar semakin nyatalah karya kuasa-Mu dalam diri kami sepanjang hidup kami. Sebab Engkaulah Allah kami, yang penuh belas kasih, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy