Selasa, 19 Juni 2018
Hari Biasa Pekan XI
“Betapa besar belas kasih Tuhan Yesus kepada kita. Betapa banyak kasih sayang dan kebaikan-Nya!” (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Mzm 51:5-6a)
Aku sadar akan pelangaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkaulah aku berdosa.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, Engkau memancarkan sinar matahari kepada siapa pun, baik orang baik-baik maupun orang jahat. Kami mohon, semoga kami menaruh cinta kasih kepada musuh, serta mendoakan mereka yang membenci kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Kematian Nabot membuat Tuhan mengutus Nabi Elia kepada Ahab. Atas nama Tuhan, Elia mengutuk dan mengecam perbuatan Ahab tersebut. Teguran keras Elia akhirnya menyadarkan Ahab, sehingga dia mau bertobat.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (21:17-29)
Hari Biasa Pekan XI
“Betapa besar belas kasih Tuhan Yesus kepada kita. Betapa banyak kasih sayang dan kebaikan-Nya!” (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Mzm 51:5-6a)
Aku sadar akan pelangaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkaulah aku berdosa.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, Engkau memancarkan sinar matahari kepada siapa pun, baik orang baik-baik maupun orang jahat. Kami mohon, semoga kami menaruh cinta kasih kepada musuh, serta mendoakan mereka yang membenci kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Kematian Nabot membuat Tuhan mengutus Nabi Elia kepada Ahab. Atas nama Tuhan, Elia mengutuk dan mengecam perbuatan Ahab tersebut. Teguran keras Elia akhirnya menyadarkan Ahab, sehingga dia mau bertobat.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (21:17-29)
"Engkau menyuruh orang Israel berbuat dosa."
Sesudah Nabot dibunuh, Tuhan bersabda kepada Nabi Elia, orang Tisbe,
“Bangunlah, pergilah menemui Ahab, Raja Israel di Samaria. Ia telah
pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
Katakanlah kepadanya demikian, ‘Beginilah sabda Tuhan: Engkau telah
membunuh dan merampas!’ Katakan pula kepadanya, ‘Beginilah sabda Tuhan:
Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ pulalah anjing akan
menjilat darahmu’.” Kata Ahab kepada Elia, “Sekarang engkau mendapat
aku, hai musuhku?” Jawab Elia, “Memang sekarang aku akan mendapat
engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang
jahat di hadapan Tuhan. Sungguh, aku akan mendatangkan malapetaka
kepadamu. Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki
dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di
Israel. Aku akan memperlakukan keluargamu sama seperti keluarga
Yeroboam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia. Sebab engkau
telah menyakiti hati-Ku dengan menyebabkan orang Israel berbuat dosa.
Juga mengenai Izebel Tuhan telah bersabda, ‘Anjing akan memakan Izebel
di tembok luar Yizreel. Siapa saja dari keluarga Ahab yang mati di kota
akan dimakan anjing, dan yang mati di padang akan dimakan burung di
udara’. Sesungguhnya tidak pernah ada orang seperti Ahab yang
memperbudak dirinya dengan melakukan yang jahat di mata Tuhan, karena ia
telah dibujuk oleh Izebel, isterinya. Bahkan ia telah berlaku sangat
keji. Ia mengikuti berhala-berhala, seperti orang Amori yang telah
dihalau Tuhan dari depan orang Israel. Segera sesudah Ahab mendengar
perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada
tubuhnya, dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan
berjalan dengan langkah lamban. Maka bersabdalah Tuhan kepada Elia orang
Tisbe itu, “Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di
hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka
Aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya. Barulah dalam
zaman anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.11.16)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa.
3. Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, penyelamatku, maka lidahku akan memasyhurkan keadilan-Mu!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.
Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya untuk saling mengasihi, bahkan terhadap musuh sekalipun. Yesus ingin agar para murid-Nya berlaku sempurna seperti Bapa yang mengasihi semua orang tanpa diskriminatif.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.11.16)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa.
3. Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, penyelamatku, maka lidahku akan memasyhurkan keadilan-Mu!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.
Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya untuk saling mengasihi, bahkan terhadap musuh sekalipun. Yesus ingin agar para murid-Nya berlaku sempurna seperti Bapa yang mengasihi semua orang tanpa diskriminatif.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)
"Kasihilah musuh-musuhmu."
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian’. Karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat, dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar. Apabila kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kalian hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kita semua dipanggil untuk menjadi sempurna, karena Allah kita sempurna adanya. Kita diundang menjadi murah hati dan mudah mengampuni, sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang tidak berdosa. Yesus memberikan perintah kepada kita untuk saling mengasihi satu sama lain bahkan pada musuh sekalipun. Apakah kita mampu memaafkan mereka yang disebut musuh dan telah menganiaya kita?
Doa Malam
Allah Bapa, sumber belas dan cinta kasih, semoga kami memiliki belas
kasih kepada siapa pun, sebagaimana Engkau mengasihani kami. Semoga
Kauampuni dosa kami, sehingga dapat semakin mengagumi keagungan-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH