Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Seri Alkitab MENYELISIK MARKUS PENGINJIL
Seri Alkitab
MENYELISIK MARKUS PENGINJIL
Bagian IV
Syalom aleikhem.
Dalam Bagian terdahulu (I, II, III), kita sudah lihat betapa jelas Tradisi Suci memberi kesaksian tentang siapa penulis Injil Markus, bagaimana sejarah ditulisnya, dan dari mana penulis itu mendapat wewenang apostolik (‘berasal dari Para Rasul’).
Satu lagi yang perlu dikutip: Tertullianus, seorang Bapa Gereja di wilayah Barat, yang menyatakan dalam tulisannya Contra Marcionem (‘Melawan Markion’) IV.5 (buku IV, bab 5) bahwa Markus adalah “penafsir Petrus” dan bahwa apa yang ditulisnya diizinkan oleh Rasul Petrus.
Maka dari itu, seorang Katolik hendaknya tahu lebih banyak tentang hal seperti ini daripada seorang sekte lain yang imannya hanya bersumber pada Alkitab semata-mata. Gereja Katolik yang imannya bersumber pada Alkitab dan Tradisi tentu saja dapat menyejarahkan dengan lebih cermat dan teliti serta valid bagaimana Injil terbentuk dan bagaimana Injil (dalam hal ini: Injil Markus) mendapat nama demikian. Nama itu tak datang dari alam gaib, namun ada riwayatnya. Dan Gereja Katolik tahu persis riwayat itu.
Kita sudah bicara sedikit banyak tentang Tradisi Suci mengenai penulis Injil Markus dan sampai pada kesimpulan bahwa dia Santo Markus. Karena iman Katolik juga bersumber pada Alkitab, baiklah kita tengok-tengok ke sana.
Beberapa penafsir menyatakan bahwa Yohanes Markus (literal: Yohanes alias Markus) yang disebut-sebut dalam Kisah Para Rasul adalah Santo Markus Penginjil. Berikut ini ayat-ayat rujukannya.
Kis. 12:12: “Setelah berpikir sebentar, pergilah ia [Petrus] ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.” Lalu Kis. 12:25: “Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes yang disebut juga Markus.”
Juga Kis. 15:37-39: “Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; tetapi Paulus dengan tegas berkata bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus.”
Orang bernama Yohanes dalam nas-nas tersebut disebut juga dengan nama “Markus”. Bahkan pada Kis. 15:39, nama Yohanes melenyap dan nama Markus, yaitu nama aliasnya, yang mengemuka.
Peristiwa dalam Kis. 15:37-39 itu lanjutan dari kejadian yang diceritakan dalam Kis. 13, khususnya ayat 5 dan 13. Kis. 13:5: “Setibanya di Salamis mereka [Barnabas dan Saulus] memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.” Kis. 13:13: “Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.” Makin seru! Amin.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati