Seri Katekismus
MALAIKAT CIPTAAN AWAL
Syalom aleikhem.
Kredo Singkat (Syahadat Para Rasul) mengakui Allah sebagai “pencipta langit dan bumi”. Pengakuan diperkuat oleh Kredo Panjang (Syahadat Nikea-Konstantinopel) dengan menambahkan kata-kata “yang kelihatan dan tak kelihatan”.
Apa arti “langit dan bumi”? Menurut Alkitab, pasangan kata langit dan bumi menunjuk pada seluruh ciptaan tak terkecuali. Istilah langit dan bumi menunjuk pada kesatuan seluruh ciptaan. Namun, istilah itu sekaligus membedakan (memisahkan) dua hal. Langit artinya “dunia Allah”, bumi “dunia manusia”. Kata langit, menurut Alkitab, semakna dengan “surga”. Jadi, langit di situ juga bermakna surga, yaitu “tempat” makhluk-makhluk rohani, malaikat-malaikat, yang mengelilingi Allah.
Kata “tempat” kuberi tanda petik sebab surga memang tempat, namun bukan dalam arti spasial seperti tempat di bumi ini. Tempat di surga lain sekali dengan tempat di bumi. Kita tak bisa berpikir lain mengenai tempat selain menurut alam pikiran kita yang terikat cara pikir duniawi (“bumiwi”).
Melanjutkan penjelasan di atas, istilah langit dan bumi juga menunjuk pada “jasmani dan rohani” seperti yang dinyatakan oleh Gereja Katolik dalam Konsili Lateran (lih. DS 800): “Allah mengadakan pada awal segala waktu sekaligus dua ciptaan dari ketiadaan, yang rohani dan yang jasmani, yaitu malaikat dan dunia; dan sesudah itu yang manusiawi, yang boleh dikatakan sekaligus terdiri dari roh dan badan.”
Mari kita cermati pernyataan konsili itu agar tak salah paham. Sebelum menciptakan dunia yang kelihatan, yang jasmani – diceritakan dalam Kitab kejadian – Allah lebih dulu menciptakan dunia yang tak kelihatan. Apakah itu? Malaikat. Itu dunia roh. Itulah alam rohani. Sebelum ada dunia yang terlihat ini, dunia yang tak terlihat sudah lebih dulu ada. Mudahnya, sebelum alam semesta fisik ada: bintang dan planet, tanah dan air, udara dan gas, serta binatang dan tumbuhan, sudah lebih dulu ada “yang rohani”, yaitu para malaikat.
Sekarang kita tahu, dunia rohani atau para malaikat diciptakan oleh Allah mendahului dunia jasmani, yaitu alam semesta yang kita lihat ini. Malaikat itu ciptaan awal. Amin.
** Ringkasan dan uraian atas KGK No. 325 – 327
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring