Minggu, 08 Juli 2018
Hari Minggu Biasa XIV
Kebebasan tidak memberi kita izin untuk melakukan hal-hal yang buruk. Kebebasan diberikan kepada kita oleh Allah sehingga kita dapat melakukan hal-hal yang baik. (St. Paus Yohanes Paulus II, Homili Kongres Ekaristi Internasional di Philadelphia).
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 48:10-11)
Kami mengenangkan kasih setia-Mu, ya Allah, dalam rumah-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu memenuhi seluruh bumi, demikian juga kemahsyuran-Mu, ya Allah; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
Your merciful love, O God, we have received in the midst of your temple. Your praise, O God, like your name, reaches the ends of the earth; your right hand is filled with saving justice.
Suscepimus, Deus, misericordiam tuam in medio templi tui: secundum nomen tuum Deus, ita et laus tua in fines terræ: iustitia plena est dextera tua.
Mzm. Magnus Dominus et laudabilis nimis: in civitate Dei nostri, in monte sancto eius.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk memberi hidup baru bagi kami. Kami mohon, bangkitkanlah iman kami agar memiliki keberanian untuk berbagi hidup dan talenta kami kepada sanak saudara kami yang berkekurangan. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (2:2-5)
Hari Minggu Biasa XIV
Kebebasan tidak memberi kita izin untuk melakukan hal-hal yang buruk. Kebebasan diberikan kepada kita oleh Allah sehingga kita dapat melakukan hal-hal yang baik. (St. Paus Yohanes Paulus II, Homili Kongres Ekaristi Internasional di Philadelphia).
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 48:10-11)
Kami mengenangkan kasih setia-Mu, ya Allah, dalam rumah-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu memenuhi seluruh bumi, demikian juga kemahsyuran-Mu, ya Allah; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
Your merciful love, O God, we have received in the midst of your temple. Your praise, O God, like your name, reaches the ends of the earth; your right hand is filled with saving justice.
Suscepimus, Deus, misericordiam tuam in medio templi tui: secundum nomen tuum Deus, ita et laus tua in fines terræ: iustitia plena est dextera tua.
Mzm. Magnus Dominus et laudabilis nimis: in civitate Dei nostri, in monte sancto eius.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk memberi hidup baru bagi kami. Kami mohon, bangkitkanlah iman kami agar memiliki keberanian untuk berbagi hidup dan talenta kami kepada sanak saudara kami yang berkekurangan. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (2:2-5)
"Mereka adalah kaum pemberontak! Tetapi mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka."
Sekali peristiwa, kembalilah rohku ke dalam tubuhku, dan aku ditegakkannya. Maka aku mendengar Allah yang berbicara dengan aku. Beginilah firman-Nya, "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa yang memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga; mereka keras kepala dan tegar hati! Kepada keturunan inilah Aku mengutus engkau! Kepada mereka harus kaukatakan: Beginilah firman Tuhan Allah. Dan entah mereka mendengarkan entah tidak, sebab mereka adalah kaum pemberontak, mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, la = d, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan, sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 123:1-2a.2bcd.3-4; Ul: 2cd)
1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, Engkau yang bersemayam di surga, seperti mata para hamba laki-laki, memandang kepada tangan tuannya.
2. Seperti mata hamba perempuan, memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
3. Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan; sudah cukup kenyang jiwa kami dengan olok-olok orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:7-10)
"Aku lebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku."
Saudara-saudara, agar aku jangan meninggikan diri karena penyataan luar biasa yang aku terima, aku diberi suatu duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk mengecoh aku, agar aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu aku lebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Roh Tuhan ada pada-Ku Ia mengutus Aku menyampaikan Kabar Baik kepada orang miskin.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:1-6)
"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
YESUS DITOLAK
Cerita Yesus ditolak di Nazaret adalah cerita yang ada di dalam Injil Matius dan Lukas. Tekanan Injil Markus ada pada soal identitas Yesus yang "ditelanjangi" karena mereka mengenal asal Yesus. Namun mereka hanya mengenal Yesus secara lahiriah saja, yakni mengenal orangtua dan kerabat-Nya saja. Mereka tidak mengenal kedalaman kepribadian Yesus. Mereka tidak melihat bahwa Yesus berhikmat dan hikmat-kebijaksanaan itu berasal dari Allah. Mereka tidak melihat Yesus sebagai Nabi dan Allah yang hadir di tengah-tengah mereka.
Ada ungkapan dalam masyarakat, 'don't judge the book by the cover". Ungkapan itu ada benarnya dalam hidup bermasyarakat. Kita menilai orang, seperti orang Nazaret, dari penampilan luarnya saja. Kita tidak melihat lebih ke dalam. Karena hanya mengenal luarnya, kita gampang sekali menilai orang dengan kata-kata kita yang sering bernuansa gosip. Mari kita menghargai orang dari perjumpaan kita dengannya dan tindakannya yang diperlihatkan kepada kita. [RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018]
Antifon Komuni (Mzm 34:9)
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan. Berbahagialah orang yang berharap pada-Nya.
Taste and see that the Lord is good; blessed the man who seeks refuge in him.
Gustate et videte, quoniam suavis est Dominus: beatus vir, qui speret in eo.
Antifon Komuni (Mzm 34:9)
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan. Berbahagialah orang yang berharap pada-Nya.
Taste and see that the Lord is good; blessed the man who seeks refuge in him.
Gustate et videte, quoniam suavis est Dominus: beatus vir, qui speret in eo.