Hari Biasa Pekan XIII
“Mencintai berarti menghendaki yang baik untuk seseorang” (St. Thomas Aquinas)
Antifon Pembuka (Mzm 85:11-12)
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi dan keadilan akan merunduk dari langit.
Doa Pembuka
Ya Allah, kami mohon semoga kami Kauberkati dan Kausinari dengan sabda-Mu. Semoga kami melalui Roh Kudus Kaucipta menjadi orang yang suka membangun kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Amos (9:11-15)
Tuhan bersabda, “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh. Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya. Aku akan membangunnya kembali seperti pada zaman dahulu kala, supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,” demikianlah sabda Tuhan yang melakukan hal ini. “Sungguh, waktunya akan datang.” Demikianlah sabda Tuhan, “bahwa pembajak dan penuai akan susul menyusul, demikian juga pengirik buah anggur dan penabur benih. Gunung-gunung akan mengalirkan anggur baru, dan segala bukit akan kebanjiran. Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel; mereka akan membangun kota-kota yang lengang dan mendiaminya. Mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya. Mereka akan membuat kebun buah-buahan dan makan buahnya. Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,” sabda Tuhan Allahmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan
atau
Tuhan berbicara tentang damai kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 85:9.11-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya mereka jangan kembali kepada kebodohan?
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-17)
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan bertanya, “Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Tuhan Yesus datang ke dunia membarui segala-galanya, juga dalam hal berpuasa. Puasa harus diarahkan, dipusatkan dan diserahkan kepada Tuhan Yesus. Dalam Dia dan bersama Dia umat bergembira dan juga berpuasa. Yesus adalah Sang Mempelai yang telah lama dinanti-nantikan. Kehadiran-Nya mau berbagi sukacita, maka harus disambut dengan gembira dan bahagia. Puasa bukan tujuan atau puncak prestasi, yang bisa dibanggakan d hadapan Tuhan. Puasa adalah perbuatan silih terhadap dosa. Puasa dapat mendukung permohonan yang mendesak. Puasa adalah ungkapan murni, suci serta tulus cinta kita atas kehadiran Tuhan Yesus pada diri kita, yang berusaha mendekatkan diri kepada-Nya dengan doa dan lakutapa serta puasa yang kita lakukan. Puasa, bukan agar dinilai saleh, disebut suci, agar dipuji karena bisa tidak makan dan minum. Tetapi untuk menjauhi dosa yang biasa kita lakukan dalam hidup sehari-hari. Terutama dosa-dosa langganan sehari-hari kita. Puasa dimaksudkan untuk persiapan menanti kedatangan rahmat Tuhan. Puasa menciptakan disposisi yang baik untuk rahmat itu. Ibarat membersihkan piring yang akan digunakan untuk menyajikan makanan yang enak dan sehat.
Doa Malam
Tuha Raja Damai, syukur dan terima kasih kepada-Mu, karena Engkau telah menyertaiku sepanjang hari ini. Bantulah aku menutup hari ini dengan hati damai. Jangan biarkan aku terus-menerus larut dalam masa lampau tetapi bantulah aku untuk senantiasa siap menghadapi kenyataan hari ini. Semoga hari esok lebih baik dari hari ini. Amin.