Peringatan Wajib St. Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja
Ia membuka mulutnya di tengah umat. Roh kebijaksanaan dan pengetahuan dilimpahkan Tuhan ke dalam hatinya. Ia dihias semarak kemuliaan.
Doa Pembuka
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (2:1-3a.13b-17)
Saudara-saudara, tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan berkumpulnya kita dengan Dia, kami minta kepadamu, jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh kabar atau surat yang dikatakan berasal dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba. Hendaknya kalian jangan sampai disesatkan orang dengan cara bagaimana pun juga. Allah dari mulanya telah memilih kalian untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kalian dalam kebenaran yang kalian percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kalian lewat Injil yang kami wartakan, sehingga kalian dapat memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kalian terima dari kami baik secara lisan, maupun secara tertulis. Semoga Tuhan kita Yesus Kristus dan Allah, Bapa kita, menghibur dan memperkuat hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik. Sebab Allah mengasihi kita, Ia memberi kita hiburan abadi dan harapan baik karena kasih karunia-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil.
Ayat. (Mzm 96:10-13)
1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak sorai.
3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:23-26)
Pada waktu itu Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kalian bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kalian abaikan, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan. Hai kalian pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kalian tepiskan dari minumanmu tetapi unta di dalamnya, kalian telan. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kalian bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang-orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengutuk ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dengan kata: "Celakalah kamu!" Tidak hanya berkata demikian, Yesus marah kepada mereka dengan menyebut mereka: orang munafik, pemimpin buta, orang-orang bodoh dan orang-orang buta." Teguran Yesus kepada orang Farisi dan ahli Taurat tidak didasari oleh kebencian. Sebaliknya Yesus menegur para ahli Taurat dan orang Farisi atas dasar kasih. Yesus ibarat orang tua yang marah melihat anaknya melakukan sesuatu yang salah. Semua itu, Yesus lakukan demi kebaikan dan keselamatan manusia. Hal ini menjadi sesuatu yang penting bagi kita. Sebab terkadang kita tidak mau dan tidak berani mengeritik orang lain yang melakukan suatu kesalahan dan dosa. Kita lupa bahwa kita mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat. Sebab keselamatan yang Yesus wartakan tidak hanya untuk diri kita, melainkan ditujukan kepada semua manusia termasuk orang yang berbuat dosa. Maka sesungguhnya kita umat Kristiani mempunyai kewajiban untuk mengingatkan serta menyadarkan sesama kita yang berbuat jahat. Jika orang yang kita tegur, mau mendengar dan menjadi baik, maka kita telah menyelamatkan jiwanya. Sebaliknya, jika orang mengabaikan teguran, kita terbebas dari dosa sosial.