Hari Minggu Biasa XXIV
Yesus menerima pengakuan iman Petrus, yang mengakui-Nya sebagai Mesias, tetapi menyatakan dalam kaitan dengan itu kesengsaraan yang harus ditanggung Putra Manusia Bdk. Mat 16:16-23.. Ia menyatakan bahwa Kerajaan Mesias-Nya terletak, baik dalam asalnya yang ilahi sebagai putra manusia "yang telah turun dari surga" (Yoh 3:13) Bdk. Yoh 6:62; Dan 7:13., maupun juga dalam perutusan-Nya sebagai Penebus, sebagai Hamba Allah yang menderita: "Anak Manusia tidak datang untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:28) Bdk. Yes 53:10-12.. Karena itu arti benar tentang Kerajaan-Nya baru dinyatakan melalui salib Bdk. Yoh 19:19-22; Luk 23:39-43.. Baru sesudah kebangkitan-Nya Kerajaan Mesias-Nya dapat diumumkan oleh Petrus di depan umat Allah: "Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus" (Kis 2:36). (Katekismus Gereja Katolik, 440)
Antifon Pembuka (Lih. Sir 36:15-16)
Berikanlah damai kepada mereka yang mengandalkan Dikau, ya Tuhan, agar terbuktilah kebenaran para nabi-Mu. Dengarkanlah doa-doa hamba-Mu dan umat-Mu Israel.
Da pacem, Domine, sustinentibus te, ut prophetæ tui fideles inveniantur: exaudi preces servi, et plebis tuæ Israel.
Mzm. Lætatus sum in his quæ dicta sunt mihi: in domum Domini ibimus.
Give peace, O Lord, to those who wait for you, that your prophets be found true. Hear the prayers of your servant, and of your people Israel.
Doa Pembuka
Ya Allah, Putra-Mu rela menderita sampai wafat di salib demi keselamatan kami. Semoga salib Putra-Mu itu selalu menjadi sumber kekuatan pada saat kami mengalami penderitaan dan menjadi pendorong bagi kami untuk berempati terhadap penderitaan sesama. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (50:5-9a)
Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberikan punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sungguh, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim
Ayat. (Mzm 116:1-2.3-4.5-6.8-9; Ul: 9)
1. Aku mengasihi Tuhan, sebab Ia mendengarkan suara permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka semua hidupku aku akan berseru kepada-Nya.
2. Tali-tali maut telah melilit aku dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku; aku mengalami kesesakan dan kedukaan, tetapi aku menyerukan nama Tuhan, "Ya Tuhan luputkanlah kiranya aku.
3. Tuhan adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang. Tuhan memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya!"
4. Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari maut, Engkau telah meluputkan mataku dari air mata, dan kakiku dari tersandung. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, di negeri orang-orang hidup.
"Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati."
Saudara-saudaraku, apakah gunanya kalau seorang mengatakan bahwa ia beriman, tetapi tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Misalnya saja, seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari. Kalau seorang dari antara kamu berkata kepadanya, 'Selamat jalan! Kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang' tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang diperlukan tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian pula halnya dengan iman! Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya mati. Tetapi mungkin ada orang berkata, 'Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan'; aku akan menjawab dia, 'Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku'.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Gal 6:14; 2/4)
Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab oleh-Nya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:27-35)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
"Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati," demikian Rasul Yakobus (Yak 12:17). Bagi Rasul Yakobus, iman hendaknya diwujudnyatakan dalam perbuatan kasih. Hanya dengan demikian iman itu berguna bagi diri kita dan juga bagi sesama. Rasul Petrus disebut iblis oleh Yesus, oleh karena menghalangi Yesus yang sedang dalam perjalanan menuju pengorbanan diri-Nya bagi keselamatan dunia (bdk. Mrk 8:33). Petrus baru saja mengakui Yesus sebagai juruselamat, setelah itu dengan segera ia menjadi penghalang bagi karya keselamatan-Nya. Hari ini kita sebagai pengikut Kristus diingatkan akan pentingnya menunjukkan iman kita dalam perbuatan kasih. Kita benar-benar orang yang beriman kepada Kristus sebagai juruselamat apabila kehidupan kita sendiri mendukung karya keselamatan Kristus dalam perbuatan kasih kepada sesama, dan bukannya menjadi penghalang bagi karya keselamatan-Nya dengan mengabaikan kasih dalam hidup in.. (RD Yohanes Rusae, Majalah Liturgi Vol. 29, No. 3)
Antifon Komuni (Mzm 36:8)
Betapa berhaga kasih setia-Mu, ya Allah! Kiranya anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.
How precious is your mercy, O God! The children of men seek shelter in the shadow of your wings.
Atau (Bdk. 1Kor 10:16)
Piala syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur adalah persekutuan dengan Darah Kristus; roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan Tubuh Tuhan.
The chalice of blessing that we bless is a communion in the Blood of Christ; and the bread that we break is a sharing in the Body of Christ.
Atau (Mat 16:24)
Qui vult venire post me, abneget semetipsum: et tollat crucem suam, et sequator me.
Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.