| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 28 November 2018 Hari Biasa Pekan XXXIV

Rabu, 28 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXIV
 
Dengan mengembara di antara penganiayaan dunia dan hiburan yang diterimanya dari Allah, Gereja maju. --- St. Agustinus
 

Antifon Pembuka (Why 15:3bc)

Agung dan mengagumkan segala karya-Mu, ya Tuhan Allah Mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya Raja segala bangsa.
 
Doa Pembuka
  

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan jalan keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga Sabda-Nya yang kami dengar sungguh menjadi bekal perjalanan hidup kami untuk mewujudkan cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera serta untuk memasuki Kerajaan-Mu yang abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Wahyu (15:1-4)
      
 
"Mereka melagukan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba."
    
Aku, Yohanes, melihat suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir. Dengan itu berakhirlah murka Allah. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur dengan api, dan di tepi lautan kaca itu berdirilah orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Mereka memegang kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya, “Besar dan ajaiblah segala karya-Mu ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab hanya Engkaulah yang kudus; semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala penghakiman.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Besar dan ajaiblah segala karya-Mu, ya Tuhan, Allah yang mahakuasa!
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
3. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak sorai bersama-sama.
4. Biarlah mereka bersorak di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.     

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)
    
"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
      
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan
   
    Tidak sedikit orang kristiani yang kebingungan kalau ditanya soal-soal imannya. Ketika ditanya mengenai arti Allah Tritunggal, kebanyakan orang kristiani selalu merasa kesulitan untuk menjelaskannya. Tidak sedikit pula yang harus tergagap-gagap ketika ditanya orang tentang berbagai praktik orang Katolik seperti penggunaan patung, rosario, salib, tanda salib dan berbagai pertanyaan seputar iman dan tradisi Gereja. Tentu ini menjadi tantangan bagi orang kristiani untuk selalu mendalami imannya secara mendalam, entah dengan banyak membaca, ikut kursus evangelisasi, diskusi dengan para pastor atau syukur-syukur teolog. 
 
 Pada Injil hari ini Tuhan Yesus menunjukkan hal yang jauh lebih penting dan pokok, saat kita menghadapi tantangan beriman. Yesus mengingatkan bahwa semua murid-Nya akan menghadapi penganiayaan dan berbagai kesulitan di hadapan publik atau masyarakat. Berbagai pertanyaan tentang iman kristiani di atas adalah salah satu bentuk tantangan yang harus dihadapi. Justru saat itu menjadi kesempatan kita untuk bersaksi terhadap iman kita kepada Kristus. Tetapi yang menarik, Yesus tidak meminta kita mengikuti kursus teologi atau apalagi kuliah teologi dahulu. Tuhan justru berkata: "Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu." Contoh pada para Rasul dan Santo Stefanus di hadapan Mahkamah Agama Yahudi amat jelas ditunjukkan dalam kisah para rasul. Akan tetapi makna sabda Tuhan ini bukan hanya menyangkut soal kemampuan bersilat lidah atau berdebat tentang iman, tetapi lebih menyangkut kata-kata hikmat yang terpancar melalui sikap dan tindakan para murid Kristus yang tetap bertahan dalam iman dan keyakinan teguh yang mengalir dari kedekatannya dengan Tuhan sendiri.
 
 Orang yang dekat dan bersatu betul dengan Kristus tidak akan pernah kehilangan kata-kata hikmat yang sanggup menjawab semua tantangan orang luar terhadap iman kita. Tetapi urutannya jelas dan tegas: kita mesti seorang yang memang telah begitu dekat hubungannya dengan Kristus, yang dibangun melalui hidup doa yang kuat, dan telah sungguh menghayati hidup iman secara konsekuen dan mendalam. Baru kalau begitu kita akan sanggup melahirkan kata-kata hikmat, juga kalau itu cuma satu atau dua kata saja, tetapi bisa kena dan berdampak kuat. Mengapa? Sebab penghayata jauh lebih penting dari kata-kata. Kalau kita memiliki penghayatan yang kuat terhadap iman kita pada Kristus, dan kita begitu dekat bersama Kristus, maka sikap dan perkataan kita akan mengalir dengan sendirinya. Dan orang lain akan merasakan aura dan dampak dari kedekatan kita dengan Kristus itu. 
 
Antifon Komuni (Why 2:10c)
 
Hendaklah kalian setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniai kalian mahkota kehidupan. 

  
EM/Inspirasi Batin 2018

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy