Sabtu, 29 Desember 2018
Hari Kelima dalam Oktaf Natal
Hari Kelima dalam Oktaf Natal
Hai orang Kristiani, sadarilah keadaanmu: Kodrat Allah sendiri ikut kamu miliki.-- St. Leo Agung
Antifon Pembuka (bdk. Yoh 3:16)
Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Putra Tunggal-Nya, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup abadi.
God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all who believe in him may not perish, but may have eternal life.
Antifon Pembuka (bdk. Yoh 3:16)
Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Putra Tunggal-Nya, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup abadi.
God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all who believe in him may not perish, but may have eternal life.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau mengutus Putra-Mu untuk menerangi dunia yang gelap. Bantulah kami untuk memperingati kelahiran-Nya dengan puji-pujian yang pantas. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:3-11)
"Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang."
Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata “Aku mengenal Allah”, tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara terkasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu; perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang melenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya, ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Kristuslah cahaya yang menerangi para bangsa. Dialah kemuliaan bagi umat Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-35)
"Kristus cahaya para bangsa."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Devosi kepada Maria sebagai Bunda Dukacita (Mater Dolorosa) berasal dari Injil Lukas 2:35. Dalam ayat tersebut, Simeon menubuatkan bahwa "suatu pedang akan menembus jiwa Maria." Biasanya orang menghitung tujuh dukacita atau 'pedang' yang menembus jiwa Maria. Ketujuh 'pedang' itu antara lain: nubuat Simeon atas diri Maria, Pengungsian ke Mesir, Sabda Maria: "Lihatlah ayah dan ibumu mencari Engkau dengan cemas" (Ketika Yesus tertinggal di Bait Allah), pertemuan dengan Yesus yang memanggul salib, ibu Maria berdiri di kaki salib, Yesus diturunkan dari salib dan diletakkan di pangkuan ibunda (adegannya seperti digambarkan oleh Michelangelo dengan patung Pieta-nya), dan Yesus dimakamkan.
Dengan mengetahui ketujuh "pedang" yang melukai jiwa Maria itu, kita dapat melihat betapa dalam dukacita yang dirasakan Maria dalam mendampingi Putranya. Maria dapat menggunakan kata-kata Daud, "sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah. Sepanjang hari aku berjalan dengan dukacita."
Bersama Maria, Bunda Dukacita, kita dapat tetap teguh setia pada Yesus, Putra Bapa. Dengan melalui jalan dukacita, kita diingatkan untuk menanamkan pengharapan dalam iman kepada Yesus, Putra Bapa. Dalam dukacita mendampingi Putranya, Maria memperoleh sukacita. (ISM/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018)
“Andai saja Tuhan tidak memelihara hidup Maria dengan mukjizat istimewa di setiap saat kehidupannya, dukacitanya yang begitu dahsyat itu pastilah telah mengakibatkan kematiannya” (St. Anselmus)
Melalui rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, Fajar pagi dari tempat yang tinggi akan mengunjungi kita.
Through the tender mercy of our God, the Dawn from on high will visit us.
Doa Malam
Yesus, Engkau hadir dalam dunia fana
ini, gembirakanlah hati kami selalu akan rahmat kehadiran-Mu. Sebab
Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.