Seri Liturgi
KETAHUILAH COLLECTA
Syalom aleikhem.
Setelah Kemuliaan, ada Collecta (baca: kolekta), yaitu Doa Pembuka Misa. Dalam Collecta, secara rohani imam mengumpulkan satu per satu doa semua umat yang hadir, lalu membawa semuanya kepada Tuhan Yesus Sang Pengantara. Karena itu, umat perlu berdoa secara pribadi dalam hati pada waktu Collecta. Kalau seorang umat tak berdoa, imam tak bisa “memungut doanya” untuk dibawa kepada Tuhan.
Dua hal yang perlu dilakukan umat pada waktu Collecta:
1) menyadari kehadiran Tuhan;
2) mengucapkan dalam hati doa masing-masing.
Menyadari kehadiran Tuhan membuat orang menaruh hormat dan perhatian selama Misa. Selain itu, orang perlu berdoa sendiri dalam hati. Itulah yang disebut “intensi” (“ujub”) yang harafiah bermakna “maksud; niat”. Contoh: mendoakan si A yang sakit, si B yang berulang tahun, si C yang mendapat pekerjaan dsb. Dapat juga intensi untuk diri atau keluarga sendiri. Dengan adanya intensi, orang punya arah yang jelas selama Misa.
Umat perlu punya intensi dalam setiap Ekaristi. Dengan punya intensi, orang mengarahkan diri kepada Tuhan. Bila punya intensi, seluruh doa/tindakan terarah kepada intensi itu, lalu kepada seluruh Misa dan akhirnya kepada Tuhan.
Jadi, entah imam menyuruh Anda berdoa atau tidak pada saat Collecta, Anda harus sudah tahu bahwa itulah saatnya berdoa. Ada imam yang menyampaikan secara jelas: “Berdoalah!”; ada pula yang tidak. Disuruh atau tidak, Anda sudah mengerti harus berbuat apa saat Collecta.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu A.
Katekis Daring