Hari Biasa Pekan III
Dengan penciptaan, Sabda menyatakan Allah itu Pencipta --- St Ireneus.
Antifon Pembuka (Mzm 37:3)
Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber iman kepercayaan, kami mohon iman akan Sabda-Mu, dan resapkanlah ke dalam lubuk hati kami janji-Mu akan memberi kehidupan, agar kami menjadi orang yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:32-39)
Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber iman kepercayaan, kami mohon iman akan Sabda-Mu, dan resapkanlah ke dalam lubuk hati kami janji-Mu akan memberi kehidupan, agar kami menjadi orang yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:32-39)
"Kalian telah menderita banyak, sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu."
Saudara-saudara, ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita karena kamu harus bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman, dan ketika hartamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih langgeng sifatnya. Sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu, karena besarlah upah yang menantinya. Kamu sungguh memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab dalam Alkitab tertulis: "Sedikit, atau bahkan sangat sedikit waktu lagi, Dia yang ditetapkan untuk datang itu akan tiba tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, Aku tidak berkenan lagi kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan akan binasa! Sebaliknya: Kita ini orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat (Mzm 37:3-4.5-6.23-24.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
3. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Kalaupun ia jatuh, tidaklah sampai binasa, sebab Tuhan menopang tangannya.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik. Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)
"Kerajaan Surga seumpama orang yang menabur benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."
Pada
suatu ketika Yesus berkata, "Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan
Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia
tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas
itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi
dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir,
kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu
sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah
tiba". Yesus berkata lagi, "Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan
Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya?
Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang
biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi.
Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada
segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar,
sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya".
Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada
mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak
berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan
segala sesuatu secara tersendiri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Ketika mendengar kabar bahwa seribu hari meninggalnya bapak atau ibu itu akan diadakan minggu depan misalnya, kita biasa berkomentar: “Lho kok sudah seribu hari, ya, bapak/ibu itu meninggalkan kita.…” Sebuah reaksi yang umum dan wajar, ”tidak terasa”. Walaupun sebenarnya harus dikatakan bahwa bagi keluarga yang ditinggalkan, meninggalnya bapak atau ibu itu tetaplah sebuah peristiwa yang menyedot emosi dengan proses perjuangan untuk menerima yang tidak mudah pula.
Proses yang sebenarnya penuh perjuangan tetapi tidak terasa bagi banyak orang adalah salah satu ciri kehadiran Kerajaan Allah. Dalam perumpamaan dari Yesus tentang benih yang ditabur pada hari ini, jelas sekali makna pewartaan Yesus bahwa Kerajaan Allah itu karya Allah yang tidak selalu dirasakan atau diketahui oleh manusia, dan bahwa Kerajaan Allah itu sering mulai dari hal-hal yang kecil dan sepele. Banyak proses dalam hidup ini yang disertai oleh Allah sendiri tetapi nyatanya tidak diketahui dan tidak dilihat oleh manusia. Dalam contoh di atas, perjuangan untuk menerima saudaranya yang dipanggil Tuhan tetaplah proses yang tidak mudah untuk sebagian orang. Tetapi bagi tetangga, semuanya seperti berjalan begitu saja, dan tahu-tahu seluruh proses penerimaan itu telah selesai. Begitu pula hal lain, seperti proses pendidikan anak-anak kita, proses “pengmsanan kita” di suatu tempat tinggal baru, proses untuk memasuki lingkungan kerja yang baru… benar-benar butuh perjuangan awal yang tidak mudah, tetapi tahu-tahu lha kok sudah sekian tahun itu berjalan dengan baik. Bagaimana bisa? Jawabannya satu: karena Tuhan menyertai proses itu, Tuhan mengurus dan bekerja bukan hanya dari tahun ke tahun, tetapi dari detik ke detik, menit ke menit setiap harinya.
Marilah kita menghargai proses perjuangan hidup ini, yang secara manusiawi sering tidak mudah, tetapi nyatanya dapat berjalan dengan baik setelah sekian waktu lamanya, dan tahu-tahu buah akhirnya indah dan memesona. Itu hanya ada satu kemungkinan jawaban: Tuhan yang mengurus dan menyertai proses tersebut, sebagaimana benih yang ditabur dan pada waktunya menghasilkan buah dan siap dipanen!
Doa Malam
Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur bahwasanya Engkau telah memulai membuka kedamaian di tengah-tengah kami melalui Yesus, Sabda-Mu yang terpercaya. Kami mohon, semoga kami selalu setia dalam kata dan karya mengingat kebahagiaan umat manusia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Ketika mendengar kabar bahwa seribu hari meninggalnya bapak atau ibu itu akan diadakan minggu depan misalnya, kita biasa berkomentar: “Lho kok sudah seribu hari, ya, bapak/ibu itu meninggalkan kita.…” Sebuah reaksi yang umum dan wajar, ”tidak terasa”. Walaupun sebenarnya harus dikatakan bahwa bagi keluarga yang ditinggalkan, meninggalnya bapak atau ibu itu tetaplah sebuah peristiwa yang menyedot emosi dengan proses perjuangan untuk menerima yang tidak mudah pula.
Proses yang sebenarnya penuh perjuangan tetapi tidak terasa bagi banyak orang adalah salah satu ciri kehadiran Kerajaan Allah. Dalam perumpamaan dari Yesus tentang benih yang ditabur pada hari ini, jelas sekali makna pewartaan Yesus bahwa Kerajaan Allah itu karya Allah yang tidak selalu dirasakan atau diketahui oleh manusia, dan bahwa Kerajaan Allah itu sering mulai dari hal-hal yang kecil dan sepele. Banyak proses dalam hidup ini yang disertai oleh Allah sendiri tetapi nyatanya tidak diketahui dan tidak dilihat oleh manusia. Dalam contoh di atas, perjuangan untuk menerima saudaranya yang dipanggil Tuhan tetaplah proses yang tidak mudah untuk sebagian orang. Tetapi bagi tetangga, semuanya seperti berjalan begitu saja, dan tahu-tahu seluruh proses penerimaan itu telah selesai. Begitu pula hal lain, seperti proses pendidikan anak-anak kita, proses “pengmsanan kita” di suatu tempat tinggal baru, proses untuk memasuki lingkungan kerja yang baru… benar-benar butuh perjuangan awal yang tidak mudah, tetapi tahu-tahu lha kok sudah sekian tahun itu berjalan dengan baik. Bagaimana bisa? Jawabannya satu: karena Tuhan menyertai proses itu, Tuhan mengurus dan bekerja bukan hanya dari tahun ke tahun, tetapi dari detik ke detik, menit ke menit setiap harinya.
Marilah kita menghargai proses perjuangan hidup ini, yang secara manusiawi sering tidak mudah, tetapi nyatanya dapat berjalan dengan baik setelah sekian waktu lamanya, dan tahu-tahu buah akhirnya indah dan memesona. Itu hanya ada satu kemungkinan jawaban: Tuhan yang mengurus dan menyertai proses tersebut, sebagaimana benih yang ditabur dan pada waktunya menghasilkan buah dan siap dipanen!
Doa Malam
Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur bahwasanya Engkau telah memulai membuka kedamaian di tengah-tengah kami melalui Yesus, Sabda-Mu yang terpercaya. Kami mohon, semoga kami selalu setia dalam kata dan karya mengingat kebahagiaan umat manusia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
EM/INSPIRASI BATIN 2019