“Satu-satunya yang lahir tanpa dosa ialah Dia yang dilahirkan tanpa keterlibatan pria.” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (lih. Yoh 1:1)
Sejak awal mula Sabda itu Allah, dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu, karena kami telah Kauperkenankan mengetahui Engkaulah Sumber Segala Kebaikan. Berilah kami hati yang baik untuk mengalami kehadiran Kristus, Sang Mesias, dalam hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:7-10)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi. Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:35-42)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Orang yang bertanya: “Di mana engkau tinggal?”, biasanya akan dijawab dengan, memberi alamat rumah atau tempat berdomisili, baik tetap maupun sementara. Namun ketika pertanyaan itu disampaikan oleh Yohanes kepada Yesus, dijawab-Nya: “Marilah dan kamu akan melihatnya.” Memang terasa tidak nyambung antara pertanyaan dan jawabannya. Sebelum itu Yesus bertanya kepada kedua murid-Nya: “Apakah yang kamu cari?”, dan mereka menjawab: “Rabi, di manakah Engkau tinggal?” Melalui tanya-jawab yang demikianlah, akhimya Andreas menyimpulkan: “Kami telah menemukan Mesias (artinya Kristus)” (Yoh. 1:41). Itulah sekelumit percakapan yang akhirnya membawa beberapa orang menjadi murid-murid Yesus.
Dari penggalan perikop Injil Yohanes ini, selanjutnya kita bisa menarik kesimpulan bahwa temyata akhimya Yesus menyampaikan pewahyuan tentang diri-Nya. Yesus disebut sebagai Mesias, artinya “Yang Diurapi”, menjadi Penyelamat siapa saja yang mengikuti Dia clan beriman kepada-Nya. Salah seorang dari mereka adalah Simon anak Yohanes, yang dinamakan Kefas (artinya: Petrus) atau Batu Karang. Dialah yang selanjutnya menjadi dasar kokoh untuk Gereja atau persekutuan jemaat orang Kristen yaitu orang-orang yang percaya kepada Kristus. Kita pun yang telah mendengar pewartaan tentang Kristus dan menjadi murid~Nya, sudah selayaknya kalau kita rindu tinggal bersama Yesus karena kita beriman kepada Yesus. Iman kita kepada Yesus perlu menjadi semakin dewasa dan kokoh dengan berada senantiasa dekat dengan-Nya dan mendengarkan sabda-sabda-Nya serta melaksanakannya. (ALS/INSPIRASI BATIN 2019)
Antifon Komuni (Ef 2:4)