| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 03 Januari 2019 Hari Biasa Masa Natal

Kamis, 03 Januari 2018
Hari Biasa Masa Natal

Dengan mencintai sesamamu dan memperhatikan mereka, kamu maju di dalam perjalananmu --- St Agustinus.
 
Antifon Pembuka (Mzm 118:26-27)

Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Dialah Tuhan Allah yang menerangi kita.
   
Blessed is he who comes in the name of the Lord: The Lord is God and has given us light.
   
Doa Pagi


Allah Bapa Yang Mahabaik, Putra-Mu yang tunggal telah tampak sebagai manusia, dan kami mengakui-Nya sebagai seorang di antara kami. Semoga hidup kami pun dapat disesuaikan dengan hidup-Nya berkat bantuan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan
dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:29-3:6)
  
"Setiap orang yang tetap berada dalam Yesus tidak berbuat dosa lagi."

Anak-anakku terkasih, jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Allah. Saudara-saudaraku terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia suci adanya. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Dan kamu tahu, bahwa Kristus telah menyatakan diri-Nya untuk menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada dalam Dia, tidak berdosa lagi, setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan mengenal Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita

Ayat. (Mzm 98:1.3c-4.5.6)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 1:14:12b)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, semua orang yang menerima-Nya diberi kuasa menjadi anak-anak Allah.
 
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:29-34)


"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia."
  
Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, Ia melihat Yesus datang kepadanya. Maka katanya, "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Sesudah aku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi Yang mengutus aku membaptis dengan air telah berfirman Jikalau engkau melihat Roh turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dia itulah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya! Maka aku memberikan kesaksian: Dia inilah Anak Allah."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan
  
Hari-hari sesudah hari raya Natal, bacaan-bacaan dalam perayaan Ekaristi mengajak kita semakin meyakini bahwa yang lahir pada hari Natal itu sungguh adalah Tuhan beserta kita. Penyertaan-Nya bukan hanya berada bersama, tetapi berkarya demi keselamatan umat manusia. Dialah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia seperti diserukan oleh Yohanes Pembaptis. Selanjutnya, ia memberikan kesaksian bahwa ketika membaptis Tuhan Yesus, Roh Kudus datang dan tinggal di atas-Nya dan menyatu dengan-Nya. Maka Dialah yang akan membaptis bukan dengan air, seperti Yohanes Pembaptis, melainkan dengan Roh Kudus. Pembaptisan oleh Yohanes adalah tanda pertobatan, sedangkan pembaptisan dengan Roh Kudus menyucikan. Baptis air oleh Yohanes menandakan bahwa penerima baptis bersedia dan mau bemsaha memperbaiki hidupnya. Usaha manusia menjadi yang utama; pertobatan yang terjadi merupakan hasil usaha manusiawi belaka. Pembaptisan dalam Roh Kudus mengubah manusia lama menjadi baru, yaitu menjadi anak-anak Allah. Itu terjadi karena kehendak dan karya Allah. Karena kasih-Nya Allah berkenan mengangkat manusia berdosa sebagai anakanak-Nya. Martabat manusia diangkat dari dalam kuasa dosa ke dalam kuasa-Nya dan mengambil bagian dalam hidup ilahi-Nya. Maka, penerimaan Sakramen Baptis yang menandakan kehadiran Allah yang menyelamatkan itu tidak boleh dipandang enteng. Untuk menerima-Nya diperlukan persiapan yang matang. Menerima sakramen tanpa persiapan yang baik memang tetap sah, tetapi akan terasa sebagai upacara atau ritus belaka dan kurang menghayati maknanya yang amat mendalam itu.

Seperti Yohanes memberi kesaksian tentang Yesus sebagai Anak Domba Allah, kita pun mesti memberikan kesaksian bahwa Dia yang kita rayakan kelahiran-Nya adalah benar-benar Allah yang mendatangi umat-Nya. Ini yang mestinya menjadi pokok perhatian kita ketika merayakan Natal. Pewartaan dan kesaksian mengenai hal itu jauh lebih penting daripada pesta atau perayaan dengan kegiatan-kegiatan heboh. Dengan merayakan Natal, perayaan syukur atas karya keselamatan Allah yang kita terima mesti mewujud dalam hidup kita setelah merayakan Natal. Tanpa adanya perubahan hidup, merayakan Natal menjadi lebih bersifat seremonial daripada perayaan iman. jika demikian perayaan Natal dari tahun yang satu ke tahun berikumya akan berlalu tanpa arti. Kalaupun Natal tahun tertemu membawa kesan, sering hanya sebatas pada kesemarakan upacara atau kemeriahan pesta belaka. Betapa sering terdengar ungkapan: “Natal tahun ini meriah sekali, tidak seperti tahun lalu. Kornya bagus dan berseragam; petugas liturgi disiapkan dengan baik.” Tentu amat disayangkan jika perayaan yang dipersiapkan dengan amat baik dan amat bermakna bagi keselamatan semua orang itu dibiarkan berlalu dari waktu ke waktu tanpa perubahan hidup iman yang lebih baik pada masa selanjutnya. Mari kita maknai Natal sebagaimana maksud dan isinya. (YH/INSPIRASI BATIN 2019)
 
Antifon Komuni (Ef 2:4; Rm 8:3)
  
Oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, Ia mengutus Anak-Nya dalam rupa manusia yang berdosa.
 
Because of that great love of his with which God loved us, he sent his Son in the likeness of sinful flesh.
    
Doa Malam

Tuhan Yesus, para murid Yohanes yang mendengar dan melihat Engkau sebagai Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia sangat takjub dan kemudian mengikuti Engkau serta tinggal bersama-Mu. Aku bersyukur karena telah memperoleh anugerah untuk mengikuti Engkau dan tinggal di dalam Engkau. Semoga karena rahmat-Mu aku sanggup untuk selalu berjalan bersama Engkau menuju kerajaan Allah. Amin.

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy