Hari Minggu Biasa II
Mukjizat perbanyakan roti menunjukkan lebih dahulu kelimpahan roti istimewa dari Ekaristi-Nya Bdk. Mat 14:13-21; 15:32-39.: Tuhan mengucapkan syukur, memecahkan roti dan membiarkan murid-murid-Nya membagi-bagikannya, untuk memberi makan kepada orang banyak. Tanda perubahan air menjadi anggur di Kana Bdk. Yoh 2:11. telah memaklumkan saat kemuliaan Yesus. Ia menyampaikan penyempurnaan perjamuan pernikahan dalam Kerajaan Bapa, di mana umat beriman akan minum Bdk. Mrk 14:25. anggur baru, yang telah menjadi darah Kristus. --- Katekismus Gereja Katolik, 1335
Antifon Pembuka (Mzm 66:4)
Seluruh bumi hendaknya menyembah Dikau, ya Allah, dan bermazmur bagi-Mu, meluhurkan nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.
All the earth shall bow down before you, O God, and shall sing to you, shall sing to your name, O Most High!
Omnis terra adoret te, Deus, et psallat tibi: psalmum dicat nomini tuo, Altissime.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau mengatur segala yang di langit dan di bumi. Dengarkanlah dengan rela permohonan-permohonan umat-Mu dan berilah damai-Mu bagi kami pada zaman ini. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (62:1-5)
Oleh karena Sion, aku tidak dapat berdiam diri. Dan oleh karena Yerusalem, aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatan menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu. Orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri. Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan, dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi “Yang-Ditinggalkan- Suami”, dan negerimu tidak akan disebut lagi “Yang-Sunyi”. Tetapi engkau akan dinamai “Yang-Berkenan-Kepada-Tuhan” dan negerimu akan disebut “Yang Bersuami”, sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami. Sebab seperti seorang jejaka menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu. Dan seperti seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atas engkau.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.7-10ac)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari kehari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa di antara segala suku.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
4. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (12:4-11)
Saudara-saudara, ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu, yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mukjizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-maram roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan sama. Ia memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali
Ayat. (2 Tes 2:14)
Allah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:1-11)
Pada waktu itu ada pesta perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ. Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, Maria berkata kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur!” Kata Yesus kepada ibu-Nya, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, Ibu? Saat-Ku belumtiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, “Apa yang Ia katakan kepadamu, buatlah!” Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu, “Isilah penuh tempayan-tempayan itu dengan air!” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka, “Sekarang cedoklah, dan bawalah kepada pemimpin pesta!” Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air yang telah menjadi anggur itu, - dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan yang mencedok air itu mengetahuinya, - ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya, “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dulu, dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik. Akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, dan merupakan yang pertama dari tanda-tanda-Nya. Dengan itu Yesus telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
"Mereka kehabisan anggur!” demikian kata Bunda Maria kepada Yesus setelah melihat bahwa anggur, salah satu bahan untuk berpesta dan bersukacita ternyata habis. Bunda Maria sangat tanggap akan situasi itu. Ia tidak rela bila sukacita keluarga yang menyelenggarakan pesta berubah menjadi nestapa yang akan dikenang banyak orang.
Dalam keadaan seperti itulah, ia datang kepada Yesus. Entahlah, apakah kala itu Bunda Maria memiliki kesadaran atau tidak akan mukjizat yang bisa terjadi oleh Yesus sehingga ia menyampaikan situasi genting itu kepada-Nya. Paling tidak, dengan memberitahukan keadaan tersebut kepada-Nya, barangkali Putranya bisa mencari cara untuk membantu tuan pesta; Dengan demikian, keluarga yang sedang berpesta terselamatkan dari rasa malu atau sedih pada saat ingin mengajak semua hadirin bersukacita. Meskipun Yesus berkata, ”Mau apakah engkau dari pada-Ku, Ibu? Saat-Ku belum tiba!", Bunda Maria dengan mantap memberitahu para pelayan, ”Apa yang Ia katakan kepadamu, buatlah!” Mukjizat pun terjadi. Mereka yang semua kehabisan anggur kini menikmatinya dalam berkelimpahan.
Keadaan terselimuti dan terpuruk dalam rasa malu dan sedih adalah keadaan seperti hidup yang kehilangan terang, keadaan kalah dan kehilangan semangat. ltulah keadaan tanpa kehadiran Allah atau ditinggalkan Allah. Orang-orang atau persisnya keluarga yang sedan berpesta itu sedang tidak menyadari bahwa Allah sedang hadir. Sikap Bunda Maria seolah-olah mengaktifkan kehadiran yang tidak tersadar; itu. Allah ada, sungguh ada dan sedang ada di sini, saat ini. Batinnya Seolah-olah menangkap suara Allah yang hendak menyalurkan belas kasih karena keprihatinannya. Ia sungguh tidak bisa berdiam diri dan tidak akan tinggal tenang jika kegelapan terus bergelayut menyirnakan keceriaan pesta perkawinan yang menjadi lambang sukacita orang-orang yang mendapatkan penyertaan Allah. Itulah batin seorang yang miskin di hadapan Allah. Ketika ia datang kepada Yesus, ia percaya bahwa kebenaran kata-kata Yesus akan bersinar seperti cahaya dan keselamatan menyala seperti suluh, dan terang kembali bersinar, keselamatan pun terjadi. Anggur dari Allah dengan kualitas terbaik tersedia berlimpah, menggantikan anggur dari manusia.
Sukacita orang beriman adalah sukacita yang berasal dari Allah. Ketika sang Sabda Kebijaksanaan Allah tersadari, hadir, tinggal dalam diri kita, maka sabda itu menjadi sumber air dengan kualitas baik yang terus-menerus memancar dari dalam diri kita. Air sabda kebijaksanaan itu menyegarkan setiap batin yang mengalami dahaga, kejernihannya menjadi terang bagi setiap jiwa yang suntuk meringkuk dalam bayang-bayang kegelapan akibat kepedihan-kepedihan hidup. Yesus, sabda Allah, menjadi pencerah dan pembebas batin-batin gundah. la bersabda, ”Datanglah kepada-Ku kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Belajarlah pada-Ku sebab Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapatkan ketenangan.”
Ketika sabda-sabda-Nya tinggal menetap dalam diri kita, memengaruhi kehidupan kita dan menuntun pikiran, perkataan dan perbuatan kita, kita pun seperti Bunda Maria, menjadi kehadiran yang memancarkan sinar keselamatan Allah. Itulah yang menyukakan hati Aiiah, yakni jika kehadiran kita menjadi penerus kehadiran belas kasih Allah, suatu saat terang kita memancar dan orang lain akan kembali melihat Allah. Setiap insan beriman, murid-murid Tuhan diundang untuk membantu orang kembali melihat Allah. [Rm. Agustinus Sutiono, O.Carm/RUAH]
Antifon Komuni (Mzm 34:6)
Tujukanlah pandangan-Mu kepada Tuhan maka wajahmu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu.