Rabu, 13 Februari 2019
Hari Biasa Pekan V
“Orang yang dibaptis menjalankan perutusannya di dalam Gereja, persekutuan semua orang yang dibaptis” (Katekismus Gereja Katolik, 2030)
Antifon Pembuka (Mzm 104:1)
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, betapa agunglah Engkau !
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahaagung, kami Kaupanggil untuk hidup bebas. Semoga kami selalu terbuka terhadap segala kebaikan dan berhasil menyingkirkan kejahatan dari hati kami, sehingga sanggup mengabdi Engkau dengan tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (2:4b-9.15-17)
Hari Biasa Pekan V
“Orang yang dibaptis menjalankan perutusannya di dalam Gereja, persekutuan semua orang yang dibaptis” (Katekismus Gereja Katolik, 2030)
Antifon Pembuka (Mzm 104:1)
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, betapa agunglah Engkau !
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahaagung, kami Kaupanggil untuk hidup bebas. Semoga kami selalu terbuka terhadap segala kebaikan dan berhasil menyingkirkan kejahatan dari hati kami, sehingga sanggup mengabdi Engkau dengan tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (2:4b-9.15-17)
"Tuhan Allah mengambil manusia dan menempatkannya di Taman Eden."
Ketika Tuhan Allah menjadikan bumi dan langit, belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa pun di padang, sebab Tuhan Allah belum menurunkan hujan ke bumi dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah. Tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu. Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuknya itu. Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; Ia menumbuhkan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya di Taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia, “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Ayat. (Mzm 104:1-2a.27-28.29b-30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.
2. Semuanya menantikan Engkau, untuk mendapatkan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
3. Apabila Engkau mengambil roh mereka maitilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka pun tercipta kembali dan Engkau membaharui muka bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda-Mu ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. Alleluya
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:14-23)
"Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."
Pada suatu hari, Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkanlah Aku, dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya!” Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! Sesudah itu Yesus masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak. Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Camkanlah! Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya lalu dibuang di jamban.” Dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal, Yesus berkata lagi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Dengan tegas Tuhan Yesus memberikan pandangan yang benar kepada semua yang mendengarkan-Nya, terutama mengenai najis dan tidak. Dari penjelasan Yesus menjadi jelas bahwa semua yang masuk ke dalam diri manusia adalah baik, karena manusia tentu saja mencari yang baik bagi dirinya. Maka Yesus benar, karena tidak ada manusia yang mau memasukkan yang jahat ke dalam dirinya. Tentu saja dalam hal ini, kita disadarkan akan perlunya selalu memilih yang baik bagi kita, yakni yang datang dari Sang Kebaikan, yakni Tuhan sendiri. Jika kita kurang bersih dan tercemarjuga berdosa, maka kedatangan Yesus bagi kita untuk membersihkan diri kita, itulah kebaikan dan keselamatan yang perlu kita terima dan sambut.
Selanjutnya Yesus mengingatkan bahwa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskan, yang mencemarkan. Oleh sebab itulah kita harus waspada pada diri kita sendiri, akan semua yang kita serap dari luar dan yang akan kita keluarkan kepada orang lain. Tindakan dan perkataan yang keluar dari kita terkadang bisa menyakitkan dan melukai orang Ilain bahkan sampai juga membunuh orang lain. lnilah yang menajiskan, yang keluar dari diri kita, yang merusak.
Dalam hal inilah, Yesus mengajak kita melihat diri kita masing-masing, teruta-ma bagaimana kita mengolah hidup kita dan yang kita tampilkan dalam perbuatan dan perkataan kita setiap hari. Perkataan Yesus ini sangat membantu kita agar kita tidak mudah menuduh atau mempersalahkan orang lain atau pihak lain dan menjadikan diri kitalah yang benar. Marilah kita menjadi berkat bagi sesama kita.
Doa Malam
Allah Bapa Mahakudus, bersihkanlah kiranya hati kami dengan Sabda pengampunan-Mu dan siapkanlah bagiku kebaikan, kedamaian dan kerukunan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
JM/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2019