| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 05 Februari 2019 Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir

Selasa, 05 Februari 2019
Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir
 

“Tuhan Yesus Kristus, Guru yang baik, aku bersyukur, sebab aku telah Kauberi kekuatan untuk mengatasi siksaan agoljo.” (St. Agata)

 

Antifon Pembuka

Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala.

Doa Pembuka


Ya Tuhan, Santa Agata, perawan dan martir, senantiasa menyenangkan hati-Mu karena berani mempertahankan kemurnian dan rela mati demi iman. Kami mohon, berikanlah belas kasih-Mu kepada kami berkat doa-doanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

       
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:1-4)
  
 
"Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita."
   
Saudara-saudara, kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita. Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan Dialah yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan! Dengan mengabaikan kehinaan Ia tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Yesus, yang tabah menanggung bantahan terhadap diri-Nya, bantahan yang datang dari pihak orang-orang berdosa. Janganlah kamu menjadi lemah dan putus asa, sebab dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan, akan memuji-muji Engkau.
Ayat. (Mzm 21:2b-27;8.30.31-32)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: Semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang, dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:21-43)
   
"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!
       
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakkan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada fadahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya aku akan smebuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus, dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya, “Talita kum”’ yang berarti, “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan 
   
  Hati penuh belas kasih dinyatakan oleh Yesus Sang Guru Junjungan saat berhadapan dengan sikap iman wanita yang telah dua belas tahun sakit pendarahan. Cukup banyak orang dan sahabat yang mempunyai kerinduan untuk mendapatkan kasih karunia Allah. Pelbagai macam cara diungkapkan, ada yang berdoa, berkunjung ke berbagai tempat ziarah, dan berusaha dengan aneka cara yang lain. Ada juga keluarga dan kerabat yang berjuang mencari cara pengobatan alternatif berdasarkan info yang diterima melalui para sanak saudara dan kenalan. Ada juga upaya melalui sikap batin yang dipadu dengan sikap pasrah sumarah oleh anak-anak dan kerabat bagi orang tuanya yang sudah dalam batas daya kemampuan agar bersiap memasuki keabadian dalam kesatuan kasih dengan Sang Pencipta. Hal-hal semacam ini menjadi dinamika hidup beriman. Kehadiran sanak saudara atau kerabat dalam komunitas lingkungan atau paguyuban menjadi kekuatan atau peneguh.

Hingga saat ini cukup banyak umat yang mengungkapkan tindakan simbolik dalam perayaan liturgi atau devosi atas pengalaman kehidupan yang menimpa dan memohon rahmat kasih Tuhan. Doa devosi Adorasi Ekaristi dan penyembahan

Sakramen Mahakudus, ziarah sembilan gua Maria, novena Tiga Salam Maria adalah beberapa jenis doa devosi yang sangat populer bagi umat. Hal ini menjadi penanda bahwa ungkapan iman seperti yang dinyatakan oleh wanita yang sudah dua belas tahun 5akit pendarahan, menjadi ungkapan iman yang diwujudkan dalam hidup harian umat. Tidak sedikit, orang tua yang ambil bagian memberikan dukungan bagi anak-anaknya yang sedang ujian atau mencari pekerjaan dengan jenis puasa tertentu. Para imam dan religius dalam ibadat harian atau Ekaristi yang dipersembahkan menyampaikan doa ermohonan dan intensi khusus bagi sanak saudara dengan ujud-ujud tertentu yang dimohon atau telah dijanjikan untuk didoakan. Semoga aneka tindakan iman dan perwujudan yang dibuat, selalu berpaut pada kemurahan hati Bapa yang berbelas kasih dan dinyatakan sangat jelas oleh Yesus Kristus Putra-Nya melalui anugerah Ekaristi bagi kehidupan kita. 


Antifon Komuni (Mrk 6:56)

Semua orang yang menjamah Yesus menjadi sembuh.
   
(FXS/INSPIRASI BATIN 2019)

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy