Senin, 11 Maret 2019 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Senin, 11 Maret 2019
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
  
”Sementara orang lain menderita kekurangan, janganlah kita bekerja untuk menimbun dan menumpuk harta.” (St. Gregorius dari Nazianze)
 

Antifon Pembuka (Mzm 123 (122) :2-3)

Sebagaimana mata seorang hamba tertuju kepada tuannya, demikian pula mata kita terarah kepada Allah, agar Ia mengasihi kita. Sayangilah kami, ya Tuhan, sayangilah kami.

Like the eyes of slaves on the hand of their lords, so our eyes are on the Lord our God, till he show us his mercy. Have mercy on us, Lord, have mercy.

Doa Pembuka

Allah Bapa Penyelamat orang berdosa, bukalah hati kami untuk menerima ajaran-Mu. Semoga kami bertobat dari dosa dan memperoleh manfaat dari matiraga kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
  
Bacaan dari Kitab Imamat (19:1-2.11-18)
   
"Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran."
      
Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaat Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah engkau memeras sesamamu manusia, dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15; R: Yoh. 6:64b)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (2Kor 6:2b)
Waktu ini adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan!
         
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)
 
"Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
  
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 

Inilah kisah penghakiman terakhir. Pada waktu itu Anak Manusia datang dalam kemuliaan. Ia akan bertindak sebagai Raja yang akan mengumpulkan semua bangsa di hadapan-Nya. Bangsa-bangsa itu akan dipisahkan seorang dari yang lain seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Domba akan ditempatkan di sisi kanan, kambing akan ditempatkan di sisi kiri. Pemisahan itu bukan atas dasar suku, bangsa, atau agama; tidak juga diadili secara massal; tetapi masing-masing menurut TINDAKANNYA sendiri.

Tindakan yang mana? Ternyata bukanlah tindakan-tindakan ’mulia’ seperti ketekunan beribadat, memajukan agama, membela negara, menyejahterakan keluarga; tetapi tindakan pelayanan kasih kepada mereka yang ”lapar, haus, asing, telanjang, sakit, dan dalam penjara”. Mereka itu adalah gambaran orang-orang kecil, menderita, tersisih, tak berdaya, lemah dan hina. Artinya, semua tindakan-tindakan ”mulia” lainnya bukan berarti tidak penting; itu semua tentu penting sejauh akhirnya menghasilkan buah untuk orang-orang yang sedang berkesusahan. Sebab – nyatanya – playanan kasih terhadap mereka adalah UKURAN TERAKHIR yang dipakai untuk menempatkan seorang di sisi kanan atau di sisi kiri.

Itu berarti, tindakan terhadap orang atau masyarakat kecil ini menjadi perhatian yang besar bagi Allah. Apa yang sekarang ini dibuat untuk membantu dan meringankan penderitaan mereka, akan menentukan apakah seorang kelak akan hidup bahagia atau celaka.

Yang menarik adalah bahwa orang-orang yang berkesusahan itu diidentikkan dengan gambar dan rupa Yesus sendiri. Tindakan belas kasih terhadap mereka adalah tindakan untuk Anak Manusia, sang Raja dan Hakim. “… segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Maka jelaslah, orang yang mau mengabdi pada Kristus tidak bisa tidak harus berbuat sesuatu pada sesamanya yang berkesusahan. Bahkan, orang yang tidak mengenal Kristus, sudah berbuat sesuatu untuk-Nya, jika orang itu melayani dengan kasih orang-orang yang bersengsara itu. Kepada orang-orang seperti itulah, rahmat kebahagiaan yang telah disiapkan Bapa akan diberikan, yaitu sebagai “domba” yang ditempatkan di sisi kanan-Nya.

Orang-orang yang berkesusahan itu ada di sekitar kita, mulai di dalam rumah kita, di daerah sekitar kita, di jalanan-jalanan yang kita lalui, di pemukiman-pemukiman kumuh, di penjara, di panti asuhan/panti jompo, dll. Pendek kata, mereka yang kecil, sederhana, miskin, terbelakang, lemah, tak berdaya, dianggap berdosa, disingkirkan, tertindas oleh kuasa lain, mengalami sakit-penyakit, luka-luka batin dll sejenis adalah “saudara yang paling hina”. Tak henti-henti-Nya Tuhan ‘mengirim’ orang-orang itu untuk hadir di hadapan kita dan ‘mengetuk’ pintu hati belas kasihan kita, sekaligus sebagai sarana untuk ’melatih’ dan ’memurnikan’ iman kita.

Pertanyaan yang sekarang tersisa: Apa yang sudah kita buat untuk mereka? Apakah komunitas kita sudah juga mewujudkan tindakan nyata bagi mereka? Dari jawaban terhadap pertanyaan itu, kita sekarang bisa tahu: Apakah kita betul-betul murid Yesus atau cuma sekedar ‘mengaku’ murid Yesus? (#Repost, sumber: M. Muliady Wijaya, Paroki Regina Caeli)

Antifon Komuni (Mat 25:40, 34)

Sungguh, Aku bersabda kepadamu: Apa pun yang kamu lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekali pun, itu kamu lakukan bagi-Ku. Datanglah kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, dan milikilah kerajaan yang tersedia bagimu sejak dunia dijadikan.

Amen, I say to you: Whatever you did for one of the least of my brethren, you did it for me, says the Lord. Come, you blessed of my Father, receive the kingdom prepared for you from the foundation of the world.
 
Doa Malam
 
Ya Allah, segala puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu atas limpah kasih-Mu. Berkatilah istirahat kami malam ini agar menyembuhkan kepenatan jiwa raga kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy