| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Seri Alkitab: INJIL MARKUS 3:31 (Bagian II)


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 209

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 3:31
Bagian II

Syalom aleikhem.
Mrk. 3:31
Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia.
Et venit mater eius et fratres eius, et foris stantes miserunt ad eum vocantes eum.

Sejak zaman para Bapa Gereja awal, “saudara-saudara Yesus” dalam ayat ini diartikan “kerabat”, bukan saudara kandung. Para Bapa Gereja tentu tidak menafsirkan Alkitab begitu saja sesuai paham masing-masing, melainkan berpatokan dan berdasarkan penafsiran para pendahulu mereka yang terhubung dengan mata rantai sinambung tak terputus sejak zaman Para Rasul. Hal berikutnya, Alkitab sendiri dapat menjadi pijakan kuat bagi penafsiran ayat ini.

Ungkapan “saudara” dalam Alkitab luas maknanya. Pertama, untuk saudara seiman. Pada Kis. 1:15 dikatakan “saudara-saudara… seratus dua puluh orang”. Itu bukan saudara kandung, tapi sesama pengikut ajaran Kristus. Begitu pulalah Kis. 11:1: “Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea”. Itu bukan saudara kandung Para Rasul, tapi sesama pengikut ajaran Kristus. Sangat jelas, “saudara” pada beberapa nas dalam Kisah Para Rasul (1:15; 11:1; 15:3; 21:7) merujuk para “sesama pengikut Kristus”.

Kedua, untuk saudara sebangsa. Pada Kis. 7:23 disebutkan: “saudara-saudara, yaitu orang-orang Israel”. Itu merujuk pada orang sebangsa; jelas sekali perinciannya dengan kata “yaitu”. Ayat 26 kembali menegaskan perihal itu, juga Kis. 13:15.38; 22:1; 28:17.

Ketiga, untuk kerabat. Menurut Kej. 29:15, Laban memanggil Yakub “saudara”, padahal ia paman Yakub. Ayah Yakub itu Ishak, ibu Yakub adalah Ribka. Sesuai Kej. 25:20, Ribka itu saudara kandung Laban. Artinya, Laban adalah paman Yakub; sebaliknya, Yakub keponakan Laban. Tak terbantah sudah, “saudara” pada Kej. 29:15 berarti “kerabat”, bukan saudara kandung.

Dengan berbagai bukti dari Alkitab sendiri, langsung benderang bahwa “saudara” tak selalu bermakna “saudara kandung”.

Berikutnya makin terang bahwa “saudara” pada Mrk. 3:31 ini bukan saudara kandung. Mari lihat Mrk. 15:40. Ada para perempuan yang melihat dari jauh peristiwa penyaliban Tuhan Yesus; mereka adalah – Injil mengatakan “di antaranya” – Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, Salome. Ayat sejajarnya adalah Mat. 27:56 yang mencatat nama mereka sbb.: Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf, ibu Yakobus dan Yohanes (bin Zebedeus).

Mari cermati. Ada perempuan bernama “Maria”, ibu dari Yakobus Muda dan Yusuf (Yoses, ini nama aliasnya dalam bahasa Yunani). Maria yang ini berbeda dengan Maria Bunda Kristus (Santa Perawan Maria). Ini Maria “yang lain”. Siapa dia? Yoh. 19:25 menjawab teka-teki ini dengan merinci nama para wanita yang ada di dekat salib Tuhan: ibu-Nya (Santa Perawan Maria), saudara ibu-Nya yang bernama Maria juga (ibu dari Yakobus Muda dan Yoses tadi, yaitu istri Klopas), Maria Magdalena.

Mengacu pada semua bukti itu, kita tahu ada Maria lain yang adalah istri Klopas dan ibu dua bersaudara: Yakobus Muda dan Yoses alias Yusuf. Menurut Alkitab, Yakobus Muda dan Yoses itulah “saudara-saudara Yesus”; bukan dalam arti saudara kandung, melainkan kerabat. Kesimpulan, “saudara-saudara Yesus” pada Mrk. 3:31 bermakna “kerabat”. Clear!

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy