KATKIT (Katekese Sedikit) No. 213
Seri Katekismus
TIGA PENGERTIAN GEREJA
Syalom aleikhem.
Kristus adalah terang bangsa-bangsa. Kristus adalah Kepala Gereja, dan Gereja adalah Tubuh Mistik-Nya. Karena itu, Gereja tidak punya terang selain terang Kristus. Para bapa Gereja suka menggambarkan keadaan itu dengan bulan yang terangnya adalah pantulan cahaya matahari.
Selain bergantung kepada Kristus, Gereja juga bergantung kepada Roh Kudus, sumber dan pemberi segala kekudusan. Gereja itu kudus karena dianugerahi kekudusan, dikuduskan oleh Roh Kudus. Karena itu, kepercayaan bahwa Gereja adalah satu, kudus, katolik, dan apostolik tak dapat dipisahkan dari kepercayaan akan Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
Kata “gereja” berakar pada kata Yunani ekklesia (dari kata kerja ekkalein yang artinya ‘memanggil keluar’), kata ini pula yang biasa dipakai dalam Alkitab. Harafiah ekklesia berarti ‘pertemuan rakyat, terutama yang bersifat religius. Dalam Alkitab Perjanjian Lama bahasa Yunani (LXX), kata ini sering dikenakan bagi bangsa terpilih yang berkumpul di hadapan Allah, terutama dalam pertemuan di Sinai ketika umat Allah Perjanjian Lama, umat Israel, menerima hukum dan dijadikan bangsa kudus oleh Allah. Umat Kristen perdana, yaitu zaman Para Rasul, memandang diri pengganti pertemuan itu, dan karena itu menamakan diri “Gereja” (Ekklesia).
Dalam tradisi Kristen, kata “Gereja” bermakna ‘pertemuan liturgis’, juga ‘jemaat setempat’ atau ‘seluruh persekutuan kaum beriman’. Gereja dalam arti pertemuan liturgis dapat ditemukan pada 1Kor. 11:18. Rasul Paulus menyebutkan adanya pertemuan peribadatan zaman itu yang kini kita kenal dengan sebutan Misa. Gereja dalam arti jemaat setempat dalam dilihat pada 1Kor. 1:2. Rasul Paulus menyapa umat setempat, yaitu umat di kota Korintus, yang zaman sekarang dapat kita samakan (bandingkan) dengan suatu keuskupan. Gereja dalam arti seluruh persekutuan kaum beriman tercatat pada 1Kor. 15:9; pada masa sekarang dapat dibandingkan dengan Gereja Universal (Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik yang mencakup seluruh dunia).
Ketiga pengertian di atas tak terpisah satu dengan yang lain. Gereja adalah umat beriman di seluruh yang dihimpun oleh Allah (baca: umat Katolik seluruh dunia), yaitu umat yang terdiri atas jemaat-jemaat setempat (baca secara analogis: keuskupan-keuskupan) dan menjadi nyata wujudnya dalam pertemuan liturgis (baca: Misa dan perayaan sakramen-sakramen). Itulah Gereja.
** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 748 – 752
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring