Senin, 13 Mei 2019
Hari Biasa Pekan IV Paskah
"Barangsiapa mengikuti Yesus dengan hati tak terbagi, ia diberi makan di padang rumput yang selalu hijau." (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Rm 6:9)
Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang mahamulia, Engkau tiada memberi nama lain, di mana terdapat kebebasan dan kedamaian, selain nama Yesus, Gembala dan Pembimbing kami. Kami mohon, semoga sabda-Nya memenuhi kami dengan nafas kehidupan-Mu yang suci. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:1-18)
Hari Biasa Pekan IV Paskah
"Barangsiapa mengikuti Yesus dengan hati tak terbagi, ia diberi makan di padang rumput yang selalu hijau." (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Rm 6:9)
Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang mahamulia, Engkau tiada memberi nama lain, di mana terdapat kebebasan dan kedamaian, selain nama Yesus, Gembala dan Pembimbing kami. Kami mohon, semoga sabda-Nya memenuhi kami dengan nafas kehidupan-Mu yang suci. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:1-18)
"Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."
Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah. Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia. Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka." Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya: "Aku
sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan
aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang
bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di
depanku. Aku menatapnya
dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan
binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung. Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku.
Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa
yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit. Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea. Lalu
kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan
keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu, 13
dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang
malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang
ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu. Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Jadi
jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada
kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah
mungkin aku mencegah Dia?"
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu
memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah
mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku, haus, pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4)
1. Seperti rusa merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup! Bilakah aku boleh datang melihat Allah.
2. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-gunung yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
3. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:14)
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan, Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
Renungan
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku, haus, pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4)
1. Seperti rusa merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup! Bilakah aku boleh datang melihat Allah.
2. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-gunung yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
3. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:14)
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan, Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:1-10)
"Akulah pintu kepada domba-domba."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi,
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang
domba tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah
seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui
pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu, dan
domba-domba mendengarkan suaranya; ia memanggil dombanya, masing-masing
menurut namanya, dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah
dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-dombanya itu
mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing
pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara
orang-orang asing tidak mereka kenal.” Itulah yang dikatakan Yesus dalam
perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya
Ia berkata demikian kepada mereka. Maka kata Yesus sekali lagi, “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu kepada domba-domba itu.
Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan
domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa
masuk melalui Aku, ia akan selamat; ia akan masuk dan keluar, dan
menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh
dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Judul hari ini adalah “Gembala dan Pintu?” Mengapa ada tanda anya? Karena pada zaman sekarang kedua hal ini tidak lagi mudah dipahami. Dunia penggembalaan sudah jauh berbeda pemahamannya dengan dahulu. Demikian juga halnya pemahaman akan makna pintu. Bagaimana perumpamaan Yesus hari ini dapat kita pahami?
Pertama, tentang gembala domba. Di Palestina gembala memiliki keunikan sendiri. Mereka biasanya berpenampilan sederhana, dengan peralatan sederhana, serta membawa bekal dalam kantong kulit. Hubungan antara domba dan gembala sangat uni. Di Palestina domba tidak untuk disembelih, melainkan untuk diambil bulu wolnya. Rentang waktu penggembalaan sampai bertahun-tahun, dan seringkali domba mempunyai nama sapaan masing-masing yang menerangkan keunikannya.
Jika domba hendak memasuki kandang pada akhir hari, gembala dengan cepat memeriksa apakah domba mendapatkan luka selama hari itu. Sehingga, ia mengenal betul dombanya. Sebaliknya, dombanya mengenal suara gembala. Gembala tahu benar menuntun domba ke padang rumput dan ia akan melindungi domba dari serangan binatang buas dan para penyamun. Sebagaimana gembala, demikian Yesus mengenal umat-Nya, menuntunnya ke padang rumput yang hijau, dan menjaganya dari serangan binatang buas dan para penyamun.
Kedua, tentang pintu. Berhubungan dengan dunia penggembalaan sering kita menggembalakan domba, gembala tidak membawa pulang dombanya ke kandang utama, melainkan mendirikan semacam kandang sementara yang hanya memiliki satu pintu masuk kecil. (Katekismus Gereja Katolik, No. 754 menjelaskan: “Gereja adalah kandang domba, dan satu-satunya pintu yang harus dilalui ialah Kristus Bdk. Yoh 10:1-10. Gereja juga kawanan, yang seperti dulu telah difirmankan Bdk. Yes 40:11, Yeh 34:11-31., akan digembalakan oleh Allah sendiri. Domba-dombanya, meskipun dipimpin oleh gembala-gembala manusiawi, namun tiada hentinya dibimbing dan dipelihara oleh Kristus sendiri, Sang Gembala Baik dan Pemimpin para gembala Bdk. Yoh 10:11; 1 Ptr 5:4., yang telah merelakan hidup-Nya demi domba-domba" (LG 62) Bdk. Yoh 10:11-15.”) Pada malam hari gembala akan tidur di pintu masuk tersebut, sehingga tidak ada satu pun domba pun yang dapat keluar atau masuk, jika tidak melalui pintu itu.
Pintu itulah Yesus. Hanya melalui Dia, manusia masuk ke kedamaian kawanan dan keluar ke kebahagiaan padang rumput yang hijau. Bagi kita orang Katolik, pemahaman Yesus sebagai Gembala sejati, yang menuntun kita ke padang rumput yang hijau dan menjaga kita dari segala marabahaya, serta sebagai Pintu, yang menjadi jalan satu-satunya menuju Kerajaan Allah, harus berurat-berakar kuat di dalam iman kita. Hanya dengan mengimani Yesus seperti itulah, kita akan bertahan dari segala godaan pencuri dan penyamun.(Cafe Rohani)
Antifon Komuni (Yoh 20:19)
Yesus berdiri di tengah-tengah para murid dan berkata, "Salam damai bagimu sekalian!" Alleluya.
Doa Malam
Yesus, Gembala yang baik, menjelang istirahat malam ini kami bersyukur
atas kegembalaan-Mu yang sejati, yang telah kami rasakan sepanjang hari
ini. Kami juga bersyukur atas penyertaan-Mu sepanjang perjalanan hidup
kami di bulan April yang akan segera berakhir ini. Terima kasih Tuhan
dan jagailah kami dalam istirahat malam ini. Amin.
"Gereja
adalah kandang domba, dan satu-satunya pintu yang harus dilalui ialah
Kristus Bdk. Yoh 10:1-10.. Gereja juga kawanan, yang seperti dulu telah
difirmankan Bdk. Yes 40:11, Yeh 34:11-31., akan digembalakan oleh Allah
sendiri. Domba-dombanya, meskipun dipimpin oleh gembala-gembala
manusiawi, namun tiada hentinya dibimbing dan dipelihara oleh Kristus
sendiri, Sang Gembala Baik dan Pemimpin para gembala Bdk. Yoh 10:11; 1
Ptr 5:4., yang telah merelakan hidup-Nya demi domba-domba" (LG 62) Bdk.
Yoh 10:11-15. (Katekismus Gereja Katolik, 754)