Senin, 01 Juli 2019
Hari Biasa Pekan XIII
Barangsiapa memikirkan kebahagiaan, ia menjadi kawanan Tuhan; hal ini menimbulkan kegembiraan besar, juga di tengah-tengah air mata dukacita --- St. Agustinus
Antifon Pembuka (Mzm 103:8)
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah kasih setia-Nya
Doa Pembuka
Hari Biasa Pekan XIII
Barangsiapa memikirkan kebahagiaan, ia menjadi kawanan Tuhan; hal ini menimbulkan kegembiraan besar, juga di tengah-tengah air mata dukacita --- St. Agustinus
Antifon Pembuka (Mzm 103:8)
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah kasih setia-Nya
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, seringkali kami
mendengar Sabda-Mu tetapi kami menutup hati dan tidak melaksanakannya.
Semoga kami mau dan mampu memperbarui hidup kami dan melaksanakan
kehendak-Mu dengan penuh kegembiraan dan iman yang teguh. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (18:16-33)
"Apakah engkau akan membinasakan orang saleh bersama dengan orang jahat?"
Setelah Abraham diberi janji oleh Tuhan, maka berangkatlah ketiga tamunya. Mereka mengarahkan pandangannya ke Sodom, dan Abraham mengantarkan mereka. Berpikirlah Tuhan, “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang akan Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya ia memerintahkan kepada anak-anak dan keturunannya, agar tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan agar Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.” Maka bersabdalah Tuhan, “Sesungguhnya, banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora, dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.” Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata, “Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama dengan orang jahat? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu? Tidakkah Engkau mengampuninya demi kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya daripada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama dengan orang jahat, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang jahat! Jauhkanlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” Tuhan bersabda, “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka.” Abraham menyahut, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benaritu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?” Tuhan bersabda, “Aku takkan memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana.” Lagi Abraham melanjutkan perkataannya, “Sekiranya empat puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi, Sekiranya tiga puluh yang didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana.” Kata Abraham lagi, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh yang didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang dua puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi ini saja. Sekiranya sepuluh yang didapati di sana?” Jawab Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu.” Lalu pergilah Tuhan, setelah Ia selesai bersabda kepada Abraham. Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.10-11)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
4. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikian besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:18-22)
"Ikutilah Aku."
Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Suatu hari sehabis melayat, saya bersama beberapa frater melewati depan sebuah gereja; namanya, gereja YHS, "Yakin Hidup Sukses." Kami terbelalak melihat gereja itu. Ada kesan, jika seseorang masuk dalam gereja itu, ia pasti hidup sukses, kaya dan berkelimpahan. Ia pasti akan punya ini dan itu dan sebagainya.
Demikiankah hidup mengikut Yesus itu? Demikiankah Gereja yang Yesus dirikan? Demikiankah hidup Yesus sendiri? Injil hari ini memberi jawaban: tidak! Seorang ahli Taurat yang menyebut Yesus sebagai "Guru" dan menawarkan diri untuk mengikuti-Nya ke mana pun Yesus pergi, ditanggapi oleh Yesus dengan berkata ringan, "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya" (Mat 8:20). Artinya, jika ada orang yang mau mengikuti Yesus atau dia dipanggil untuk mengikuti-Nya, Yesus --Anak Manusia itu-- tidak memberikan jaminan kenyamanan atau kesuksesan duniawi, tetapi keselamatan.
Karena itu, Gereja yang didirikan oleh Yesus, dan bukan oleh manusia mana pun, mesti terus-menerus membiarkan diri dibimbing oleh: pertama, Injil Sabda Bahagia di mana Yesus berkata, "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah" (Luk 6:20). Jelas, yang empunya Kerajaan Allah itu bukan mereka yang hidup sukses secara duniawi, tapi yang miskin di hadapan Allah (Mat 5:3), yang hidup sepenuhnya bergantung kepada Allah dan kuasa-Nya serta menempatkan Allah sebagai sumber kebahagiaan, walau secara materi tidak hidup dalam kelimpahan. Kata St. Agustinus, "Kalau aku mencari Engkau, Allahku, aku mencari hidup bahagia," bukan hidup sukses.
Kedua, dibimbing oleh kemiskinan Yesus (Mat 8:20), supaya oleh kemiskinan-Nya, sengsara dan wafat-Nya di kayu salib, "kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa" (Ef 1:7), bukan hidup sukses. Ketiga, dibimbing oleh perhatian-Nya kepada kaum miskin dan dengan itu Ia mengajak kita untuk melihat kehadiran-Nya di dalam saudara-Nya, para fakir miskin (Mat 25:40).
Santa Teresa dari Kalkuta berkata, kita dipanggil mengikuti Kristus bukan untuk hidup sukses tetapi untuk setia; dan jika orang setia sampai mati, ia akan beroleh selamat. (Mrk 13:13)
Cafe Rohani