Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Kamis, 01 Agustus 2019
Peringatan Wajib St. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
Bersama Tuhan, penebusan berlimpah. (St. Alfonsus Maria
de Liguori)
Antifon Pembuka (Mzm 131:9)
Tuhan bersabda, "Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."
Doa Pembuka
Allah Bapa, Penyelamat Umat Manusia, Engkau selalu membangkitkan
tokoh-tokoh agung untuk menyegarkan semangat Gereja-Mu. Semoga kami
mengikuti jejak Santo Alfonsus Maria dan giat mengusahakan keselamatan
sesama, supaya kami pantas memperoleh ganjaran di surga. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum
Gembala Umat atau Pujangga Gereja, misalnya Rm 8:1-4; Mzm
119:9.10.11.12.13.14; R:12b; Mat 5:13-19.
Bacaan dari Kitab Keluaran (40:16-21.34-38)
"Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci."
Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat,
seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan
pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah
Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang
alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan
mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang
menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti
diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan
kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki
Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan
Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas kemah
Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika
awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu
naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari,
dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat
Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3-4.5-6a.8a.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat
sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada
mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau
tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari
pada-Mu, langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di
tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada
diam di kemah-kemah orang fasik.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:47-53)
"Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga
itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai
jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu
mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke
dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman.
Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.
Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada
ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?”
Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” Maka bersabdalah Yesus kepada
mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal
Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang
baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” Setelah selesai menyampaikan
perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Santo Alfonsus Maria de Liguori
ALFONSUS MARIA DE LIGUORI lahir di
Marianella, Napoli, Italia, pada 27 September 1696. Ia adalah seorang
yang jenius. Bayangkan, dalam usia 16 tahun ia telah meraih gelar Doktor
Hukum di Universitas Napoli. Setelah 3 tahun menjadi imam, pada 9
November 1732 ia mendirikan Tarekat "Sanctissimi Redemptoris".
Pada usia 66 tahun ia diangkat menjadi
Uskup Agata dan meninggal pada 1 Agustus 1787. Dibeatifikasi di Roma
pada 15 September 1816 oleh Paus Pius VII dan dinyatakan sebagai Santo
oleh Paus Gregorius XVI pada 26 Mei 1839.
Antifon Komuni (Mzm 84:11) Lebih baik satu hari di pelataran Tuhan daripada seribu hari di tempat
lain. Lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di
kemah-kemah orang fasik.
Doa Malam Allah Bapa yang Mahakuasa
dan kekal, terima kasih atas kurnia-Mu yang mengagumkan hari ini.
Sadarkanlah kami selalu untuk bersyukur atas belas kasihan-Mu yang tak
berkesudahan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Apa yang dilakukan para malaikat pada akhir zaman?
Dari perumpamaan Injil hari ini (Mat 13:47-53), Yesus menjelaskan bahwa pada akhir zaman para malaikat punya pekerjaan besar. "Malaikat-malaikat
akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu
mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak
gigi." (ay. 49b-50).
Berarti, pada akhir zaman akan ada pemisahan kelompok manusia, seperti halnya kelompok ikan yang baru ditangkap, "Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang" (ay. 48).
Jadi, penghakiman terakhir
sesungguhnya hanya tindakan pemisahan saja antara manusia yang baik
(benar) dan yang tidak baik. Tindakan itu akan dilakukan para malaikat,
tentunya atas perintah Anak Manusia yaitu Yesus. (Sumber: Stefan Leks. Yesus Kristus menurut Keempat Injil, Jilid 4. Yogyakarta: Kanisius, 1993, hlm. 185)
Syalom aleikhem. Mrk. 4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?” Et timuerunt magno timore et dicebant ad alterutrum: “ Quis putas est iste, quia et ventus et mare oboediunt ei? ”.
Kata “mereka” di sini artinya para murid Tuhan Yesus. Dalam bahasa Yunani, kata “takut” pada ayat ini berbeda dengan terjemahan yang sama pada ayat sebelumnya. Pada ayat 40, digunakan kata “deiloi”, sedangkan pada ayat 41 “fobon”.
Kata fobon (‘takut’) bermakna ‘dikuasai ketakutan yang dahsyat namun yang bercampur dengan rasa hormat dan kekaguman serta keterpesonaan’. Ini takut yang bercampur kagum. Bahasa filsafat punya istilah untuk keadaan ini: tremendum et fascinosum. Ya, takut memang, tapi ada kagum juga. Itu seperti kita memandang gunung meletus pada waktu malam, ada ketakutan terkena lahar meleleh, namun ada kekaguman melihat “keindahan” nyala lava berpijar di tengah gelapnya malam.
Dalam keadaan takut-kagum itu, para murid saling bertanya. Seperti biasa, itu bukan pertanyaan yang butuh jawaban, itu pertanyaan retoris. Mereka baru saja mengalami bahwa Tuhan Yesus bukan manusia biasa. Mereka mulai mengerti dan berpikir-pikir mengenai siapa sesungguhnya Sang Guru. Tak mungkin manusia biasa dapat memberi perintah kepada alam, dan alam taat pada perintah itu.
Mrk. 5:1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Et venerunt trans fretum maris in regionem Gerasenorum.
Informatif ayat ini. Mereka, yaitu Tuhan Yesus dan para murid-Nya, sesudah danau tenang, tiba di tempat tujuan. Gerasa adalah nama suku atau bangsa. Jadi, daerah orang Gerasa artinya wilayah yang ditinggali bangsa Gerasa. Agaknya yang dimaksud adalah kota yang terletak di sebelah tenggara Danau Galilea, jaraknya 60-an km dari danau. Gerasa itu salah satu kota dari Dekapolis (artinya: Sepuluh Kota) yang disebut dalam Mrk. 5:20. Harap dicatat, Dekapolis dihuni orang-orang bukan Yahudi, di luar wilayah Yahudi pada umumnya.
Mrk. 5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Et exeunte eo de navi, statim occurrit ei de monumentis homo in spiritu immundo,
Tak hanya Tuhan Yesus sendirian yang turun dari perahu, para murid pun ikut turun meski tak explisit disebut. Pekuburan yang dimaksud berbeda dengan makam yang biasa ada di Indonesia. Pekuburan di sana adalah gua-gua yang dibuat pada tebing gunung. Kadang ada juga gua alami, tak perlu dibuat. Menguburkan mayat pada gua semacam itu adalah kebiasaan masyarakat Timur Tengah pada zaman Tuhan Yesus. Ingat juga, makam Tuhan Yesus ditutup batu karena memang bentuknya gua. Juga, makam Lazarus.
Frasa “menemui Dia” aslinya kalimat pasif “Ia didatangi”. Bentuk ini kadang dipakai untuk menjelaskan “datang dengan maksud tidak baik atau dengan tujuan memusuhi”.
Rabu, 31 Juli 2019 Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola
“Keberanian untuk berdiri kokoh dalam kebenaran adalah tuntutan yang tak
terhindarkan dari mereka yang dikirim Tuhan sebagai domba diantara
serigala. “Mereka yang takut akan Tuhan tidak akan takut”, kata kitab
Sirakh (34:16). Takut akan Allah membebaskan kita dari takut akan
manusia. Ia membebaskan.” – Paus Benediktus XVI
Antifon Pembuka (Mzm 81:10-11a)
Dalam nama Yesus hendaknya setiap makhluk di surga, di bumi dan di bawah
bumi bertekuk lutut. Dan demi kemuliaan Bapa hendaknya setiap lidah
mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
At the name of Jesus, every knee should bend of those in heaven and on
earth and under the earth, and every tongue confess that Jesus Christ is
Lord, to the glory of God the Father. Doa Pembuka
Allah Bapa Mahamulia, untuk menyebarluaskan kemuliaan nama-Mu, Engkau
menampilkan Santo Ignasius di tengah umat. Semoga dengan bantuan dan
teladannya kami berjuang di dunia, agar memperoleh mahkota di surga.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (34:29-45)
"Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat."
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum
Allah, ia tidak tahu bahwa kulit wajahnya bercahaya kareana ia telah
berbicara kepada Tuhan. Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat
Musa, tampaklah kulit wajahnya bercahaya. Maka mereka takut mendapati
dia. Tetapi Musa memanggil mereka. Lalu Harun dan para pemimpin jemaah
datang kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu
mendekatlah semua orang Israel lalu disampaikannyalah kepada mereka
segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas Gunung Sinai.
Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah
wajahnya. Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara
dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar. Dan
apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel apa yang
diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah
Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk
menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Tuhan, Allah kita.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara
orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan
Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang
pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya
kepada mereka.
4. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-46)
"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu
seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu
dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh
miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu
seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah
ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh
miliknya lalu membeli mutiara itu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pertanyaan ini tentu mudah dijawab. Bila seseorang berdekatan dengan kambing-kambing di kandang kambing, bau orang tersebut bagaimana? Ya pasti berbau kambing, orang jawa bilang: bau prengus. Contoh lain, jikalau seorang anak kecil setiap hari selama berjam-jam bergaul dan berbicara dengan preman, tentulah anak itu akan ikut; ikutan berbicara dan bersikap seperti preman itu: omong kasar. Begitulah seterusnya orang selalu terpengaruh dengan lingkungan sekitar, dengan siapa dan di mana orang itu berada.
Pada bacaan hari ini, setelah Musa berlama-lama tinggal di Gunung Sinai dari berbicara dengan Tuhan, lalu membawa kedua loh hukum Allah, kulit wajah Musa bercahaya. Kitab Keluaran memberikan alasan mengapa kulit wajah Musa bercahaya: Karena ia telah berbicara dengan Tuhan. Ternyata karena berbicara dengan Tuhan, kulit muka Musa bercahaya. Sebegitu menyilaukan cahaya wajah Musa itu sehingga orang-orang takut mendekatinya. Begitulah dinyatakan dalam Kitab Suci ketika orang berlama-lama berbicara dengan Tuhan, konkretnya: orang banyak berdoa di hadapan Tuhan akan mengalami perubahan pada wajahnya, wajahnya bercahaya. tentu bukan cahayanya itu yang penting, sebab cahaya wajah Musa lebih diakibatkan karena kekudusan Tuhan. Kekudusan Tuhan membuat Musa memiliki kedamaian dan kesucian hati yang terpancar melalui cahaya wajahnya.
Hari ini kita memperingati seorang tokoh Gereja, Santo Ignasius dari Loyola. Orang kudus ini adalah pendiri Ordo Jesuit. Dari Santo Ignasius Loyola inilah, begitu banyak orang terbantu dan tertolong hidupnya melalui Latihan Rohani yang disusunnya. Latihan Rohani mengajak orang untuk melakukan pembedaan atau penegasan roh, sehingga dapat menemukan kehendak Allah. Acara pokok penegasan roh tentulah menempatkan kita dalam suasana doa, agar Roh Kudus sendiri memimpin kita. Salah satu tempat doa yang paling indah adalah berdoa di hadapan Yesus Kristus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus. Dan terkait dengan pengalaman Musa itu, bila kita suka berlama-lama hadir di hadapan Tuhan yang hadir dalam Sakramen Mahakudus, kita pun akan mengalami kekudusan dan kesucian Tuhan. Dan lihatlah wajah kita pun akan mulai bercahaya, bukan karena kita suci, tetapi karena kedekatan kita dengan Tuhan Yang Mahakudus berefek pada kita secara sadar atau tidak sadar, persis seperti Musa Sendiri yang tidak menyadarinya. Berdoa dan berbicara di hadapan Tuhan dalam Sakramen Mahakudus adalah sikap dan posisi paling indah bila kita sedang berdiskresi iitau mengadakan penegasan roh seperti diajarkan Santo Ignasius dari Loyola. (EM/Inspirasi Batin 2019)
Antifon Komuni (Luk 12:49)
Tuhan bersabda: Aku datang untuk melemparkan api ke bumi, dan apalagi yang Kuharapkan selain agar api itu menyala?
“Dalam kehidupan ini, jiwa tidak bertumbuh seperti badannya” (St. Teresa dari Avila)
Antifon Pembuka (Mzm 103:8.10)
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah
kasih setia-Nya. Tak pernah memperlakukan kita setimpal dosa kita, atau
membalas kita setimpal kesalahan kita.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Maharahim, Engkau tidak kelihatan tetapi selalu hadir di
tengah-tengah kami, bila kami berkumpul dalam nama-Mu. Kami mohon,
semoga kami tetap rukun dan menjadi umat-Mu yang suka akan kedamaian.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (33:7-11;34:5b-9.28)
"Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka."
Waktu Israel ada di padang gurun Musa mengambil sebuah kemah dan
membentangkannya jauh di luar perkemahan. Kemah itu diberi nama Kemah
Pertemuan. Setiap orang yang mencari Tuhan, pergi ke Kemah Pertemuan itu
di luar perkemahan. Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh
bangsa dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan
mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah
itu. Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, maka turunlah tiang awan dan
berhenti di pintu kemah lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana.
Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu
kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu
kemahnya. Dan Tuhan berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka seperti
orang yang berbicara dengan temannya. Kemudian kembalilah Musa ke
perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, orang yang masih muda,
tidaklah meninggalkan kemah itu. Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa
naik ke Gunung Sinai. Ia menyerukan nama Tuhan. Tuhan lewat di depan
Musa sambil berseru, “Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan kesetiaan-Nya
berlimpah-limpah. Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu
orang, Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa. Tetapi orang yang
bersalah tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman. Dan kesalahan bapa
akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai keturunan yang
ketiga dan keempat.” Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud
menyembah, serta berkata, “Jikalau aku mendapat kasih karunia di
hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami.
Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala, tetapi ampunilah
kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu.” Musa berada
di sana bersama-sama Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya,
tanpa makan roti dan tanpa minum air. Dan seluruh perjanjian, yakni
kesepuluh sabda, dituliskannya pada loh batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang Atau: Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 103:6-7.8-9.10-11.12-13)
1. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas.
Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan
perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
2. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah
kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia
mendendam.
3. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau
membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi,
demikianlah besarnya kasih setia Tuhan, atas orang-orang yang takut
akan Dia!
4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita
dibuang-Nya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan
sayang kepada orang-orang yang takwa. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:36-43)
"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman."
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid
kemudian datang dan berkata kepada-Nya, “Jelaskanlah kepada kami arti
perumpamaan tentang lalang di ladang itu.” Yesus menjawab, “Orang yang
menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih
yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si
jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai
ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu
dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak
Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan
mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang
melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan
ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.
Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam
Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Injil hari ini, menjelaskan perumpamaan tentang lalang di antara gandum. Yesus memberi tahu para murid-Nya bagaimana orang yang menabur benih yang baik adalah Anak Manusia, dan orang yang menabur lalang adalah iblis. Yesus membandingkan Kerajaan Allah
itu dengan harta yang terpendam di ladang. Orang rela menjual segalanya
dan membeli ladang itu. Kita diundang untuk mencari dan mengumpulkan
harta yang bisa bertahan hingga kekal. Itulah iman kepada Yesus. Itulah
harta yang menjadi jaminan keselamatan dan masa depan kita. Yesus mengajarkan agar kita bersabar, bahkan terhadap mereka yang bersalah dan menyusahkan kita. Sebab, dengan demikianlah kita dapat memenangkannya. Kita menjadikan semakin banyak orang diuntungkan dan mengupayakan agar sedapat mungkin tidak ada yang dirugikan. Tunggulah sampai saat panen, baru memisahkan lalang dari gandum.
Antifon Komuni (Kel 34:6)
Tuhan adalah Allah penyayang dan pengasih, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah kasih setia-Nya.
Doa Malam
Allah Bapa Hakim Mahaadil, hanya Engkaulah yang mengadili tentang
kebaikan dan kejahatan, bila sudah tiba waktunya. Kami mohon agar
Kaulimpahi Roh-Mu, supaya kebaikan dapat berkembang dengan suburnya,
sedangkan kejahatan dan dosa tersingkir musnah. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami. Amin.
Syalom aleikhem.
Ada doa paling utama dalam Perayaan Ekaristi, namanya Doa Syukur Agung (istilah Latinnya: Prex Eucharistia, harafiahnya ‘Doa Ekaristi’). Doa ini menduduki tempat utama karena merupakan puncak seluruh doa-doa dalam Ekaristi, diucapkan oleh imam kepada Allah atas nama seluruh Umat Allah dan semua orang yang hadir dalam Ekaristi. Karena itu, semua umat hening mendengarkan dan menyatukan diri dengan doa imam itu.
Doa Syukur Agung adalah doa presidensial, doa yang diucapkan oleh pemimpin. Selain Doa Syukur Agung, ada tiga doa lain yang termasuk presidensial: Doa Pembuka (Collecta), Doa Persiapan Persembahan (Super Oblata), Doa Sesudah Komuni (Post Communio). Karena sifatnya presidensial, doa-doa tersebut diucapkan hanya oleh pemimpin. Maka dari itu, praktik imam yang mengajak umat turut mengucapkan doa-doa tersebut perlu dikritik.
PUMR no. 32 menetapkan, doa-doa presidensial harus dibawakan dengan suara lantang dan ucapan jelas agar tertangkap oleh jemaat. Untuk apa? PUMR nomor yang sama memberikan petunjuk: “Jemaat wajib mendengarkannya dengan penuh perhatian.” Sewaktu imam mengucapkan doa-doa presidensial, umat wajib menyimaknya supaya dapat menyatukan diri dengan doa-doa imam.
Ketika imam selesai berdoa, umat menjawab amin, artinya setuju terhadap doa-doa itu. Janganlah menyetujui apa yang tak anda dengar. Karena itu, dengar dulu, baru setuju.
Marta menerima Tuhan seperti menerima para peziarah (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Luk 10:38)
Yesus memasuki sebuah dusun, dan seorang wanita bernama Marta menyambut-Nya ke dalam rumahnya.
Intravit Iesus in quoddam castellum, et mulier quaedam Martha nomine excepit illum in domum suam.
Jesus entered a village, where a woman named Martha welcomed him into her home. Doa Pembuka
Allah
Bapa yang kekal dan kuasa, Putra-Mu telah sudi bertamu di rumah Santa
Marta. Semoga berkat doanya kami setia melayani Kristus dalam diri
sesama kami, supaya kelak kami pun masuk ke dalam kediaman surgawi.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini
dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan Injil diambil dari rumus khusus untuk Peringatan Wajib Santa Marta
Bacaan dari Kitab Keluaran (32:15-24.30-34)
"Bangsa itu telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas."
Waktu itu Musa dan Yosua turun dari Gunung Sinai. Musa membawa di kedua
tangannya kedua loh hukum Allah. Loh-loh itu bertulis pada kedua sisinya
sebelah-menyebelah. Kedua loh itu telah dibuat oleh Allah dan
tulisannya adalah tulisan Allah, digurat pada loh-loh itu. Ketika Yosua
mendengar sorak-sorai bangsa Israel, berkatalah ia kepada Musa,
"Kedengaran bunyi sorak peperangan di perkemahan!" Jawab Musa, "Bukan
nyanyian kemenangan, bukan pula nyanyian kekalahan, melainkan nyanyian
berbalas-balasan, itulah yang kudengar." Ketika sudah dekat perkemahan
dan melihat anak lembu serta orang menari-nari, maka bangkitlah amarah
Musa. Dibantingnya kedua loh itu dan dihancurkannya pada kaki gunung.
Kemudian diambilnya patung anak lembu buatan mereka itu, lalu dibakarnya
dalam api, digilingnya sampai halus dan ditaburkannya ke atas air, dan
orang Israel disuruh meminumnya. Lalu berkatalah Musa kepada Harun,
"Apakah yang dilakukan bangsa ini kepadamu, sehingga engkau mendatangkan
dosa sebesar itu kepada mereka?" Jawab Harun, "Janganlah Tuanku marah.
Engkau sendiri tahu, bahwa bangsa ini jahat semata-mata. Mereka berkata
kepadaku, 'Buatlah allah bagi kami, yang akan berjalan di depan kami,
sebab mengenai Musa, yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir,
kami tidak tahu apa yang terjadi dengan dia.' Lalu aku berkata kepada
mereka, 'Barangsiapa mempunyai emas, hendaklah menanggalkannya.' Semua
emas itu mereka berikan kepadaku; aku melemparkannya ke dalam api, dan
keluarlah anak lembu ini." Keesokan harinya berkatalah Musa kepada
bangsa itu, "Kalian telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan
naik menghadap Tuhan, mungkin aku dapat mengadakan pendamaian karena
dosamu itu." Lalu kembalilah Musa menghadap Tuhan dan berkata, "Ah,
bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah
emas bagi mereka. Tetapi sekarang kiranya Engkau mengampuni dosa mereka
itu. Dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang
telah Kautulis." Maka Tuhan bersabda kepada Musa, "Barangsiapa berdosa
terhadap-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah
Kusebutkan kepadamu. Di depanmu akan berjalan malaikat-Ku. Tetapi pada
hari pembalasan-Ku, Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, kar'na baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 106:19–20.21–22.23; R:1a)
1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung
tuangan, mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan
rumput.
2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah
melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib
di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang
pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan
amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka. Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya Ayat. Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, dan ia akan mempunyai terang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:19-27)
"Akulah kebangkitan dan hidup!"
Menjelang
Hari Raya Paskah, banyak orang Yahudi datang kepada Marta dan Maria
untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika
Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi
Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, 'Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku
tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau
minta kepada-Nya.' Kata Yesus kepada Marta, "Saudaramu akan bangkit."
Kata Marta kepada-Nya, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu
orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan
dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah
mati; dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta, "Ya
Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, anak Allah, Dia yang akan
datang ke dalam dunia." Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan Dalam
konteks Injil hari ini, Tuhan membangkitkan Lazarus dari kematian di
hadapan banyak orang yang datang ke tempat itu untuk berduka dengan
Maria dan Marta, saudara-saudara perempuannya. Orang-orang yang melihat
perbuatan ajaib Tuhan itu bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan atas
kasih yang telah ditunjukkan-Nya kepada umat-Nya. Dan itu hanya
merupakan pendahuluan dari apa yang Tuhan akan lakukan untuk mereka.
Karena
Tuhan benar-benar begitu mencintai dunia sehingga Dia memperluas kasih
yang sama dan kasih karunia yang menyelamatkan kepada semua umat-Nya,
dengan merangkul penderitaan dan penderitaan Salib. Tuhan Yesus dengan
sukarela memikul Salib-Nya dan memikulnya di pundak-Nya sendiri,
bersedia untuk menderita demi kita dan menggantikan kita. Dia menanggung
luka-luka dan siksaan-Nya, semua penderitaan dan kesakitan sehingga
dengan penderitaan-Nya, kita dapat dibebaskan dari kehancuran yang
ditakdirkan karena dosa-dosa kita.
Hari ini, kita semua merayakan
Peringatan Wajib Santa Marta, Marta yang sama yang merupakan saudara
perempuan Lazarus, orang yang dibangkitkan Tuhan Yesus dari kematian.
Menurut Injil, St Marta yang sama juga adalah orang yang diingatkan
Tuhan Yesus ketika dia dan saudara perempuannya menyambut Dia di rumah
mereka, dan St. Marta sibuk mempersiapkan semua hal dan tugas untuk
menyambut Tuhan.
Sekarang, setelah mendengar tentang apa yang
baru saja kita bicarakan tentang kasih Allah dan betapa Dia telah
mengasihi kita semua, dan tentang St Marta, yang pernah diingatkan oleh
Tuhan untuk tidak berfokus pada hal-hal yang salah dalam hidup, tetapi
untuk memfokuskan diri sepenuhnya pada-Nya, marilah kita semua
merenungkan kehidupan kita sendiri dan bagaimana kita telah menjalaninya
sejauh ini. Sudahkah kita mengasihi Tuhan sebagaimana mestinya, atau
malah sibuk dan terlalu sibuk dengan banyak hal dalam kehidupan seperti
yang pernah dilakukan St Marta, sehingga kita telah mengesampingkan
Tuhan dan bahkan melupakan Dia?
Marilah kita semua mengikuti
teladan St Marta dan semua orang kudus, mereka yang telah menjalani
hidup dengan setia, dan seperti St. Marta, yang tumbuh dalam iman dan
menunjukkan iman serta pengabdiannya kepada Allah dalam percaya dengan
sepenuh hati dalam kasih-Nya, dimana Dia telah menyelamatkan dan
membebaskan kita semua, umat-Nya yang terkasih. Mari kita semua semakin
mencintai Tuhan, setiap hari dalam kehidupan kita mulai sekarang. Semoga
Tuhan memberkati kita semua, sekarang dan selamanya. Amin. (RENUNGAN PAGI)
Madah: Santapan Peziarah
1. Santapan peziarah, makanan malaikat, o Roti surgawi, kenyangkanlah yang lapar, puaskan pula jiwa yang rindu 'kan Engkau, yang rindu 'kan Engkau.
2. O Kasih yang berlimpah, mengalir dari hati Sang Juruselamat. Segarkanlah hamba-Mu yang haus akan Dikau dan kami puaslah, dan kami puaslah. 3. Wajah-Mu yang tersamar di dalam rupa roti 'kan kami hormati. Izinkan kami pandang wajah-Mu tak terhalang di surga mulia, di surga mulia.
Antifon Komuni (Yoh 11:27)
Marta berkata kepada Yesus: "Engkaulah Kristus, Putra Allah yang hidup, yang telah datang ke dunia ini."
Dixit Martha ad Iesum: Tu es Christus, Filius Dei vivi, qui in hunc mundum venisti.
Martha said to Jesus: You are the Christ, the Son of God, who is coming into this world.
"Ketika sebuah komunitas gerejani mulai berkompromi dengan dunia, dengan
budaya yang sepenuhnya sekuler, itu adalah tanda bahwa ia telah
kehilangan akar kerasulan dan, dengan demikian, itu sangat jelas
identitasnya." — Kardinal Raymond Burke
Antifon Pembuka (Mzm 67:6.7.36)
Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus. Di dalam rumah-Nya Ia
menghimpun semua orang. Dia sendiri akan memberi kekuatan dan keberanian
kepada umat-Nya.
God is in his holy place, God who unites those who dwell in his house; he himself gives might and strength to his people.
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.
Doa Pembuka
Allah, Engkaulah pelindung bagi mereka yang berharap kepada-Mu. Tanpa
Engkau, tiada suatu pun yang baik, tiada suatu pun yang kudus.
Lipatgandakanlah belas kasih-Mu dalam diri kami agar dengan bimbingan
dan bantuan-Mu kami menggunakan harta yang fana dengan tetap terarah
pada harta yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (18:20-33)
"Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata."
Sekali peristiwa bersabdalah Tuhan kepada Abraham, “Sesungguhnya,
banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora, dan sesungguhnya
sangat beratlah dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah
benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang
telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.” Lalu
berpalinglah orang-orang itu dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih
tetap berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata,
“Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama dengan orang fasik?
Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah
Engkau akan membinasakan tempat itu? Tidakkah Engkau mengampuninya
karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah
kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar
bersama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama
dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan
Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” Tuhan berfirman, “Jika
Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni
seluruh tempat itu demi mereka.” Abraham menyahut, “Sesungguhnya aku
telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu.
Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah
Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?” Tuhan
bersabda, “Aku takkan memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di
sana.” Lagi Abraham melanjutkan perkataannya, “Sekiranya empat puluh
didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian demi yang
empat puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku
berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?” Sabda
Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana.”
Kata Abraham lagi, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata
kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku
tidak akan memusnahkannya demi yang dua puluh itu.” Kata Abraham,
“Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja.
Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Jawab Tuhan, “Aku takkan
memusnahkannya demi yang sepuluh itu.” Lalu pergilah Tuhan, setelah
selesai bersabda kepada Abraham. Dan kembalilah Abraham ke tempat
tinggalnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2bc-3.6-7ab.7c-8)
1. Aku hendak bersyukur kepada-mu dengan segenap hati, sebab Engkau
mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan
bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena
setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada
hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan
dalam jiwaku.
3. Tuhan itu tinggi, namun Ia memperhatikan orang yang hina, dan
mengenal orang yang sombong dari jauh. Jika aku berada dalam kesesakan,
Engkau mempertahankan hidupku, terhadap amarah musuhku Engkau
mengulurkan tangan-Mu.
4. Tangan kanan-Mu menyelesaikan segalanya bagiku. Tuhan akan
menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi,
janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (2:12-14)
"Kamu telah dihidupkan Allah bersama dengan Kristus, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran."
Saudara-saudara, bersama Kristus kamu telah dikuburkan dalam
pembaptisan, dan bersama Dia kamu juga turut dibangkitkan oleh
kepercayaanmu akan karya kuasa Allah, yang telah membangkitkan Kristus
dari antara orang mati. Dahulu kamu mati karena pelanggaranmu dan karena
tidak disunat secara lahiriah. Tetapi kini Allah menghidupkan kamu
bersama Kristus sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. Surat
hutang yang oleh ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita, telah
dihapuskan-Nya dan ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 8:15)
Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, "Abba, ya Bapa."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:1-13)
"Mintalah, maka kamu akan diberi."
Pada waktu itu Yesus sdang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia
berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya,
“Tuhan, ajarlah kami berdoa, sebagaimana Yohanes telah mengajar
murid-muridnya.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Apabila kamu berdoa,
katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah kerajaan-Mu. Berilah
kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami,
sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan.” Lalu kata-Nya kepada mereka, “Jika di
antara kamu ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan
berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjami aku tiga buah roti, sebab seorang
sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku, dan
aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakan ia
yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu
sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat
bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia
tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu
sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu,
pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena
itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka
kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena
setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan
mendapat, dan setiap orang yang mengetuk akan dibukakan pintu. Bapa
manakah di antara kamu, yang memberi anaknya sebuah batu kalau anak itu
minta roti? Atau seekor ulat, kalau anaknya minta ikan? Atau
kalajengking, kalau yang diminta telur? Jadi, jika kamu yang jahat tahu
memberikan yang baik kepada anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia
akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Sebagai
orang Katolik janganlah kita pernah berkata, “Sia-sialah berdoa kepada
Allah.” Sebab hal itu adalah pikiran yang gegabah. Sebaliknya Yesus
mengajarkan, “Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan
mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.” Inti maksud Tuhan
Yesus adalah mengajarkan kepada kita kebaikan dan kemurahan hati Allah
Bapa kita. Bila kita yang jahat saja tahu memberikan yang baik kepada
anak-anak kita, apalagi Bapa di surga! Pertanyaan kembali kepada
pengantar awal renungan hari ini: mengapa ada ujud doa kita yang
terkadang sepertinya memang tidak dijawab Tuhan, tidak dikabulkan Tuhan.
Bukankah Tuhan sendiri sudah menjamin: "Mintalah, maka kamu akan
diberi?" Untuk pekerjaan yang baik, pasangan hidup yang tepat dan rumah
tangga yang bahagia, kita harus memperjuangkannya setiap saat dan
memohon agar Roh Kudus menjaga niat baik kita. Tidak ada kata terlambat
untuk memperoleh yang terbaik dan jangan sampai kita menyesal karena
kita malas untuk berjuang.
Di dalam berdoa kita senantiasa mengajukan permohonan-permohonan
kepada Tuhan, lebih-lebih dalam kesempatan Novena seperti Novena
St.Antonius dari Padua, Novena di tempat peziarahan Bunda Maria dst..
Memang dalam relasi dengan Tuhan kebanyakan kita hanya dapat meminta,
namun sering ada orang-orang yang mengajukan permohonan aneh-aneh
sehingga ketika doanya tidak dikabulkan lalu putus asa dan tidak pernah
berdoa. Jika berdoa mengajukan permohonan kepada
Tuhan kita diharapkan ‘dalam nama Yesus’, artinya permohonan-permohonan
demi keselamatan jiwa kita sendiri maupun sesama dan saudara-saudari
kita. Permohonan demi keselamatan jiwa itu tidak lain adalah agar kita
hidup saling mengasihi sebagaimana diperintahkan oleh Yesus, sebagai
tanda bahwa kita adalah murid-murid-Nya.
"Doa Tuhan adalah kesimpulan
seluruh Injil" (Tertulianus, or. 1). "Ketika Tuhan mewariskan kepada
kita rumusan doa ini, Ia menambahkan pula: "Mintalah, maka kamu akan
diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu" (Luk 11:9). Jadi setiap orang dapat menyampaikan
pelbagai macam doa ke surga seturut kebutuhannya; tetapi ia harus selalu
mulai dengan doa Tuhan, yang merupakan doa utama" (Tertulianus, or.
10).(Katekismus Gereja Katolik, 2761)
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 30:2-3)
Aku
akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas,
dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. Tuhan, Allahku,
kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
I will extol you, O Lord, for you drew me clear and did not let my enemies rejoice over me.
O Lord, my God, I cried out to you and you healed me.
Exaltabo te Domine, quoniam suscepisti me, nec delectasti inimicos meos super me: Domine clamavi ad te, et sanasti me.
Antifon Komuni (Mzm 103:2) Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits.
atau (Mat 5:7-8)
Berbahagialah
orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hati, karena mereka akan melihat Allah. Blessed are the merciful, for they shall receive mercy. Blessed are the clean of heart, for they shall see God. atau (Mat 13:45-46) Simile est regnum cælorum homini negotiatori, quærenti bonas margaritas:
inventa una pretiosa margarita, dedit omnia sua, et comparavit eam
Syalom aleikhem.
Mrk. 4:38
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”
Et erat ipse in puppi supra cervical dormiens; et excitant eum et dicunt ei: “ Magister, non ad te pertinet quia perimus? ”.
Ketika terjadi badai di tengah pelayaran, Tuhan Yesus sedang tidur di buritan, bagian belakang perahu. Kata “tilam” menunjuk pada semacam bantal, mungkin tumpukan kain yang biasa dipakai para nelayan zaman itu untuk alas kepala sewaktu tidur. Entah bagaimana dalam keadaan kacau-balau, Tuhan Yesus bisa tidur. Namun, begitulah keadaannya. Karena itu, para murid sampai harus membangunkan Tuhan.
Istilah “guru” diterjemahkan dari kata bahasa Aram “rabbi”, suatu sapaan yang umum di Israel untuk menyebut seorang pengajar; di Jawa kira-kira seperti “kyai”. Pada murid sudah dipenuhi kekuatiran, sampai-sampai mereka bicara soal binasa. Secara manusiawi, keadaan waktu itu memang menuju pada kebinasaan, celaka. Rupanya, sampai saat itu para murid belum paham benar mengenai kuasa Tuhan Yesus.
Pada bagian-bagian depan Injil, sebenarnya para murid sudah melihat banyak mujizat yang menampakkan kuasa Tuhan Yesus. Namun, ketika ancaman maut mereka alami di danau, semua itu seperti terlupakan. Iman belum muncul sepenuhnya dalam diri para murid. Mereka belum benar-benar paham bahwa bersama Tuhan Yesus ada keselamatan.
Mrk. 4:39
Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Et exsurgens comminatus est vento et dixit mari: “ Tace, obmutesce! ”. Et cessavit ventus, et facta est tranquillitas magna.
Kata “menghardik” biasa digunakan untuk menyebut tindakan Tuhan mengusir roh jahat. Angin badai pun dihardik, artinya diusir, ditiadakan kuasanya, ditundukkan. Lalu, danau dibuat tenang. Perkataan Tuhan menunjukkan ada dua perintah: satu untuk badai, satu untuk danau. “Diam” untuk menghentikan badai, “tenanglah” untuk membuat danau tak berombak. Dalam sekejap, perkataan Tuhan jadi kenyataan.
Mrk. 4:40
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
Et ait illis: “ Quid timidi estis? Necdum habetis fidem? ”.
Badai telah berhenti, danau tenang kembali. Kini perkataan Tuhan ditujukan kepada para murid. Kata “takut” berarti “cemas” atau “kuatir”. Kalimat “mengapa kamu tidak percaya” dalam bahasa asli secara harafiah berbunyi “belumkah kalian punya iman”. Iman yang dimaksud adalah iman kepada Tuhan Yesus, yaitu keyakinan bahwa Tuhan Yesus sanggup menolong mereka dari mara bahaya.
Kedua pertanyaan ini bersifat retoris, tak butuh jawaban, pertanyaan yang sesungguhnya adalah pernyataan. Tuhan menegur murid-murid dengan keras. Jika diparafrasakan, pertanyaan reotis itu dapat menjadi: “Seharusnya kalian tak usah takut. Seharusnya kalian percaya (kepada-Ku).”
Sabtu, 27 Juli 2019
Hari Biasa Pekan XVI “Roti dari gandum yang menguatkan tubuh kita dipersiapkan dengan begitu banyak jerih payah bukan hanya untuk dipandang; roti itu dibuat untuk dimakan. Jadi, roti kehidupan, roti para malaikat, dipersembahkan bukan hanya untuk adorasi dan penghormatan, tetapi untuk diberikan kepada kita sebagai makanan. Maka marilah kita mengambil santapan ini untuk memberi makan dan menguatkan jiwa kita.” — St. Robertus Bellarminus
Antifon Pembuka (Mzm 50:15)
Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, maka Aku akan meluputkan engkau dan engkau akan memuliakan Daku.
Doa Pembuka Allah
Bapa Maha Pengasih, Engkau tinggal dalam diri kami bila kami melakukan
amal baik. Kami mohon, ajarilah kami menghayati sabda-Mu dan resapilah
kami dengan kebijaksanaan Putra-Mu, jalan kehidupan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (24:3-8)
"Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kalian."
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dan memberitahukan kepada umat
segala sabda dan peraturan Tuhan, maka seluruh bangsa itu menjawab
serentak, “Segala sabda yang telah diucapkan Tuhan itu akan kami
laksanakan.” Musa lalu menuliskan segala sabda Tuhan itu. Keesokan
harinya, pagi-pagi, didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu dengan dua
belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. Kemudian
disuruhnyalah beberapa pemuda Israel mempersembahkan kurban bakaran dan
menyembelih lembu-lembu jantan sebagai kurban keselamatan kepada Tuhan.
Sesudah itu Musa mengambil darahnya sebagian. Lalu ditaruhnya ke dalam
pasu; sebagian lagi darah itu dituangkannya di atas mezbah. Lalu
diambilnya kitab perjanjian itu dan dibacakannya, dan bangsa itu
mendengarkan. Lalu mereka berkata, “Segala sabda Tuhan akan kami
laksanakan dan kami taati.” Kemudian Musa mengambil darah itu dan
memercikkannya kepada umat seraya berkata, “Inilah darah perjanjian yang
diikat Tuhan dengan kalian berdasarkan segala sabda ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Persembahkanlah kurban pujian kepada Allah.
Ayat. (Mzm 50:1-2.5-6.14-15)
1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari
terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Dari Sion, puncak
keindahan, Allah tampil bersinar.
2. ”Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian
dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka
langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah
nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Berserulah kepada-Ku pada waktu
kesesakan, maka Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan
Daku.”
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (bdk. Yoh 6:63) Sabda-Mu, Tuhan, adalah Roh dan hidup. Pada-Mulah sabda kehidupan abadi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:24-30)
"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba."
Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang
banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih
baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah
musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka
datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, ‘Tuan,
bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah
lalang itu?’ Jawab tuan itu, ‘Seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu
berkatalah para hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti
lalang itu?’ Tetapi ia menjawab, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut
tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya
tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku kan berkata
kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah
berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam
lumbungku’.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan Lalang dalam bahasa Ibrani ;
Zunim, berasal dari bahasa Yunani ; Zizanion adalah tumbuhan yang
mengandung racun.Dapat tumbuh dengan cepat di mana saja, tanpa perlu
perawatan. Pada awal pertumbuhan sangat sulit membedakan antara
lalang dan gandum tapi ketika sudah mulai bertumbuh besar barulah
terlihat perbedaannya tapi sudah terlambat karena akar ke dua tanaman
sudah saling terkait dan terjalin sehingga sangat sulit bagi petani
untuk mencabutnya tanpa merusak tanaman di sekelilingnya. Karena itulah
orang Yunani dahulu menamakan lalang sebagai “gandum haram”. Lalang diibaratkan sebagai orang-orang yang hidupnya tak lebih hanya sebagai pembawa “petaka” bagi orang-orang di sekitarnya.
Bibit gandum yang ditanam dan
dipelihara dengan baik adalah orang yang selalu menerapkan dan
memelihara kehidupan yang baik sehingga berdampak positif bagi orang
lain.Namun tak semudah itu menjadi gandum yang bermanfaat karena benih
lalang ditaburkan oleh musuh ketika penjaga tidur. Pengaruh dari
kuasa jahat senantiasa membayangi kehidupan orang baik yang hidupnya
taat pada Allah.Tumbuh bersama dan saling berlomba untuk saling
mempengaruhi. Siapa yang menang ?
Senantiasa waspada terhadap
pengaruh negatif dengan segala tipu muslihatnya karena pengaruh
negatifnya tidak serta merta terlihat seperti halnya biji gandum dan
lalang pada waktu masih berupa benih. Kita dapat melihat bahwa benih baik yang tercampur dengan benih lalang akan menjadi sangat berbahaya. St. Yohanes Kristotomus dan St. Thomas Aquinas menyebutkan bahwa ajaran yang menyesatkan adalah ajaran yang benar bercampur dengan ajaran yang salah, sehingga banyak orang sulit untuk membedakannya. Pengaruh buruk tidak hanya berasal langsung dari manusia lain tapi dari perkembangan zaman yang tumbuh bersama dengan kehidupan. Injil menunjukkan akhir hidup dari masing-masing. Orang-orang jahat
atau anak-anak si jahat yang “ditabur” (dipimpin) oleh iblis akan
dicampakkan dalam dapur api dan dibakar (ay. 30,42); kelak mereka akan
bangkit untuk dihukum (Yoh 5:29); sedangkan anak-anak Kerajaan yaitu
orang-orang yang baik dan benar akan dikumpulkan dalam “lumbung”, mereka
akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa (ay. 30, 43), kelak
mereka akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal. (Yoh 5:29).
Doa Malam
Ya Yesus, asal segala kebaikan, melalui sabda-Mu Engkau menghendaki agar
aku bertumbuh dalam kebaikan dan kebenaran serta mau belajar berbuat
baik terhadap sesamaku, namun aku juga mudah jatuh dalam godaan.
Ampunilah aku, dan bantulah aku untuk bangkit kembali. Amin.
Suatu hari, St. Teresa Avila mendengar seseorang berkata: “Seandainya
aku hidup di zaman Yesus... seandainya aku bisa melihat Yesus...
seandainya aku bisa berbicara dengan Yesus...” Mendengar ini, St. Teresa
menjawab, “Bukankah kita mempunyai dalam Ekaristi:
Yesus yang sungguh hidup, sungguh hadir dan ada di hadapan kita?
Mengapa kamu mencari lagi? Di hadapan Yesus dalam Sakramen Terkudus,
kita harus menjadi seperti para Kudus di surga yang berdiri di hadapan
Pokok Ilahi.”
Jumat, 26 Juli 2019 Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria
“O
suami-istri bahagia, yang paling suci murni, Yoakim dan Ana! Kamu
mengambil cara hidup yang berkenan kepada Tuhan..” (St. Yohanes
Damasenus)
Antifon Pembuka
Marilah
kita menghormati Santo Yoakim dan Santa Anna pada peringatan kelahiran
mereka. Mereka telah menerima berkat dari Allah bagi segala bangsa.
Doa Pembuka
Allah
Bapa para leluhur kami, Engkau sudah memilih Santo Yoakim dan Santa Ana
menjadi orangtua Ibunda Yesus. Semoga berkat doa mereka kami menerima
keselamatan yang Kaujanjikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Kesetiaan
iman akan Allah dan kebajikan hidup adalah harta berharga bagi sebuah
bangsa. Karenanya, kedua harta berharga tersebut perlu dijaga dan
dipelihara. Bacaan dari Kitab Sirakh (44:1.10-15)
"Nama mereka hidup terus turun-menurun."
Kami
hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut
urut-urutannya. Mereka adalah orang-orang kesayangan, yang kebajikannya
tidak sampai terlupa; semua itu tetap disimpan oleh keturunannya sebagai
warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada
perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula
keadaannya. Keturunan mereka akan lestari untuk selama-lamanya, dan
kemuliaannya tidak akan dihapus. Dengan tenteram jenazah mereka
dimakamkan, dan nama mereka hidup terus turun temurun. Kebijaksanaan
mereka diceritakan oleh bangsa-bangsa, dan para jemaah mewartakan pujian
mereka. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam. Ayat. (Mzm 132:11.13-14.17-18; R: Luk. 1:32a) 1.
Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan
memungkirinya, “Seorang anak kandungmu akan Kukuduskan di atas
takhtamu.” 2. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya
menjadi tempat kedudukan-Nya, “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk
selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya. 3.
Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan
menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan
Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota
yang semarak!” Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya. Ayat. Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya. Kesadaran
dan pengenalan akan Allah dalam hidup sehari-hari membawa orang kepada
kebahagiaan dan kepenuhan hidup. Dalam hal ini, mata dan telinga punya
peranan penting.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:16-17)
"Banyak nabi dan orang saleh telah rindu melihat yang kamu lihat."
Sekali
peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Berbahagialah matamu
karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar.
Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat
apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa
yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.” Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Santo Yoakim dan Santa Ana
Santo Yohanes Damasenus, Bapa dan
Pujangga Gereja dari Arab Kristen (650-750) dalam khotbahnya pada
peringatan St. Yoakim dan St. Ana berkata, "O suami istri bahagia,
Yoakim dan Ana! Seluruh ciptaan berutang budi kepadamu. Sebab dengan
perantaraanmu, ia (St. Perawan Maria, Ibu Tuhan) dapat mengunjukkan
persembahan yang paling mulia kepada Penciptanya, yaitu ibu yang tanpa
cela, satu-satunya yang pantas bagi Pencipta. O suami istri bahagia,
yang paling suci murni, Yoakim dan Ana! Dari buah kedua tubuhmu kamu
dikenal, seperti dikatakan, "Dari buahnya kamu akan mengenal mereka."
Kamu mengambil cara hidup yang berkenan kepada Tuhan dan karena cara
hidupmu yang suci murni, kamu menghasilkan permata keperawanan; dia yang
perawan sebelum melahirkan, perawan selama melahirkan, dan tetap
perawan setelah melahirkan; ya, dia yang satu-satunya, yang harus
mengemban keperawanan dalam budi, roh dan dalam tubuh. (Sumber: Bacaan Ofisi Para Kudus 2, Yogyakarta, 1982, hlm. 118-120/RUAH)
Antifon Komuni (Mat 13:23)
Benih yang ditabur di tanah subur, ialah orang yang mendengarkan warta
itu, memahaminya dan menghasilkan buah, ada yang seratus, enam puluh,
dan tiga puluh ganda.
Syalom aleikhem. Mrk. 4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.” Et ait illis illa die, cum sero esset factum: “ Transeamus contra ”.
Keterangan “pada hari itu” berarti itu hari yang sama dengan hari ketika Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan yang terakhir pada ayat-ayat sebelumnya. Tambahan keterangan “hari sudah petang” berarti matahari hampir atau sudah terbenam, malam mulai datang. Menurut cara Yahudi, itulah saat pergantian hari. Catatan: Kita sekarang menghitung pergantian hari pada tengah malam, sementara bangsa Yahudi zaman Tuhan Yesus menghitungnya pada senja pukul 18.
Kata “mereka” merujuk pada para murid, bukan orang banyak. Yang diajak bertolak ke seberang hanya para murid saja. Kata “seberang” diterjemahkan dari kata Yunani yang harafiahnya bermakna “sisi lain”. Bagi orang Galilea waktu itu, sisi lain artinya tepi timur Danau Galilea atau Sungai Yordan. Karena waktu itu Tuhan dan para murid berada di tepi danau, yang dimaksud “sisi lain” adalah tepi timur Danau Galilea alias Danau Genesaret alias Danau Tiberias.
Lokasi kisah kini berubah. Sebelumnya, aneka perumpamaan disampaikan di tepi danau (lihat 4:1). Sebelumnya lagi, adegan terjadi di rumah, yaitu Kapernaum (lihat 3:20), yaitu setelah adegan kejadian di bukit (3:13). Perhatikanlah peta, seberang lurus dari Kapernaum adalah Gadara (Gerasa). Ke situlah Tuhan dan para murid menuju.
Mrk. 4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Et dimittentes turbam, assumunt eum, ut erat in navi; et aliae naves erant cum illo.
Singkat kata, para murid dan Tuhan Yesus berlayar menuju wilayah seberang. Ayat ini mengisyaratkan bahwa orang banyak tak ikut berlayar. Hanya ada satu perahu yang berlayar, isinya adalah para murid dan Tuhan Yesus. Anak kalimat terakhir bisa mengecoh, seakan-akan ada perahu-perahu lain yang ikut berlayar. Padahal, tidak begitu. Perahu-perahu lain memang ada di situ, tapi tidak ikut berlayar. Anak kalimat itu hanya menunjukkan bahwa di tepian itu ada beberapa perahu bersandar.
Mrk. 4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Et exoritur procella magna venti, et fluctus se mittebant in navem, ita ut iam impleretur navis.
Kata “lalu” menunjukkan waktu setelah mereka berlayar. Frasa “taufan yang sangat dahsyat” dalam bahasa asli berbunyi “hembusan angin yang sangat besar”. Karena hempasan badai, ombak dapat masuk ke dalam perahu yang mereka naiki. Jelas bahwa pada waktu itu perahu terancam tenggelam sebab air masuk terus dan terus. Ayat ini bahkan memberi rincian bahwa perahu penuh dengan air.
Keadaan sudah membahayakan keselamatan penumpang. Kalau perahu terlalu penuh dengan air, akibatnya bisa tenggelam. Belum lagi ombak dan badai yang mengamuk. Perahu terombang-ambing, terlempar ke sana ke mari tanpa kendali. Ditambah lagi, kejadian berlangsung waktu malam.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati