Senin, 08 Juli 2019 Hari Biasa Pekan XIV

Senin, 08 Juli 2019
Hari Biasa Pekan XIV
 
Semakin tinggi kedudukanmu, hendaklah kamu semakin rendah hati! (Paus Klemens I)

  
Antifon Pembuka (Kej 28:16-18)

Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini dan aku tidak tahu. Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, Ini pintu gerbang surga.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang mahapengasih, Engkaulah tanah tempat kami berpijak. Kami bersyukur kepada-Mu atas kehadiran-Mu di tengah-tengah kami menyehatkan jiwa raga kami. Maka kami mohon, semoga Engkau tetap beserta kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (28:10-22a)
    
 
"Yakub melihat sebuah tangga, melihat malaikat Allah turun naik, dan melihat Allah yang bersabda."

Pada waktu itu Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. Ia sampai di suatu tempat dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu, dan dipakainya sebagai alas kepala. Lalu ia membaringkan diri di tempat itu. Dalam mimpi ia melihat sebuah tangga yang didirikan di atas bumi dengan ujungnya sampai di langit. Lalu tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah Tuhan di samping Yakub dan bersabda, “Akulah Tuhan, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak. Tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu di tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan; melalui engkau dan melalui keturunanmu, semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau, dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini. Aku tidak akan meninggalkan dikau. Aku akan melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.” Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia, “Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.” Ia takut dan berkata, “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah! Ini pintu gerbang surga! “Keesokan harinya, pagi-pagi, Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikannya menjadi tugu, dan menuangkan minyak di atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus. Lalu bernazarlah Yakub, “Jika Allah menyertai dan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini dan jika Ia memberikan kepadaku roti untuk dimakan serta pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka Tuhan akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 3/4, PS 851
Ref. Allahku, pada-Mulah aku percaya
atau Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm 91:1-2.3-4.14-15ab; R:10)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat perangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.
3. Sungguh hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, "Aku akan menyertai dia dalam kesesakan."

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:18-26)
    
"Anakku baru saja meninggal; tetapi datanglah, maka ia akan hidup."

Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. Ia menyembah Dia dan berkata, “Anakku perempuan baru saja meninggal; tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka Ia akan hidup.” Lalu Yesus pun bangun dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu. Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karna katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Yesus sedang mengajar. ada orang datang mlnta bantuan mendesak. Ia segera berangkat. Segi spontanitas dan kesedlaan untuk menolong nyata pada Yesus dl smi. Pada dasarnya Yesus ingin menolong. Segera Yesus bereaksi, jika ada permintaan, cepat dan spontan. la bukan orang “berjual mahal”, menunda-nunda bantuan untuk menunjukkan dirinya orang penting. Ila mau segera datang. la mau menyembuhkan. Hanya jika kehendak Bapa jelas Iain, seperti pada sakit dan kematian Lazarus, Ia menunggu, sebab dalam segala la selalu berpaling kepada Bapa. Dan kalau kemudian ternyata anak Yairus sudah mati, Ia masih berjalan terus, karena Bapa berkehendak begitu. Pertolongan Yesus itu cepat, spontan, segera, tak terhenti pada suatu hambatan, kesulitan, Ia tahu jalan. Maka para murid Yesus dalam pengabdian bisa mengikuti cara-cara-Nya: selalu taat kepada Bapa, dan selainnya spontan, cepat segera mengandaikan kesediaan, ketahanan dalam usaha, hingga puas orang yang ditolongnya.

la lebih berpandang pada Bapa daripada pada manusia. Orang banyak mendesakmendesak. Yesus punya perhatian pada oerempuan, yang penuh iman menjamah jumbai jubah-Nya. Orang yang sakit dikenali, dipandang, dlteguhkan dalam imannya. Penginjil Markus menyatakan pada saat itu utusan datang: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" (Mrk 5:35) Tetapi Yesus tidak menghiraukan: "Jangan takut, percaya saja!" Ada suatu kekuatan, optimisme penuh kepercayaan yang ditularkan kepada mereka. yang mengikuti Yesus dalam gerak pengabdian-Nya. 
(DGB/INSPIRASI BATIN 2019) 
   
   

Antifon Komuni (Mzm 145:8-9)

Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang kesabaran-Nya dan besar kasih setia-Nya. Tuhan baik terhadap semua orang, penuh kasih setia terhadap segala ciptaan-Nya.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy