KATKIT (Katekese Sedikit) No. 254
Seri Alkitab
INJIL MARKUS 5:8-10
Syalom aleikhem.
Mrk. 5:8
Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!”
Dicebat enim illi: “ Exi, spiritus immunde, ab homine ”.
Teranglah sekarang mengapa roh jahat bertingkah seperti diceritakan pada ayat 6-7. Ayat ini memberitahu kita bahwa Tuhan Yesus sudah lebih dulu bicara kepada si setan dengan kalimat langsung yang berupa perintah agar roh jahat keluar dari orang yang dirasukinya.
Kalau disusun ulang, diparafrasakan, supaya lebih jelas alurnya, ayat 6-8 dapat menjadi demikian: “Ketika orang yang kerasukan itu melihat Yesus dari jauh, ia berlari menemui Yesus dan bersujud di hadapan-Nya. Yesus berkata kepadanya, ‘Roh jahat, keluarlah dari orang ini.” Mendengar perkataan Yesus, orang itu berteriak dengan keras begini, ‘Yesus, Putra Allah Yang Mahatinggi, apa urusan-Mu denganku? Demi Allah, saya mohon jangan membuat saya menderita.’”
Dengan demikian, alur ayat 6-8 menjadi jelas karena kronologis. Memang ayat-ayat itu aslinya tidak disusun dengan kronologis, melainkan dengan pola adegan kilas balik. Sesekali Injil memang berbuat demikian, ada adegan-adegan yang dibuat kilas balik. Untuk membacanya, perlu kesabaran dan ketelitian. Karena itu, pentinglah membaca ayat-ayat Alkitab berulang-ulang, bolak-balik.
Mrk. 5:9
Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: “Siapa namamu?” Jawabnya: “Namaku Legion, karena kami banyak.”
Et interrogabat eum: “ Quod tibi nomen est? ”. Et dicit ei: “ Legio nomen mihi est, quia multi sumus ”.
Tuhan bertanya kepada orang itu, maksudnya kepada roh jahat yang merasukinya. Orang itu menjawab bahwa namanya Legion. Ini bukan nama si orang, melainkan nama roh jahat, dan bukan nama diri melainkan nama satu kumpulan. Di situ ada keterangan “karena kami banyak”; kata “kami” menunjuk pada roh jahat yang ternyata berjumlah banyak. Jadi, yang merasuki orang itu tak hanya satu setan.
Kejadiannya adalah roh-roh jahat itu menjawab pertanyaan Tuhan dengan memakai suara orang yang dirasukinya. Dengan ini, jelaslah mengapa digunakan kata “ia” dan “kami”: yang bicara satu orang yang suaranya ditimbulkan oleh roh-roh jahat, karena itu mereka menyebut diri “kami”. Legion itu istilah bahasa Latin untuk menyebut kumpulan prajurit Romawi yang berjumlah 6.000 orang. Apakah benar jumlah setan yang merasuk itu 6.000? Entahlah. Yang jelas, banyak.
Mrk. 5:10
Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.
Et deprecabatur eum multum, ne se expelleret extra regionem.
Janganlah bingung dengan “ia” dan “kami” pada ayat-ayat ini. Ayat 10 menyebut “ia” yang merujuk pada orang yang kerasukan; jadi, tunggal. Kata “ia” menunjukkan bahwa roh-roh jahat yang banyak jumlahnya itu memakai suara orang yang kerasukan untuk menyampaikan maksud mereka.
Kata yang diterjemahkan “dengan sangat” aslinya berbunyi polla yang harafiahnya ‘berkali-kali’, Latinnya multum yang harafiahnya ‘banyak’. Roh-roh jahat itu memohon-mohon terus dan terus kepada Tuhan Yesus agar Beliau tak mengusir mereka dari daerah itu. Ini menyiratkan bahwa roh-roh jahat itu takut dikembalikan ke tempat asal mereka. Mereka memohon-mohon agar tetap boleh “menguasai” wilayah itu. Sekaligus, ini pengakuan tersirat akan kuasa Tuhan Yesus atas mereka.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring